PENGANTAR
Mari kita mengenali apa fungsi dari pada
kening atau jidad manusia sebagaimana disebutkan dalam pisiologi (physiology, ilmu faal, satu cabang
biologi yang mempelajari berlangsungnya sistim kehidupan agar menjadi lebih
baik lagi), psikologi (ilmu jiwa) dan firman Allah swt dalam surat ke-96, Al-‘Alaq ayat 15 dan 16.
Jika kita melihat tengkorak kepala di bagian
depan, kita akan menemukan area disebut prefrontal otak besar (lihat Gambar Otak Manusia). Apa yang dikatakan fisiologi tentang fungsi area ini?
Sebuah buku berjudul Essentials of Anatomy & Physiology mengatakan tentang
area ini, “Motivasi dan pandangan ke depan untuk merencanakan dan memulai
gerakan terjadi di bagian anterior lobus
frontal, area prefrontal dari kening
manusia.” Maka jika motivasi dan
pandangan
ke depan untuk berbuat buruk atau merusak atau baik dan membangun, psychomotoric (motor jiwa) akan menggerakkan
fikiran dan tubuh manusia sesuai dengan apa yang dimotivasikan (digerakkan) oleh
‘lobus frontal’ ini.” Wah! Sungguh dahsyat perannya.
Selanjutnya, mari ikuti urain selanjutnya.
Selamat menyimak dan semoga bermanfaat pula hendaknya bagi kita agar mawas diri
- melihat, memeriksa, mengoreksi diri secara jujur, agar selamat dalam bermasyarakat
dan berorganisasi serta bernegara di dunia yang dengan itu selamat pula di
akhirat. Billāhit Taufiq wal-Hidāyah. □ AFM
MENGENAL FUNGSI
PREFRONTAL CORTEX MANUSIA
Oleh: Ahmad Faisal Marzuki
PENDAHULUAN
A |
llah telah berfirman dalam Al-Qur'an
tentang salah satu dari orang-orang kafir (yang tidak percaya kepada Ajaran
Islam) yang jahat (yang menentang
dengan agresif dengan
melarang Nabi Muhammad saw untuk sholat menghadap ke Ka'bah sebagai kiblat dalam
bersholat yang artinya sebagai berikut:
No! If he does not stop,
We will take him by the naseyah (front of the head), a lying, sinful naseyah
(front of the head)! - Tidak! Jika dia tidak berhenti, Kami akan mengambilnya nāshiyah (bagian depan kepala), nāshiyah (bagian depan kepala) yang penuh dosa! (QS Al-’Alaq 96:15-16)
Dalam Tafsir Al-Azhar Buya HAMKA juzu’ 30, Surat
Al-’Alaq ayat 15 dan 16 yang
berhubungan dengan ayat sebelumnya menyebutkan yang artinya: “Tidakkah dia tahu bahwa Allah Melihat?” (ayat 14). Dalam hati kecilnya tentu ada
pengetahuan bahwa Allah melihat perbuatannya yang salah itu, menghalangi hamba
Allah yang sembahyang (sholat), bahkan menghambat segala langkah Rasul membawa
petunjuk dan seruan kebenaran. Tetapi hawanafsu, kesombongan dan sikap
melampaui batas karena merasa diri sanggup, cukup kaya, menyebabkan kesadaran
kekuasaan Allah itu menjadi hilang atau terpendam. Inilah gambaran nyata yang
disambungkan kepada pada Surat Al-‘Alaq tentang hambat rintangan yang diterima
Rasul saw seketika beliau melalukan
tugasnya menyempaikan da’wah sebagaimana disebutkanNya yang artinya: “Sungguh! Jika dia tidak mau juga berhenti, sesungguhnya
akan Kami sentakkan ‘ubun-ubunnya’ (nāshiyah, bagian depan kepala), (ayat 15).
“Ubun-ubun (nāshiyah, bagian
depan kepala) yang dusta,
yang penuh kesalahan”, (ayat 16). [1]
Mengapa Firman Allah swt menggambarkan bagian depan kepala sebagai bagian
dari berbohong dan berdosa? Mengapa Firman
Allah swt dalam Al-Qur’an
tidak mengatakan bahwa orang itu berbohong dan berdosa (tanpa
dikaitkan dengan bagian
depan kepala, prefrontal area yaitu
bagian dari kening atau jidad manusia)? Apa hubungan antara kening dan kebohongan dan keberdosaan?
Jika kita melihat ke dalam tengkorak di bagian depan kepala, kita akan
menemukan area prefrontal otak besar
(lihat Gambar Otak Manusia). Apa yang dikatakan fisiologi tentang fungsi area ini?
Sebuah buku berjudul Essentials of Anatomy & Physiology mengatakan tentang
area ini, “Motivasi dan pandangan ke depan untuk merencanakan dan memulai
gerakan terjadi di bagian anterior lobus
fronta - area
prefrontal dari kening manusia. Ini adalah wilayah korteks asosiasi...”
[2] Buku
itu juga mengatakan, “Dalam kaitannya dengan keterlibatannya dalam motivasi, area prefrontal juga dianggap sebagai pusat fungsional untuk
agresi....” [3]. Hal-hal inilah yang menimbulkan
PD I, PD II, dan akhir-akhir ini salah satu negara superpower (Rusia) laksana gajah lawan semut, tidak sepatutnya
berlaku seperti itu - yang dapat menarik PD III yang lebih berbahaya lagi dari
perang-perang sebelumnya, karena boleh jadi menggunakan nuklir juga kimia, dan
biologi (kuman) - kiamat dunia. Sepantasnya superpower
ini mesti lebih wise lagi.
Para ilmuwan baru menemukan fungsi area
prefrontal seperti itu dalam
enam puluh tahun terakhir, menurut Profesor Keith L. Moore.
[4] Al-Qur’an mengingatkan 15 abad yang lalu dalam surat ke-96, Al-‘Alaq ayat 15 dan
16.
PEMBAHASAN
P |
refrontal Cortex adalah suatu
area bagian depan kepala manusia disebut juga kening atau jidad. Kening ini
merupakan bagian terdepan dari lobus
frontal, lobus korteks terbesar
yang berisi lima bidang utama yang berguna untuk:
(1). Fungsi neuropsikiatri,
yaitu planning, organizing, problem solving,
selective attention, personality).
(2). Fungsi motorik, yaitu memediasi fungsi cognitive (yang berhubungan dengan
pengertian, konsepsi, persespsi intelektual (ulil albab) yang lebih tinggi (higher
cognitive functions) yakni termasuk emosi dan perilaku.
(3). Fungsi eksekutif, yaitu berhubungan dengan
kemampuan untuk membedakan antara pikiran yang saling bertentangan, menentukan
baik dan buruk, lebih baik dan terbaik, yang sama dan berbeda, konsekuensi masa
depan dari kegiatan saat ini, bekerja menuju tujuan yang ditetapkan, prediksi
hasil, harapan berdasarkan tindakan, dan “control” sosial seperti kemampuan
untuk menekan dan mendesak bahwa, jika tidak ditekan, dapat menyebabkan hasil
tidak dapat diterima secara sosial.
Dengan itu peran prefrontal cortex (kening) pada manusia
berfungsi dalam mengurus, mengintergrasikan, memformulasikan, memilih,
memonitor, memodifikasi, dan menilai semua kegiatan sistem syaraf yang ada.
(Stuff and Benson. 1987).
Dalam cabang ilmu psikologi, mempelajari
bagian Prefrontal Cortex adalah
sesuatu yang penting. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah
laku dan proses mental manusia. Tingkah laku dan proses mental yang dipelajari
tersebut, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya seperti fungsi neuropsikiatri, fungsi
motorik, maupun fungsi eksekutif diproses
dalam area prefontal cortex. Oleh
karena itu, dengan mengetahui apa saja yang terjadi dalam prefrontal cortex, tentunya akan memudahkan untuk memahami khususnya dalam mempelajari tingkah laku dan
proses mental manusia dilihat dari aspek fisiknya.
PENUTUP
S |
alah satu gerakan sholat
adalah sujud yaitu melekatkan kening ke tanah atau lantai yang dilapisi sajadah
(tikar sholat). Sujud merupakan salah satu
gerakan wajib yang dilakukan umat Muslim setiap melaksanakan sholat. Gerakan
ini dilakukan dengan posisi tubuh menunduk serendah-rendahnya, yaitu hingga
dahi menyentuh tanah atau lantai. Bukan tanpa alasan, dalam pandangan Ajaran Islam,
gerakan sujud merupakan sebuah simbol pengakuan umat Muslim sebagai makhluk
Tuhan yang penuh dengan segala kelemahan dan ketidakberdayaan yang perlu
petunjuk ‘jalan yang lurus’.
Dalam
pelaksanaan sholat, gerakan sujud dilakukan dua kali dalam setiap rakaat.
Selain dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki
ditekuk dan menempel pada sajadah. Bukan hanya sebagai simbol kerendahan diri
di hadapan Allah swt, gerakan sujud
juga sebagai bentuk kesungguhan umat muslim untuk memohon doa dan ampunan
kepada Allah Yang Maha Kuasa dan petunjuk jalan yang lurus - selamat,
sejahtera, aman dan damai.
Selain itu, ternyata gerakan sujud juga
memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan. Melakukan gerakan sujud dengan
menundukkan kepala hingga keningnya menyentuh lantai sajadah. Dengan itu,
1. Melancarkan oksigen ke otak yang membuat fungsi dan kerja
otak menjadi sehat. Yaitu dalam bekerja untuk diri, keluarga dan masyarakat
serta organisasi terorganisasi dengan rapi seperti melakukan planning, organizing, problem solving,
selective attention, serta membangun personality dengan akhlaq yang mulia.
2. Fungsi cognitive
seperti pengertian, konsepsi, persespsinya menjadi sehat dan baik termasuk
emosi dan perilaku.
3. Fungsi eksekutif (pelaksana) yang berkemampuan untuk
membedakan antara: pikiran yang saling bertentangan, menentukan baik dan
buruk, lebih baik dan terbaik, yang sama dan berbeda, konsekuensi masa depan
dari kegiatan saat ini, bekerja menuju tujuan yang ditetapkan, prediksi hasil, dengan
harapan berdasarkan tindakan yang adil, jujur, positif dan membangun.
Bukan hanya itu, tapi bacaan doa dalam posisi
sujud ini, dimana kening (prefontal cortex)
dalam posisi sujud menambah baik kesadaran lobus temporal hingga terhindar dari
sebagaimana yang disebutkan firman Allah swt
dalam surat ke-96, Al-‘Alaq ayat 15 dan 16. Dengan itu menjadi sadar akan
kedudukannya di dunia sebagai orang yang beriman dan berbuat kebajikan dalam
kehidupannya dan tidak egoistis melainkan
altruis - yang mengutamakan
kepentingan bersama dalam kebebenaran. □
Kepustakaan:
1. The Quran on the Cerebrum
2. Anatomi dan Fisiologi Prefrontal
Cortex, halaman 2
https://scientificpsychopad08.files.wordpress.com/2011/12/4-prefrontal-cortex.pdf
3. Sholat Membangun peradaban Dunia,
Ahmad Faisal Marzuki.
4. Tafsir Al-Azhar, Prof. Dr. Hamka Juzu’
XXIX - XXX □□
Catatan Kaki:
[1] Tafsir Al-Azhar, Prof. Dr. Hamka Juzu’ XXX,
Surat Al-‘Alaq, halaman 215
[2] Essentials of Anatomy & Physiology, Seeley and
others, p. 211. Lihat juga The Human Nervous System, Noback and others, hlm.
410-411.
[3] Essenyials of Anayomy & Physiology, Seely and others, p. 211
[4] Al-E'jaz al-Elmy fi al-Naseyah (Keajaiban Ilmiah di Bagian Depan Kepala), Moore dan lainnya, hal. 41. □□□