Saturday, March 26, 2022

Mengenal Prefrontal Manusia

 

PENGANTAR

   Mari kita mengenali apa fungsi dari pada kening atau jidad manusia sebagaimana disebutkan dalam pisiologi (physiology, ilmu faal, satu cabang biologi yang mempelajari berlangsungnya sistim kehidupan agar menjadi lebih baik lagi), psikologi (ilmu jiwa) dan firman Allah swt dalam surat ke-96, Al-‘Alaq ayat 15 dan 16.

   Jika kita melihat tengkorak kepala di bagian depan, kita akan menemukan area disebut prefrontal otak besar (lihat Gambar Otak Manusia). Apa yang dikatakan fisiologi tentang fungsi area ini? Sebuah buku berjudul Essentials of Anatomy & Physiology mengatakan tentang area ini, “Motivasi dan pandangan ke depan untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian anterior lobus frontal, area prefrontal dari kening manusia.” Maka jika motivasi dan pandangan ke depan untuk berbuat buruk atau merusak atau baik dan membangun, psychomotoric (motor jiwa) akan menggerakkan fikiran dan tubuh manusia sesuai dengan apa yang dimotivasikan (digerakkan) oleh ‘lobus frontal’ ini.” Wah! Sungguh dahsyat perannya.

     Selanjutnya, mari ikuti urain selanjutnya. Selamat menyimak dan semoga bermanfaat pula hendaknya bagi kita agar mawas diri - melihat, memeriksa, mengoreksi diri secara jujur, agar selamat dalam bermasyarakat dan berorganisasi serta bernegara di dunia yang dengan itu selamat pula di akhirat. Billāhit Taufiq wal-Hidāyah. □ AFM



MENGENAL FUNGSI
PREFRONTAL CORTEX MANUSIA

Oleh: Ahmad Faisal Marzuki

 



PENDAHULUAN

A

llah telah berfirman dalam Al-Qur'an tentang salah satu dari orang-orang kafir (yang tidak percaya kepada Ajaran Islam) yang jahat (yang menentang dengan agresif dengan melarang Nabi Muhammad saw untuk sholat menghadap ke Ka'bah sebagai kiblat dalam bersholat yang artinya sebagai berikut:

No!  If he does not stop, We will take him by the naseyah (front of the head), a lying, sinful naseyah (front of the head)! - Tidak! Jika dia tidak berhenti, Kami akan mengambilnya nāshiyah (bagian depan kepala), nāshiyah (bagian depan kepala) yang penuh dosa! (QS Al-’Alaq 96:15-16)

   Dalam Tafsir Al-Azhar Buya HAMKA juzu’ 30, Surat Al-’Alaq ayat 15 dan 16 yang berhubungan dengan ayat sebelumnya menyebutkan yang artinya: “Tidakkah dia tahu bahwa Allah Melihat? (ayat 14). Dalam hati kecilnya tentu ada pengetahuan bahwa Allah melihat perbuatannya yang salah itu, menghalangi hamba Allah yang sembahyang (sholat), bahkan menghambat segala langkah Rasul membawa petunjuk dan seruan kebenaran. Tetapi hawanafsu, kesombongan dan sikap melampaui batas karena merasa diri sanggup, cukup kaya, menyebabkan kesadaran kekuasaan Allah itu menjadi hilang atau terpendam. Inilah gambaran nyata yang disambungkan kepada pada Surat Al-‘Alaq tentang hambat rintangan yang diterima Rasul saw seketika beliau melalukan tugasnya menyempaikan da’wah sebagaimana disebutkanNya yang artinya: “Sungguh! Jika dia tidak mau juga berhenti, sesungguhnya akan Kami sentakkan ‘ubun-ubunnya’ (nāshiyah, bagian depan kepala), (ayat 15). “Ubun-ubun (nāshiyah, bagian depan kepala) yang dusta, yang penuh kesalahan”, (ayat 16). [1]

   Mengapa Firman Allah swt menggambarkan bagian depan kepala sebagai bagian dari berbohong dan berdosa? Mengapa Firman Allah swt dalam Al-Quran tidak mengatakan bahwa orang itu berbohong dan berdosa (tanpa dikaitkan dengan bagian depan kepala, prefrontal area yaitu bagian dari kening atau jidad manusia)? Apa hubungan antara kening dan kebohongan dan keberdosaan?

   Jika kita melihat ke dalam tengkorak di bagian depan kepala, kita akan menemukan area prefrontal otak besar (lihat Gambar Otak Manusia). Apa yang dikatakan fisiologi tentang fungsi area ini? Sebuah buku berjudul Essentials of Anatomy & Physiology mengatakan tentang area ini, “Motivasi dan pandangan ke depan untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian anterior lobus fronta - area prefrontal dari kening manusia. Ini adalah wilayah korteks asosiasi...” [2] Buku itu juga mengatakan, “Dalam kaitannya dengan keterlibatannya dalam motivasi, area prefrontal juga dianggap sebagai pusat fungsional untuk agresi....” [3]. Hal-hal inilah yang menimbulkan PD I, PD II, dan akhir-akhir ini salah satu negara superpower (Rusia) laksana gajah lawan semut, tidak sepatutnya berlaku seperti itu - yang dapat menarik PD III yang lebih berbahaya lagi dari perang-perang sebelumnya, karena boleh jadi menggunakan nuklir juga kimia, dan biologi (kuman) - kiamat dunia. Sepantasnya superpower ini mesti lebih wise lagi.

   Para ilmuwan baru menemukan fungsi area prefrontal seperti itu dalam enam puluh tahun terakhir, menurut Profesor Keith L. Moore. [4] Al-Qur’an mengingatkan 15 abad yang lalu dalam surat ke-96, Al-‘Alaq ayat 15 dan 16.

PEMBAHASAN

P

refrontal Cortex adalah suatu area bagian depan kepala manusia disebut juga kening atau jidad. Kening ini merupakan bagian terdepan dari lobus frontal, lobus korteks terbesar yang berisi lima bidang utama yang berguna untuk:

(1). Fungsi neuropsikiatri, yaitu planning, organizing, problem solving, selective attention, personality).

(2). Fungsi motorik, yaitu memediasi fungsi cognitive (yang berhubungan dengan pengertian, konsepsi, persespsi intelektual (ulil albab) yang lebih tinggi (higher cognitive functions) yakni termasuk emosi dan perilaku.

(3). Fungsi eksekutif, yaitu berhubungan dengan kemampuan untuk membedakan antara pikiran yang saling bertentangan, menentukan baik dan buruk, lebih baik dan terbaik, yang sama dan berbeda, konsekuensi masa depan dari kegiatan saat ini, bekerja menuju tujuan yang ditetapkan, prediksi hasil, harapan berdasarkan tindakan, dan “control” sosial seperti kemampuan untuk menekan dan mendesak bahwa, jika tidak ditekan, dapat menyebabkan hasil tidak dapat diterima secara sosial.

Dengan itu peran prefrontal cortex (kening) pada manusia berfungsi dalam mengurus, mengintergrasikan, memformulasikan, memilih, memonitor, memodifikasi, dan menilai semua kegiatan sistem syaraf yang ada. (Stuff and Benson. 1987).

   Dalam cabang ilmu psikologi, mempelajari bagian Prefrontal Cortex adalah sesuatu yang penting. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental manusia. Tingkah laku dan proses mental yang dipelajari tersebut, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya seperti fungsi neuropsikiatri, fungsi motorik, maupun fungsi eksekutif diproses dalam area prefontal cortex. Oleh karena itu, dengan mengetahui apa saja yang terjadi dalam prefrontal cortex, tentunya akan memudahkan untuk memahami  khususnya dalam mempelajari tingkah laku dan proses mental manusia dilihat dari aspek fisiknya.

PENUTUP

S

alah satu gerakan sholat adalah sujud yaitu melekatkan kening ke tanah atau lantai yang dilapisi sajadah (tikar sholat).  Sujud merupakan salah satu gerakan wajib yang dilakukan umat Muslim setiap melaksanakan sholat. Gerakan ini dilakukan dengan posisi tubuh menunduk serendah-rendahnya, yaitu hingga dahi menyentuh tanah atau lantai. Bukan tanpa alasan, dalam pandangan Ajaran Islam, gerakan sujud merupakan sebuah simbol pengakuan umat Muslim sebagai makhluk Tuhan yang penuh dengan segala kelemahan dan ketidakberdayaan yang perlu petunjuk ‘jalan yang lurus’.

   Dalam pelaksanaan sholat, gerakan sujud dilakukan dua kali dalam setiap rakaat. Selain dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki ditekuk dan menempel pada sajadah. Bukan hanya sebagai simbol kerendahan diri di hadapan Allah swt, gerakan sujud juga sebagai bentuk kesungguhan umat muslim untuk memohon doa dan ampunan kepada Allah Yang Maha Kuasa dan petunjuk jalan yang lurus - selamat, sejahtera, aman dan damai.

   Selain itu, ternyata gerakan sujud juga memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan. Melakukan gerakan sujud dengan menundukkan kepala hingga keningnya menyentuh lantai sajadah. Dengan itu,

1. Melancarkan oksigen ke otak yang membuat fungsi dan kerja otak menjadi sehat. Yaitu dalam bekerja untuk diri, keluarga dan masyarakat serta organisasi terorganisasi dengan rapi seperti melakukan planning, organizing, problem solving, selective attention, serta membangun personality dengan akhlaq yang mulia.

2. Fungsi cognitive seperti pengertian, konsepsi, persespsinya menjadi sehat dan baik termasuk emosi dan perilaku.

3. Fungsi eksekutif (pelaksana) yang berkemampuan untuk membedakan antara: pikiran yang saling bertentangan, menentukan baik dan buruk, lebih baik dan terbaik, yang sama dan berbeda, konsekuensi masa depan dari kegiatan saat ini, bekerja menuju tujuan yang ditetapkan, prediksi hasil, dengan harapan berdasarkan tindakan yang adil, jujur, positif dan membangun.

   Bukan hanya itu, tapi bacaan doa dalam posisi sujud ini, dimana kening (prefontal cortex) dalam posisi sujud menambah baik kesadaran lobus temporal hingga terhindar dari sebagaimana yang disebutkan firman Allah swt dalam surat ke-96, Al-‘Alaq ayat 15 dan 16. Dengan itu menjadi sadar akan kedudukannya di dunia sebagai orang yang beriman dan berbuat kebajikan dalam kehidupannya dan tidak egoistis melainkan altruis - yang mengutamakan kepentingan bersama dalam kebebenaran. □

 

 

 

Kepustakaan:

1. The Quran on the Cerebrum

2. Anatomi dan Fisiologi Prefrontal Cortex, halaman 2

https://scientificpsychopad08.files.wordpress.com/2011/12/4-prefrontal-cortex.pdf

3. Sholat Membangun peradaban Dunia, Ahmad Faisal Marzuki.

4. Tafsir Al-Azhar, Prof. Dr. Hamka Juzu’ XXIX - XXX □□

 

Catatan Kaki:

[1] Tafsir Al-Azhar, Prof. Dr. Hamka Juzu’ XXX, Surat Al-‘Alaq, halaman 215

[2] Essentials of Anatomy & Physiology, Seeley and others, p. 211. Lihat juga The Human Nervous System, Noback and others, hlm. 410-411.

[3] Essenyials of Anayomy & Physiology, Seely and others, p. 211

[4] Al-E'jaz al-Elmy fi al-Naseyah (Keajaiban Ilmiah di Bagian Depan Kepala), Moore dan lainnya, hal. 41. □□□

Blog Archive