Thursday, October 22, 2020

Nabi Muhammad Sebagai Teladan


 


NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI TELADAN

Oleh: Ahmad Faisal Marzuki

 

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”, QS Al-Ahzāb 33:21.

 

PENDAHULUAN

S

epekan lagi, terhitung mulai hari ini tanggal 22 Oktober 2020, adalah hari Maulid Nabi Muhammad Shalallāhu ‘Alaihi Wasallām (SAW) yang jatuh pada tanggal 12 Rabī’ul Awwal 1442 AH yang bertepatan dengan tanggal 29 Oktober 2020 CE.

Mengutip pendapat orang-orang diluar Islam tentang Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

THOMAS CARLYLE yang menulis tentang Muhammad SAW. Thomas Carlyle yang lahir pada 4 Desember 1795 adalah seorang penulis sekaligus sejarawan asal Skotlandia. Ia berasal dari keluarga Kristen yang agamis.

Pada awalnya diharapkan mengikuti jejak orangtuanya dan menjadi pendeta. Tapi ketika kuliah di Universitas Edinburgh, ia berhenti menjadi orang percaya - menjadi atheis. Walaupun demikian, nilai-nilai Calvinisme tetap ia pertahankan hingga akhir hidupnya. Kombinasi antara temperamen religius ini dengan hilangnya iman kepercayaannya terhadap kekristenan tradisional membuat karya-karya Carlyle menarik untuk orang-orang pada zaman Victoria yang sedang bergumul dengan perubahan politik dan ilmu pengetahuan yang mengancam hierarki sosial tradisional (keberagamaan) mereka.

Dalam bukunya yang berjudul ‘His Heroes and Heroworship’, terbit tahun 1841, Carlyle mengungkapkan: “Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Badui) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade. Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia. Diantara aib terbesar yang ada hari ini ialah bahwa masih ada saja orang yang mengatakan bahwa Islam adalah bohong dan Muhammad adalah penipu.”

“Saudaraku, apakah kalian pernah menyaksikan, dalam sejarah, seorang pendusta yang mampu menyampaikan sebuah agama yang sedemikian kokoh dan menyebarkannya ke seluruh dunia? Saya yakin bahwa manusia harus bergerak sesuai dengan undang-undang dan logika. Jika tidak maka ia tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Mustahil bahwa manusia besar ini adalah seorang pembohong. Karena pada kenyataannya, kebenaran dan kejujuran adalah dasar semua kerjanya dan pondasi semua sifat utamanya.”

“Pandangan yang kokoh, pemikiran-pemikiran yang lurus, kecerdasan, kecermatan, dan pengetahuannya akan kemaslahatan umum, merupakan bukti-bukti nyata kepandaiannya. Kebutahurufannya justru memberikan nilai positif yang sangat mengagumkan. Ia tidak pernah menukil pandangan orang lain, dan ia tak pernah memperoleh setetes pun informasi dari selain-Nya. Allah-lah yang telah mencurahkan pengetahuan dan hikmah kepada manusia agung ini. Sejak hari-hari pertamanya, ia sudah dikenal sebagai seorang pemuda yang cerdas, terpercaya dan jujur. Tak akan keluar dari mulutnya suatu ucapan kecuali memberikan manfaat dan hikmah yang amat luas.”

“Hati manusia mulia putra padang pasir ini (Muhammad) penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Ajaran-ajarannya terjauh dari semangat egoisme, dan pandangan-pandangannya bersih dari ketamakan kepada pangkat kedudukan duniawi. Saya mencintai Muhammad dengan segenap wujud, karena seluruh wataknya sangat jauh dari tipu muslihat dan basa-basi.”

Thomas Carlyle kagum akan hal perubahan dari masyarakat jahiliyah kepada masyarakat yang mempunyai peradaban seperti tersebut diatas. Carlyle bertanya-tanya: “Bagaimanatah satu orang sendirian - tunggal (seperti Muhammad), bisa memimpin dan memenangkan peperangan dengan kaum Musyrikin Makkah yang mapan. Dan bagaimanatah orang Arab  kota dan orang Arab dusun (suku Badui) menjadi bangsa yang kuat dan beradab dalam  waktu kurang dari dua decade.” Lebih lanjut ia berkomentar: “Dengan tidak menganggap dan mengabaikan saja (walaupun tidak bermaksud buruk yang telah menumpuk di diri kita - orang Barat) dalam menilai orang ini (Muhammad), membuat malu diri kita sendiri saja (terhadap keberhasilan Muhammad)”, demikian ia berkomentar.

Bahkan kekaguman dan pujian bagi Nabi Muhammad SAW ini dilakukan tidak saja oleh Thomas Carlyle, tapi juga oleh para intelektual non muslim lainnya. Yaitu Sir George Bernard Shaw, Dr. Gustave Le Bon, George Sale, penterjemah Qur’an, Michael  H. Hart, Penulis buku 100 Tokoh Yang Mempengaruhi Dunia, dan Sigrid Hunke Ph. D. sebagai berikut:

SIR GEORGE BERNARD SHAW (1856-1950), seorang dramawan Irlandia, kritikus dan polemik yang pengaruhnya terhadap teater, budaya dan politik Barat yang berkembang dari tahun 1880 sampai kematiannya, mengatakan:

“Saya senantiasa menghormati agama Muhammad, karena potensi yang dimilikinya. Ini (Islam) adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti kristus, dia harus dipanggil “sang penyelamat kemanusiaan”.

"Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia”.

DR. GUSTAVE LE BON (1841-1931), seorang ahli pikir Perancis mengatakan: “Dalam satu abad atau tiga keturunan, tidak ada bangsa-bangsa manusia dapat mengadakan perubahan yang berarti. Bangsa Perancis memerlukan 30 keturunan atau 1000 tahun baru dapat mengadakan suatu masyarakat yang bercelup Perancis. Hal ini terdapat pada seluruh bangsa dan umat, tak terkecuali selain dari umat Islam, sebab Muhammad El-Rasul (maksudnya Muhammad Rasullullah SAW) sudah dapat mengadakan suatu masyarakat baru dalam tempo satu keturunan yang tidak dapat ditiru atau diperbuat oleh orang lain”.

GEORGE SALE, penterjemah The KORAN (Al-Qur’an) dari bahasa asalinya - Arab, kedalam bahasa Inggris mengatakan: “Nabi (Muhammad saw) sebagai “pribadi yang sungguh baik karakternya, punya kecerdasan yang mendalam, perilaku yang menyenangkan, mengasihi orang miskin, sopan kepada setiap orang, kukuh di hadapan musuh, dan di atas segalanya, memiliki penghormatan yang sangat tinggi atas nama Allah”.

MICHAEL H. HART, Penulis buku 100 Tokoh Yang Mempengaruhi Dunia berkomentar: “Pilihan saya Muhammad memimpin daftar orang-orang paling berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan pembaca dan dapat dipertanyakan oleh orang lain, tapi dialah satu-satunya manusia dalam sejarah yang sangat berhasil baik dalam tingkat religious (agama) maupun seculer (dunia)."

● SIGRID HUNKE Ph D (1913-1999), seorang penulis wanita Jerman. Ia dikenal karena karyanya di bidang studi agama mengatakan: “Nabi Muhammad “Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”, HR Ibnu Abdil Barr [penulis] - sehingga mendorong bangsa Arab saat itu berbondong-bondong ke sekolah-sekolah untuk belajar dan mengajar.

Hal itu terjadi saat orang-orang Barat masih terbenam dalam buta huruf. Roger Bacon, Galileo, dan Da Vinci, mereka bukanlah pencetus penelitian ilmiah. Para pionir ilmu pengetahuan sesungguhnya berasal dari bangsa Arab yang telah lebih dulu menggunakan akal mereka dalam melakukan serangkaian penelitian ilmiah dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Umat Islam telah menyumbangkan hadiah paling berharga bagi kemanusiaan, yaitu metode penelitian ilmiah yang benar, sehingga Barat dapat memanfaatkannya untuk mengungkapkan rahasia-rahasia alam sebagaimana sekarang ini. Semua rumah sakit dan pusat-pusat kajian ilmiah sekarang ini sesungguhnya hanyalah monumen dan prasasti dari kecanggihan para ilmuwan Arab-Islam."

 

KELAHIRAN NABI

Dalam penanggalan Hijriyah awal setiap bulannya bergantung pada visibilitas bulan pada akhir bulan sebelumnya. Begitu bulan terlihat, tanggalan bulan baru dimulai. Oleh karena itu, setiap bulan ditentukan mulai tanggal satunya dari siklus bulan baru terlihat.

Oleh karena itu, Kalender Muslim hanya memberikan gambaran sementara dari tanggal Islam yang akan datang sebagai awal setiap bulan tunduk pada penampakan bulan. Rabiul Awwal adalah bulan ke-3 dalam Kalender Islam.

Dalam bahasa Arab, kata rabi berarti musim semi dan ‘al awwal berarti yang pertama. Oleh karena itu Rabiul Awwal secara keseluruhan diterjemahkan menjadi 'The First Spring'.

Sebenarnya, Rabiul Awwal adalah bulan dari kalender lunar, itu bisa datang kapan saja. Karena itu, nama Rabiul Awwal menggambarkan arti simbolis. Yaitu melambangkan munculnya kebahagiaan (musim semi) setelah musim dingin yang suram atau lebih khusus lagi kesedihan.

Rabiul Awwal dinamakan demikian karena sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, orang-orang hidup dalam keadaan ketidaktahuan atau zaman kegelapannya bangsa Arab. Mereka menyembah patung-patung yang berbeda selain Allah, oleh karena itulah mereka bukan tidak percaya kepada Tuhan tapi tuhannya banyak yang dalam bahasa Qur’an (Arab) disebut kaum musyrikin - memperserikatkan Tuhan dengan tuhan-tuhan yang lain (patung-patung). Mereka telah menyimpang dari jalan Allah Subhāna Wa Ta’ālā (SWT). Ketika Nabi Muhammad SAW lahir, ia membawa bersamanya Pesan Kebenaran, Pesan Allah SWT, Pesan Keesaan-Nya. Pesan ini menuntun orang-orang menuju jalan pencerahan, membantu mereka membedakan antara benar dan salah.

Nabi Muhammad SAW adalah lambang kesempurnaan. Dia adalah panutan yang dipilih untuk kita oleh Allah SWT dan kita harus mengikuti Sunnahnya untuk memimpin gaya hidup ideal yang tidak hanya untuk kita yang berkeimanan  Islam, tetapi sebenarnya bermanfaat bagi semua umat manusia sebagaimana Firman-Nya menyebutkan dalam Surah Al-Ahzāb yartinya:


Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”, QS Al-Ahzāb 33:21.

Bulan Rabiul Awwal memegang arti khusus dalam Islam karena orang Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad SAW juga lahir di bulan ini. Di peringati atau tidak, dijadikan hari besar atau tidak, hari libur atau tidak, Namun sebagian Umat ​​Muslim memperingati Maulid Nabi di hari 12 Rabiul Awwal, sering kali disebut sebagai Maulid atau Kelahiran Nabi SAW dirayakan dengan antusiasme yang tinggi. Banyak umat Islam memperingatinya sepanjang bulan Milad Nabi untuk mengenang Nabi SAW  ini dimulai pada abad ke-7 Hijriyah.

 

PENUTUP

Demikianlah paparan dari tajuk diatas yang sempat penulis hadiri Peringatan Maulid Nabi SAW di Istana Negara Republik Indonesia tahun 1968. Ketika itu Presiden RI Bapak Soeharto dan Mentri Agama K. H. Muhammad Dahlan dan pemberi tausiyah-nya ayah penulis, H. Marzoeki Jatim.

Semoga paparan tajuk dapat menjelaskan kedudukan dari peringatan Maulid Nabi SAW terutama oleh keteladanan Sultan Salahuddin di abad ke-7 Hijriyah pada kala itu membuat peringatan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat Islam yang telah sayub-sayub sampai kalau tidak mau dikatakan gelap untuk kembali berjuang dalam membela Islam pada masa itu dalam menghadapi serangan Crusader (Tentara Salib).

Tentara Salib menyerang daerah-daerah tempat tinggal kaum Muslimin yang akhirnya dapat dikuasai kembali oleh Salahuddin dengan tentara-tentaranya dalam perang salib yang berjalan selama dua ratus tahun itu. Salahuddin ini sangat dikenal oleh para tentara salib (yang merupakan gabungan tentara dari negara-negara yang berada di Eropa), disamping ‘tegas tapi juga bijak’, yaitu setelah menguasai dan mengepung benteng Yerusalem, para tentara salib yang telah menyerah tidak seorang pun dibantai habis, tapi disuruh pulang ke negerinya masing-masing dengan damai.

Pernah juga Salahuddin masuk ke garis belakang musuh menemui panglima tentara salib seterunya, Richard the Lionheart - Raja Inggris, Richard I, dengan julukannya Richard berhati Singa yang sedang sakit, hanya untuk memberikan bantuan dokter dan obatnya untuk menyembuhkannya. Namanya diabadikan dalam produksi Tank Baja (Panzer) made in America dengan nama ‘Saladin’- karena kepahlawanannya yang gentleman.  Allāhumma Shalli ‘Alā  Muhammad, wa ‘Alā Āli Muhammad - Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad, dan keluarga Muhammad. Billāhit Taufiq wal-Hidāyah. □ AFM

 

                                  

REFERENSI:

http://hipohan.blogspot.com/2013/04/thomas-carlyle-tentang-muhammad-saw.html

https://jendelailmu-faisal.blogspot.com/2018/11/maulid-nabi-muhammad-saw.html

(Draf Buku) Shalat Membangun Peradaban, A. Faisal Marzuki. □□

Blog Archive