Wednesday, October 30, 2019

Garry Will and the Qur’an




KATA PENGANTAR

G
arry Wills telah menghabiskan seumur hidup berpikir dan menulis tentang agama Kristen. Dalam bukunya “What the Qur’an Meant: And Why It Matters”, Wills mengundang pembaca untuk bergabung dengannya ketika ia memulai peninjauan kembali makna Al-Qur'an yang sekarang tepat waktunya menjelaskannya dan perlu.

Ia membimbing pembaca bukunya, bahkan para hadirin yang menghadiri pertemuan kolosal dengannya. Ia menjelaskan dari bagian-bagian yang membingungkan publik mengenai Islam dan al-Qur’an dengan kemampuan pengetahuannya yang berwawasan, seperti antara lain tentang Apa yang sebenarnya dikatakan Al-Qur'an tentang wanita berjilbab? Apakah Islam membenarkan perang agama? dan seterusnya.

Disamping itu, Garry Wills adalah sebagai komentator terkemuka tentang kehidupan politik dan agama di Amerika selama beberapa dekade. Ia juga seorang pemenang Pulitzer untuk "Lincoln at Gettysburg", dan dua National Circle Critics Circle Awards for Criticism. 

Pembahasan selanjutnya dari tema kali ini adalah Gerry Wills and the Qur’an dapat diikuti paparannya tertulis sebagai berikut dibawah ini.






GARY WILL
AND THE QUR’AN
Oleh: A. Faisal Marzuki


A
da masa ketika orang Amerika yang biasa tidak tahu banyak tentang Islam. Sekarang tidak lagi demikian. Kami (selanjutnya dibaca: orang Amerika yang non-Muslim) gagal dalam perang terpanjang dalam sejarah kami tanpa mengetahui fakta-fakta dasar tentang peradaban Islam yang kami hadapi.

Kami terus-menerus diberi informasi palsu tentang Islam - mengklaim bahwa itu pada dasarnya adalah agama kekerasan, bahwa buku sakralnya adalah buku pegangan bagi para teroris. Tidak ada cara untuk menilai klaim-klaim ini kecuali kita memiliki setidaknya beberapa pengetahuan tentang Al-Qur'an.

Dalam buku ini, Wills, sebagai seorang non-Muslim dengan pikiran terbuka, membaca teks Al-Qur'an dengan penuh kesungguhan dan simpati tetapi  keras dalam menelaahnya, dan berusaha menemukan mengapa orang-orang non-Muslim lainnya - seperti Paus Francis (Paus, Pemimpin Gereja Katolik di Vatican) - menemukannya buku (al-Qur’an) yang menginspirasi, layak untuk membimbing manusia selama berabad-abad. Dalam penelaahannya ditemukan banyak tradisi yang menambah dan mendistorsi serta menumpulkan kata-kata sebenarnya dari teks (ayat-ayat al-Qur’an). Apa yang Wills lakukan menyerupai karya tulisan sebagai seni pemulih yang membersihkan lapisan debu yang terkumpul guna menemukan makna asli al-Qur’an yang sebenarnya.

Dia membandingkan Al-Qur'an dengan buku-buku suci lainnya, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, untuk menunjukkan bahwa pada intinya banyak kesamaan di antaranya. Ada juga kesulitan-kesulitan penafsiran yang paralel, yang menuntut kesabaran dalam mengeksplorasinya - dan yang menawarkan beberapa penemuan yang sensasi (dari hasil interaksinya dalam mempelajari teks al-Qur’an). Apa yang dimaksud dengan al-Qur'an adalah pembukaan percakapan tentang salah satu agama yaitu Islam dan al-Qur’an - yang paling dipraktikkan di dunia.

Dalam bukunya yang baru, What the Qur'an Meant - And Why It Matters”, dimana dalam bukunya itu ia menawarkan - kepada pembaca di Amerika yang mayoritasnya non muslim - meninjauan kembali apa yang mereka ketahui atas teks suci tersebut yang selama ini mereka menduga sangat  ‘negatif’  seperti yang disebutkan diatas - Islam adalah agama kekerasan, buku sakralnya adalah buku pegangan bagi para teroris, terutama setelah terjadi peristiwa ‘9 eleven’ tahun 2001.

Seperti banyak buku-buku suci lainnya, Al-Qur'an telah mengalami interpretasi dan pernyataan-pernyataan hasil interpretasinya selama berabad-abad. Untuk menemukan apa yang dikatakannya, maka langkah pertama adalah membaca teks ayat-ayat Al-Qur’an dengan cermat. Wills telah melakukan hal itu, dan menganalisisnya dengan teliti yang dengan itu menghapus distorsi (penyimpangan) yang ada dan menumpuk. Yaitu telah menyebabkan kesalahpahaman tentang berbagai pertanyaan mulai dari berdirinya Islam, perang agama, hingga persyaratan bahwa perempuan mengenakan kerudung.


PENUTUP

D
engan membandingkan Al-Qur'an dengan Alkitab, Wills yang sebelumnya telah belajar keimaman Kristiani menjadi sejarawan dan penulis pemenang Hadiah Pulitzer tentang politik dan agama, dimana dalam studinya menemukan banyak persamaan di antara teks-teks itu, termasuk kaya akan bagian-bagian yang menawarkan banyak makna yang sangat baik, sebagai contoh - tambahan dari penulis - adalah:

Allah does not forbid you from those who do not fight you because of religion and do not expel you from your home - from being righteous toward them and acting justly toward them. Indeed, Allah loves those who act justly. [Nobel Qur'an 60:8]

Artinya: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. [QS Al-Mumtahanah 60:8]

You are not a believer, until you love your neighbor, like you love yourself. [Hadits]

Artinya: Kamu bukanlah orang yang beriman, sampai kamu mencintai tetanggamu, seperti kamu mencintai dirimu sendiri. [Hadits]

Allah's Messenger (may peace be upon him) said: "The best of men is the most beneficial to others human beings." [Hadits]

Artinya: Bahwa Rasulullah (shalallahu ‘alaihi wassalam) bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” [Hadits]

"But seek, through that which Allah has given you, the home of Hereafter; and (yet), do not forget your share of the world. And do good as Allah has done good to you..." [Noble Qur'an 28:77]

Artinya: Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu…” [QS Al-Qashash 28:77]

Pendekatannya ilmiah dan berpikiran terbuka dalam mempelajari teks al-Qur’an, ia mengajak manusia dari semua agama untuk terlibat mempelajari teks al-Qur’an yang kaya dengan pengajaran yang menginspirasi hati dan pikiran manusia.

Mari kita membaca teks (al-Qur’an) dengan semangat yang simpati dan teliti, Wills membawa kita kembali ke kata-kata al-Qur’an itu sendiri untuk menemukan bagaimana mereka telah membimbing manusia selama berabad-abad serta apa yang ditemukan oleh non-Muslim lainnya seperti halnya Paus Francis - setelah membacanya dan dengan itu mengetahuinya - mengatakannya al-Qur’an ini begitu menginspirasi. Garry Wills sendiri mengatakan keyakinan Kristianinya adalah bahwa: “Yesus sendiri adalah Prophet (Rasul) dan Tuhannya adalah Allah.

Untuk menangkap penjelasnya tentang Islam dan al-Qur’an, mari ikuti uraian Mr. Garry Wills seorang cendekiawan agama dan intelektual publik terkemuka Amerika memperkenalkan pembaca yang awam tentang Islam dan al-Qur'an dengan penjelasanan yang tegas terhadap teks ‘kuno’ (al-Qur’an) yang diturunkan pada abad ke-7 ini baik melalui bukunya maupun melalui video ini dengan mengklik panahnya yang terdapat dalam imej video yang berdurasi 50 menit 58 detik dalam bahasa Inggris. Mari terlebih dulu klik (--->) “Garry Mills and the Qur’an”. Selamat menyimak. Semoga bermanfaat. Billāhit Taufiq wal-Hidāyah. □ AFM




SUMBER PENULISAN:
https://www.youtube.com/embed/h6NWfVWxqSM
https://www.barnesandnoble.com/w/what-the-quran-meant-garry-wills/1125817074#/
https://www.amazon.com/What-Quran-Meant-Why-Matters/dp/1101981040 
Terjemahan ayat Al-Qur'an diambil dari:  ALFATIH: Al-Qur'an Tafsir Per Kata Di Sarikan Dari Tafsir Ibnu Katsir.   □□

Blog Archive