Masjid di tepi danau Maninjau |
Allāhumma ashlih lī dīniyal lazī huwa ‘ismatu amrī, wa ashlih lī
dunyāyal latī fīhā ma’āsyī, wa ashlih lī ākhiratiyal latī fīhā ma’ādiy.
Ya Allah! Perbaikilah bagi hamba agama hamba, yang ia (agama
ini) adalah penjaga urusan hamba; Dan perbaikilah bagi hamba (kehidupan) dunia
hamba, yang padanya hamba hidup; Dan perbaikilah bagi hamba akhirat
hamba yang padanya (tempat) hamba kembali.
Ad-Dinul Islam
Oleh: A. Faisal Marzuki
PENDAHULUAN
B
|
aik kita mulai saja
dulu memahami tatabahasa (cara menulis dan mengucapan) asal kata atau kalimat Addīnul dan Islām ini. Sebenarnya Addīnul
adalah cara mengucapkannya, ditulisnya Al-Dīn.
Sedangkan ul adalah bagian dari kata Islām yaitu Al-Islām. Al ini sama dengan The dalam bahasa Inggris sebagai kata definite article - artikel yang pasti, yaitu kata
sandang yang digunakan pada hal yang spesifik dalam menyebutkan kata benda tertentu
atau secara khusus. Seperti al-dīn dan
al-Islām. Al-Dīn Al-Islām ini diucapkannya addīnul islām dimana ī dan ā
dibaca panjang. ‘Agama’ dalam Islam meliputi pula way of life.
Jadi tajuk diatas sebenarnya merupakan bagaimana
dari mengucapkannya dalam bahasa Indonesia Ad-dinul Islam yang sebenarnya mesti ditulis Al-Dīn Al-Islām. Namun sudah menjadi kebiasaan ditulis
saja Ad-Dinul Islam, dalam bahasa
Indonesia sah-sah saja seperti itu, walapun begitu sebaiknya memang ditulis Al-Dīn
Al-Islām.
MEMAHAMI MAKNA ADDĪNUL ISLĀM
S
|
atu ADDĪNUL,
satunya lagi ISLĀM. Dua sejoli
kata itu sangat erat sekali hubungannya. Kata yang sebelumnya (addīnul) tidaklah lengkap artinya jika tidak ada kata
yang sesudahnya (islām). Demikian sebaliknya. Namun kata awal (addīnul)
tidak punya makna yang berarti jika tidak ada kata yang sesudahnya
(islām).
Kenapa Allah Azza wa
Jalla tidak menyebutkan addīnul ini
dengan namanya seperti halnya ’agama’ Budha. Yaitu nama agama terambil dari
nama orang yang mendirikannya, Budha Gautama. Atau agama Yahudi yang nama
agamanya diambil dari nama anak keturunan Ya’kub as sebagai suku yang terbesar dari 12 suku Bani Israil yang bernama
Yahuda. Perkembangan selanjutnya kemudiannya hanya menjadi agama bagi darah
keturunan Yahuda turun temurun. Adapun kata Yahudi maknanya adalah
keturunan-keturunan dari Yahuda ini. [1] Demikian
pula halnya dengan ’agama’ Nasrani, [1] yaitu namanya diambil dari tempat kelahiran nabi ’Isa as di (kota) Nazaret, Palestina dan atau
Israel sekarang. Berlainan telak dengan agama-agama yang disebutkan
tadi, maka bagaimana pula sampai Allah Yang Maha Kasih lagi Maha Sayang
meridhai addīnul
ini, menamakannya Islam?
Kata Islam bersumber dari
Al-Qur’an yang berbahasa Arab, [2] kitab
suci pegangan umat Islam yang sering telah kita kenal artinya yaitu berserah diri kepada
Tuhan penciptanya. Bahkan hampir-hampir pengertian bakunya hanya seperti itu
saja (benar sekali, tapi tidak itu saja). Yahiya Emerick dalam bukunya What Islam Is All About, apa
katanya: The name
“Islam” is an Arabic word that means both peace and surrender. Nama
Islam berasal dari kata Arab yang bermakna tidak satu saja melainkan ‘damai’ [3] dan ‘menyerahkan
diri’ (kepada Allah Maha Pencipta). [4]
Dilanjutkan lagi
uraiannya tentang kata Islam itu, The full definition implies that when you surrender your will to God, you
will find peace in your soul. Difinisi lengkapnya adalah
bahwa ketika menyerahkan
diri kepada kemauan aturan Tuhan, maka disanalah engkau mendapati kedamaian dan ketenteraman
jiwa (hati, ruh).
Kemudian, lanjut Emerick mengatakan, “Islam is not a (just)
[5] a religion, how ever, but a complete
way of life that is patterned after the natural trend in universe. It’s goal is
to help people live in harmony with the natural order of nature and existence.”
Islam
tidak agama (pelaksanaan rukun Islam dan rukun Iman) saja, melainkan (juga),
sistim hidup (way of life, addīn); [6] atau cara-cara yang komplit, kaffah, [7] (paripurna, menyeluruh) dalam
menyelenggarakan kehidupan manusia. Yaitu hubungan 'vertical' dengan Maha
Pencipta Alam Semesta (termasuk manusia di dalamnya), dan hubungan 'horizontal'-
pelaksanaan ajaran Allah swt yang
terdapat di Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasul untuk kebaikan dan kebahagiaan kehidupan individu
dan sosial antar manusia sesamanya dan alam hidup di dunia ini, seperti
layaknya keteraturan alam
semesta dan ketertiban
dan self organize and management 'cell' di dalam tubuh
jasad biologis manusia [8] begitu
pula hendaknya kehidupan manusia itu.
Tujuan ajaran Islam yang komplit itu adalah
menolong agar kehidupan horizontal manusia harmonis dengan sesamanya
sebagaimana keteraturannya alam jagat raya (langit dan bumi dan yang ada di
antara keduanya) dan jagat kecil (terdapat milyarmilyaran cell yang hidup self-organize dan self-manage dalam tubuh manusia). [8] Dan juga cara-cara kehidupan vertical yang komplit dalam hubungan
ibadah mahdah manusia dengan Tuhan Penciptanya. Semua itu (vertical dan
horizontal) dalam rangka beribadah (secara kaffah)
kepada-Nya. [9]
Makna Muslim
Sedangkan ‘muslim’ adalah, A Muslim, then, is a person who
surrenders to God and finds peace.
Muslim ialah orang Islam yang menyerahkan diri
kepada kemauan aturan Tuhan yang terdapat dalam Kitab Suci Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Rasul yang diutus-Nya menyampaikan wahyu Allah sebagai pedoman (way of life) manusia. Sedangkan praktek
aplikasinya dilakukan dan dicontohkan Rasulullah. Dalam firman Allah SWT
menyebutkan bahwa dalam diri dan kehidupan Rasulullah SAW itu terdapat suri
tauladan [10] bagi umat Islam. Baik
dalam cara-cara beribadah; Beradab dan berakhlak kepada Allah dan kepada sesama
manusia dan alam; Berpemerintahan atau bernegara; Menjalankan keadilan (dengan
siapa saja tanpa memilah-milah atau pilih kasih), dst. Dengan cara itu akan
mendatangkan ridha
Allah [11] dan peace - damai sesama umat dan sesama manusia dan alam serta
lingkungan hidupnya.
Makna Agama Islam
Kata agama setara artinya
dengan kata dalam bahasa Inggris yaitu religion. Sedangkan kata addinul Islam terambil dari dua kalimat (dalam bahasa Arab kalimat
artinya kata) yaitu ’addin’
dan ’al-Islam’. Addin artinya setara dengan ’way of life’ yaitu
sistim hidup (dalam hal mana termasuk agama). Sedangkan al-Islam setara
dengan ‘the Islam’
dalam arti yang khusus atau tertentu seperti yang dimaksudkan oleh Tuhan yang
telah mencipta dengan kekuasaan dan ilmu-Nya menyukai Islam sebagai sistim
hidup (Addīnul) untuk manusia. Dan inilah yang perlu dilakukan
(baca semestinya dilakukan) umat Islam. [12].
PENUTUP
D
|
emikianlah uraian
dari tajuk Ad-Dinul Islam. Dengan itu jelaskan apa makna Ad-dinul Islam yang
sebenarnya yang dikaitkan dengan bahasa kita menyebutkannya Agama Islam.
Agama Islam adalah sebagai
agama yang terakhir atau penutup dari agama-agama samawi sebelumnya. Agama
Islam telah menyebar keseluruh dunia termasuk Amerika Serikat tempat tinggal
penulis sekarang. Mari saksikan video youtube (klik --->) Perkembangan AgamaIslam di Amerika. “Allāhumma ashlih lī dīniyal lazī huwa ‘ismatu
amrī.” Billāhit Taufiq wal-Hidāyah. □ AFM
Catatan Kaki:
[1] Juz I hal 187 (Mengenai kata Yahudi sebagai
nama agama) dan 276 (Mengenai kata Nasrani sebagai nama agama) Tafsir Al-Azhar,
Prof Dr Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah,
[2] Kata Al-Qur’an yang berbahasa Arab, “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al
Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya. [QS Yusuf 12:2]
[3] ‘Damai’, Maka janganlah kamu lemah dan mengajak DAMAI,
karena kamulah yang lebih unggul, [QS Muhammad 47:35]
[4] ‘Menyerahkan diri’, Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah,
padahal apa yang ada di langit dan dibumi berserah
diri kepada-Nya baik dengan suka maupun terpaksa, [QS Ali Imran
3:83]
[5] (just), Tambahan dari penulis untuk memperjelas masalah
yang sebenarnya.
[6] Sistim hidup (way of life, addīn), kata addīn sebagai ayat (atau tanda) artinya
tergantung kepada kalimat sebelum atau sesudahnya dari kata yang lain. Dalam
hal ini artinya ialah ‘way of life’.
Lain halnya denga kalimat ‘yaw
mid-dīn’ dari surat Al-Fatihah ayat 4 ad-dīn
disini berarti pembalasan. Demikianlah kaidah-kaidah bahasa Arab ini dari
trilateral menjadi cabang-cabang kalimat yang kaya dengan makna-maknanya
masing-masing, artinya tergantung hubungan kalimatnya dan perihal yang
disebutkan dari ayat surat yang bersangkutan.
[7] Kaffah, Perintah memasuki Islam secara
keseluruhan, Hai orang-orang
yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah
kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu. [QS Al-Baqarah 2:208]
[8] As
the basic units of life, cells are the building blocks of all living things.
While the simplest organisms get by with just one cell, the human body
contains billions assembled into tissues and organs. Most human cells are
microscopic. The largest, the ovum or eggs, is narrower than human hair,
while one of the smallest, the sperm cell, is less than three millionths of 1m (31/2 ft across) or three billionths of 1mm (1/3,000,000,000
mm)
Artinya: Sebagai
unit dasar kehidupan, sel adalah blok dari
susunan bangunan semua
makhluk hidup (biologis, termasuk jasad manusia). Sementara organisme paling sederhana terdiri hanya dengan satu sel, tubuh manusia mengandung miliaran
sel
yang berkumpul menjadi jaringan dan organ. Sebagian besar
sel manusia bersifat mikroskopis (kecil sekali). Yang terbesar, sel telur, besarnya seperti lebih kecil fari diameter rambut manusia, sedangkan sel sperma
manusia, kurang dari tiga
juta dari 1m (lebar 31/2 kaki) atau tiga milyar 1mm (1/3.000.000.000 mm)
At the cellular level, the human body has been
compared to a vast city. But outside the pages of science fiction, no city is
as large, complex or efficiently organized as the human body. The thousand or
so different types of cell we possess work in superb harmony to regulate all
the possess essential for life—food processing, production and storage; repair;
transport and waste disposal; surveillance and defense; communication and
administration.
Artinya: Pada
tingkat sel, tubuh manusia seolah seperti kehidupan disebuah kota besar. Seperti halnya dalam
cerita-cerita fiksi ilmiah, tidak ada
kota yang sebesar, sekompleks atau seefisien yang diatur sebagai tubuh manusia.
Ribuan lebih
jenis sel yang esensial dalam diri kita bekerja secara harmonis yang luar biasa untuk mengatur semua untuk kehidupan kita sejak
dari memproses makanan yang kita makan, diproduksi,
dan ada
yang disimpan yang dipergunakan kemudian;
perbaikan dari kerusakan-kerusakan atau umurnya selnya sudah tiba dan
diganti dengan yang baru;
transportasi dalam pengedaran kebutuhan seluruh tubuh dan pembuangan limbah; pengawasan dan pertahanan;
komunikasi dan administrasi manajemen dalam tubuh. [A. Faisal Marzuki, Islam dan Ilmu
Pengetahuan ke-2]
[9] Semuanya itu dalam rangka beribadah
kepada-Nya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku.” [QS Adz-Dzāriyāt 51:56]
[10] Dalam diri dan kehidupan Rasulullah SAW itu
terdapat suri tauladan bagi umat Islam, Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. [QS Al-Ahzab 33:21]
[11] Dengan cara itu akan mendatangkan ridha
Allah, dan telah Aku
ridhai Islam sebagai agamamu. [QS Al-Māidah 5:3]
[12] Tuhan yang telah mencipta dengan kekuasaan
dan ilmu-Nya menyukai Islam
sebagai sistim hidup (Addīnul) manusia seperti yang dianut umat Islam. Dalam formalnya demikian, namun
dalam arti sesungguhnya umat Islam perlu belajar (menuntut ilmu-ilmu Islam)
sebagai mana sabda Rasul SAW, Bahwa umat Islam mesti belajar sejak dari buaian
sampai keliang kubur. [Al-Hadits] disertai do’a seperti “Allāhumma ashlih lī dīniyal lazī huwa ‘ismatu
amrī”, artinya,
Ya Allah! Perbaikilah bagi hamba agama hamba yang ia (agama ini) adalah
penjaga urusan hamba. □□
Bahan Penulisan dan Video:
Tafsir Al-Azhar, Prof Dr Haji Abdulmalik
Abdulkarim Amrullah, Penerbit Pustaka Panjimas Jakarta.
What Islam Ia All About, Yahiya Emerick, Published
and distributed by International Books & Tapes Supply, Long Island City,
NY, USA
Alfatih Tafsir Perkata
Di Sarikan Dari Tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Alfatih.
Tafsir Al-Furqan, A.
Hasan Guru Persatuan Islam.
Syarah Rasmul Bayan
Tarbiyah, Jasiman Lc, Aulia Press, Surakarta.
https://www.youtube.com/embed/Rfx4glTU5JQ □□□