Thursday, November 12, 2015

Al-Biruni Ilmuwan Pendiri Tiga Ilmu 2




Al-Biruni pun tak hanya menguasai beragam ilmu seperti; fisika, antropologi, psikologi, kimia, astrologi, sejarah, geografi, geodesi, matematika, farmasi, kedokteran, serta filsafat. Dia juga turun memberikan kontribusi yang begitu besar bagi setiap ilmu yang dikuasainya itu. Dia juga mengamalkan ilmu yang dikuasainya dengan menjadi seorang guru yang sangat dikagumi para muridnya. Ilmuwan kondang itu bernama lengkap Abū al-Rayān Muammad ibn Amad al-Bīrūnī.


Karya-karya Al-Biruni

A

stronomi. ”Dia telah menulis risalah tentang astrolabe serta memformulasi tabel astronomi untuk Sultan Ma’sud,” papar Will Durant tentang kontribusi Al-Biruni dalam bidang astronomi. Selain itu, Al-Biruni juga telah berjasa menuliskan risalah tentang planisphere dan armillary sphere. Al-Biruni juga menegaskan bahwa bumi itu itu berbentuk bulat.

Al-Biruni tercatat sebagai astronom yang melakukan percobaan yang berhubungan dengan fenomena astronomi. Dia menduga bahwa Galaksi Milky Way (Bima Sakti) sebagai kumpulan sejumlah bintang. Pada 1031 M, dia merampungkan ensiklopedia astronomi yang sangat panjang berjudul Kitab Al-Qanun Al Mas’udi.

Astrologi. Dia merupakan ilmuwan yang pertama kali membedakan istilah astronomi dengan astrologi. Hal itu dilakukannya pada abad ke-11 M. Dia juga menghasilkan beberapa karya yang penting dalam bidang astrologi. Astronomi adalah semata-mata ilmu. Astronomi jangan dikelirukan dengan astrologi. Astrologi adalah ilmu semu (pseudo scients) yang mengasumsikan bahwa takdir manusia dapat dikaitkan dengan letak benda-benda astronomis di langit. Meskipun memiliki asal-muasal yang sama, kedua bidang ini sangat berbeda; astronom menggunakan metode ilmiah, sedangkan astrolog tidak.

Sedang astrologi adalah ‘ilmu’ yang menganalisis dan memprediksi (meramal nasib manusia) berdasarkan ilmu perbintangan (astronomi, ilmu falak). Astrologi digambarkan sebagai suatu sistim yang dapat memahami lebih mendalam dan lebih berarti tentang mekanisme bergeraknya benda-benda angkasa yang dihubungkan dengan nasib manusia dalam peristiwa hidupnya di planet bumi ini.

Ilmu Bumi. Al-Biruni juga menghasilkan sejumlah sumbangan bagi pengembangan Ilmu Bumi. Atas perannya itulah dia dinobatkan sebagai ‘Bapak Geodesi’. Dia juga memberi kontribusi signifikan dalam kartografi, geografi, geologi, serta mineralogi. Dia membuat penelitian yang kesimpulannya panjang radius Bumi adalah 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16).

Kartografi. Kartografi adalah ilmu tentang membuat peta atau globe. Pada usia 22 tahun, Al-Biruni telah menulis karya penting dalam kartografi, yakni sebuah studi tentang proyeksi pembuatan peta, termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.

Geodesi dan Geografi. Pada usia 17 tahun, Al-Biruni sudah mampu menghitung garis lintang Kath Khawarzmi dengan menggunakan ketinggian matahari. ”Kontribusi penting dalam geodesi dan geografi telah dibuat disumbangkan Al-Biruni dalam menambah khasanah keilmuan dunia. Dia telah memperkenalkan teknik mengukur bumi dan jaraknya menggunakan triangulasi,” papar John J O’Connor dan Edmund F Robertson dalam MacTutor History of Mathematics.

Geologi. Al-Biruni juga telah menghasilkan karya dalam bidang geologi. Salah satunya, dia menulis tentang geologi India.

Mineralogi. Dalam kitabnya berjudul Kitab al-Jawahir (Book of Precious Stones), Al-Biruni menjelaskan beragam mineral. Dia mengklasifikasi setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya.

Metode Sains. Al-Biruni juga berperan dalam memperkenalkan metode saintifik dalam setiap bidang yang dipelajarinya. Salah satu contohnya, dalam Kitab al-Jamahir dia tergolong ilmuwan yang sangat eksperimental.

Optik. Dalam bidang optik, Al-Biruni termasuk ilmuwan yang pertama bersama Ibnu Al-Haitham yang mengkaji dan mempelajari ilmu optik. Dialah yang pertama menemukan bahwa kecepatan cahaya lebih cepat dari kecepatan suara.

Antropologi. Dalam ilmu sosial, Biruni didapuk sebagai antropolog pertama di dunia. Ia menulis secara detail studi komparatif terkait antropologi manusia, agama, dan budaya di Timur Tengah, Mediterania, serta Asia Selatan. Dia dipuji sejumlah ilmuwan karena telah mengembangkan antropologi Islam. Dia juga mengembangkan metodelogi yang canggih dalam studi antropologi.

Psikologi Eksperimental. Al Biruni tercatat sebagai pelopor psikologi eksperimental lewat penemuan konsep reaksi waktu.

Sejarah. Pada usia 27 tahun, dia menulis buku sejarah yang diberi judul The Chronology of Ancient Nations. Sayangnya buku itu kini telah hilang. Dalam kitab yang ditulisnya Kitab fi Tahqiq ma li’l-Hind (Buku Penelitian tentang India), Al-Biruni telah membedakan antara menode saintifik dengan metode historis.

Indologi. Dia adalah ilmuwan pertama yang mengkaji secara khusus tentang India hingga melahirkan indologi atau studi tentang India.

Matematika. Dia memberikan sumbangan yang signifikan bagi pengembangan matematika, khususnya dalam bidang teori dan praktik aritmatika, bilangan irasional, teori rasio, geometri dan lainnya. Sumbangan pada bidang matematika:

  • Aritmatika teoritis and praktis
  • penjumlahan seri
  • Analisis kombinatorial
  • kaidah angka 3
  • Bilangan irasional
  • teori perbandingan
  • definisi aljabar
  • metode pemecahan penjumlahan aljabar
  • Geometri
  • Teorema Archimedes
  • Sudut segitiga

Hasil kerya selain bidang matematika yaitu:

Buku atau Makalah dengan tajuk: Kajian kritis tentang ucapan orang India, apakah menerima dengan alasan atau menolak (تحقيق ما للهند من مقولة معقولة في العقل أم مرذولة) - sebuah ringkasan tentang agama dan filosofi India

Buku atau Makalah dengan tajuk: Tanda yang Tersisa dari Abad Lampau (الآثار الباقية عن القرون الخالية) - kajian komparatif tentang kalender dari berbagai budaya dan peradaban yang berbeda, dihubungkan dengan informasi mengenai matematika, astronomi, dan sejarah.

Buku dengan tajuk Peraturan Mas'udi (القانون المسعودي) - sebuah buku tentang Astronomi, Geografi dan Keahlian Teknik. Buku ini diberi nama Mas'ud, sebagai dedikasinya kepada Mas'ud, putra Mahmud dari Ghazni. Maqālīd ʿilm al-hayʾah (“Keys to Astronomy”) – Kunci kepada Astronomi.

Buku atau Makalah: Pengertian Astrologi (التفهيم لصناعة التنجيم, Al-Tafhīm li-awāʾil ināʿat al-tanjīm, “Elements of Astrology”). Pertanyaan dan jawaban model buku tentang matematika dan astronomi, dalam bahasa Arab dan bahasa Persia.

Buku mengenai Farmasi (Kitāb al-aydanah, “Pharmacology”), tentang obat dan ilmu kedokteran

Buku mengenai Permata  (الجماهر في معرفة الجواهر, Al-jamāhir fī maʿrifat al-jawāhir - “Gems”),  tentang geologi, mineral, dan permata, dipersembahkan untuk Mawdud putra Mas'ud.


●Buku mengenai Astrolab Istīʿāb al-wujūh al-mumkinah fīanʿat al-asurlāb (Exhaustive Book on Astrolabes). Buku uraian lengkap tentang Astrolabe yang membahas posisi dari gerakan Bumi. Menggunakan proyeksi astrolabe, cara ini dapat menghindari dari berfikir yang spekulatif. Dalam hal ini, karena, Al-Biruni akrab dengan penemuannya, dapat menjelaskan perinciannya dengan sangat jelas. Ia telah memudahkan para astronom dan ahli matematika menerapkannya dengan praktis dengan alat tersebut. Dilain pembahasannya juga menjelaskan posisi bulan dilihat dari Bumi, dan menjelaskan sebab terjadinya gerhana bulan yang diilustrasikan dalam gambar yang dibuat Al-biruni, [lihat Gambar 1].


●Buku Antropologi, Al-Athâr al-Bâqiyah 'an al-Qurân al-Khâliyah (The Chronology of Ancient Nations and their History), [lihat Gambar 2]. Ia menulis secara detail studi komparatif terkait antropologi manusia, agama, dan budaya di Timur Tengah, Mediterania, serta Asia Selatan. Dia dipuji sejumlah ilmuwan karena telah mengembangkan antropologi Islam. Bersamaan dengan itu ia juga mengembangkan metodelogi yang canggih dalam studi antropologi.

Buku Ringkasan Sejarah

Buku Riwayat Mahmud dari Ghazni dan ayahnya

Buku Sejarah Khawarazm


Penutup

Bukan tanpa alasan bila Sarton dan Sabra mendapuknya sebagai seorang ilmuwan yang agung. Sejatinya, Al-Biruni memang seorang saintis yang sangat fenomenal. Sejarah mencatat, Al-Biruni sebagai sarjana Muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India dan tradisi Brahminical. Dia sangat intens mempelajari bahasa, teks, sejarah, dan kebudayaan India.

Kerja keras dan keseriusannya dalam mengkaji dan mengeksplorasi beragam aspek tentang India, Al-Biruni pun dinobatkan sebagai Bapak Indologi — studi tentang India. Tak cuma itu, ilmuwan dari Khawarizm, Persia itu juga dinobatkan sebagai Bapak Geodesi. Di era keemasan Islam, Al-Biruni ternyata telah meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan lingkungan fisik bumi.

Selain itu, Al-Biruni juga dinobatkan sebagai Antropolog Pertama di seantero jagad. Sebagai ilmuwan yang menguasai beragam ilmu, Al-Biruni juga menjadi pelopor dalam berbagai metode pengembangan sains. Sejarah sains mencatat, ilmuwan yang hidup di era kekuasaan Dinasti Samanid itu merupakan salah satu pelopor merote saintifik eksperimental.

Al-Biruni pun tak hanya menguasai beragam ilmu seperti; fisika, antropologi, psikologi, kimia, astrologi, sejarah, geografi, geodesi, matematika, farmasi, kedokteran, serta filsafat. Dia juga turun memberikan kontribusi yang begitu besar bagi setiap ilmu yang dikuasainya itu. Dia juga mengamalkan ilmu yang dikuasainya dengan menjadi seorang guru yang sangat dikagumi para muridnya.



Ilmuan kondang itu bernama lengkap Abū al-Rayān Muammad ibn Amad al-Bīrūnī. Sebagai bentuk penghargaan, Ma’sud juga menjamin Al-Biruni dengan uang pensiun yang bisa membuatnya tenang beristirahat serta terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Dia juga berhasil menulis buku astrologi berjudul The Elements of Astrology. Selain itu, sang ilmuwan itu pun menulis sederet karya dalam bidang kedokteran, geografi, serta fisika. Al-Biruni wafat di usia 75 tahun tepatnya pada 13 Desember 1048 M di kota Ghazna. Untuk tetap mengenang jasanya, para astronom mengabadikan nama Al-Biruni di kawah bulan, [lihat Gambar 3]

Demikianlah riwayat karya-karya Abū al-Rayān Muammad ibn Amad al-Bīrūnī yang telah  disumbangkannya bagi manfaat dan kemajuan umat manusia di dunia ini yang datang dari seorang ilmuan Muslim yang hidup di abad tengah. Dalam hal ini mari perhatikan komentar Carli Fiorina, CEO Hewlett Packard, seorang yang visioner dan berbakat tinggi, memaparkannya: “Para arsitek yang merancang bangunan-bangunan yang mampu melawan gravitasi adalah mereka para matematikawan yang menciptakan al-jabar dan al-goritma yang dengan itu komputer dan enkripsi data dapat tercipta. Mereka para dokter yang memeriksa tubuh manusia, dan menemukan obat baru untuk menyembuhkan penyakit. Mereka para astronom yang melihat ke langit, memberi nama bintang-bintang, dan membuka jalan bagi perjalanan dan eksplorasi antariksa” - mereka itu adalah para ilmuan dan penemu Muslim pada zaman kejayaan Islam di abad tengah. □ AFM

Bahan Bacaan:

Wikipedia, Republika, Lost Islamic History, Britannica, dan sumber lainnya. □□□

Blog Archive