Karena
sejarah adalah susunan catatan dari fakta-fakta, dan kumpulan-kumpulan fakta
itulah yang disusun oleh ahli sejarah menjadi buku sejarah. Tak pelak lagi sejarah
telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak sarjana dan
ilmuwan dari berbagai ilmu dan penemuannya. Temuan-temuan mereka sangat brilian
dan memukau, untuk masa itu sampai kini. Ilmu mereka dapat dikatakan telah
melampaui batas zamannya, sampai kini buahnya dapat dirasakan.
Rancangan Jam Gajah dipamerkan
di London
Di tahun 1206, al-Jazari membuat
jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan
secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan
suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid
automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang.
Kini replika jam gajah tersebut
disusun kembali oleh London
Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya.
Pada acara World of Islam
Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang
yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi
kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air, [lihat Gambar 8].
Ketertarikan Donald Hill
terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya
Al-Jazari pada 1974. Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan
gambaran yang begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak
mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang
lain. Tidak halnya dengan Al-Jazali.
Mesin Pompa Air Pertama
di Dunia
Al-Jazari memberikan kontribusi
yang penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang
dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama
bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.
Jika menilik sejarah, pasokan
air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri
merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering
menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari
sumber airnya.
Masyarakat zaman dulu memang
telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf
maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria.
Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan
balok kayu horizontal. Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan.
Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi.
Tenaga binatang yang digunakan
adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma. Para ilmuwan
Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang
lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin
mekanik temuannya yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak
dibandingkan dengan mesin menggunakan tenaga binatang yang pernah ada
sebelumnya.
Merancang Lima Jenis
Mesin Mekanik
Al-Jazari, kala itu, memikul
tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas. Dua mesin
pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf.
Mesin ketiganya adalah
pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang, [lihat
Gambar 9]. Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di
Damaskus dan diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang
berada di dekat sungai tersebut.
Mesin keempat adalah mesin yang
menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh
sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol, [lihat Gambar 10].
Mesin itu diketahui merupakan
mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin.
Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai
pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis
yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus.
Pada masa sebelumnya memang
telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol
yang terhubung dengan sistem rod
disebuah mesin yang berputar ceritanya lain dan berbeda. Penemuan engkol mesin
sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang
paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas.
Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan
sangat terbatas penggunaannya.
Pada 1206M engkol mesin yang
terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang
dibuat Al-Jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini
melakukannya.
Sedangkan mesin kelima, adalah
mesin pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan peralatan yang
memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan roda air yang ada dalam
mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan.
Kemudian, silinder piston
tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot selanjutnya menyedot
air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air. Pompa ini
merupakan contoh awal dari double-acting
principle. [lihat Gambar 11].
Pada masa keemasan dan kejayaan
Islam (Islamic Golden Age)
sekitar 750 M – 1258 M adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan, dan insinyur di
Dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan
kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan
menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri. Karena di dalam agama Islam
seperti yang dianut Al-Jazari, ada tiga pilar yang harus dikerjakan untuk
menjadi manusia yang selalu bertaqwa dan berbudaya dengan baik. Yaitu, percaya
kepada Allah, menggali ilmu
(ilm), dan mencintai sesama manusia.
Penutup
Al-Jazari telah mengguncang
jagad teknologi dunia lewat kitabnya yang fenomenal bertajuk Al-Jami” Bayn al-‘Ilm wa Al-Amal Al-Nafi’
fi Sina’at Al-Hiya - Ikhtisar dan Panduan Membuat Berbagai Mesin
Mekanik. Inilah risalah paling penting dalam tradisi teknik mesin Islam, juga
dunia. Lewat karyanya itu, Al-Jazari juga telah meletakan dasar kerja dalam
sejarah teknologi. Tak heran, jika buku teknologi yang ditulisnya itu mampu
‘menyihir’ dan membetot perhatian para ahli sejarah teknologi dan sejarawan
seni dunia. Selain dikenal sebagai seorang penemu dan insinyur besar, dunia
juga mengenalnya sebagai seorang seniman hebat. Betapa tidak, dalam risalah
fenomenal yang diciptakannya, secara gamblang dan lugas Al-Jazari melukiskan
penemuannya dengan lukisan khas bergaya Islami era kekhalifahan. Lukisan
miniatur dari karya-karya yang diciptakannya itu berisi petunjuk dan tata cara
untuk membuat peralatan atau teknologi yang diciptakannya. Sehingga
memungkinkan setiap pembaca risalahnya untuk merangkai dan menbuat beragam
penemuannya itu.
Tak pelak, risalah yang berisi
50 penemuan yang diciptakannya itu mengundang decak kagum para sejarawan
teknologi dunia. ''Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu
penting. Dalam bukunya, dia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain,
merakit, dan membuat sebuah mesin,'' ungkap Sejarawan Inggris, Donald R Hill,
dalam tulisannya berjudul Studies
in Medieval Islamic Technology.
Tulisan ini dilengkapi pula
dengan dua video sesuai dengan tajuk dibawah:
Karena sejarah adalah susunan
catatan dari fakta-fakta, dan kumpulan-kumpulan fakta itulah yang disusun oleh
ahli sejarah menjadi buku sejarah. Tak pelak lagi sejarah telah membuktikan
betapa dunia Islam telah melahirkan banyak sarjana dan ilmuwan dari berbagai ilmu
dan penemuannya. Temuan-temuan mereka sangat brilian dan memukau, untuk masa
itu sampai kini. Ilmu mereka dapat dikatakan telah melampaui batas zamannya,
sampai kini buahnya dapat dirasakan. □ AFM
Kembali ke: Al-JazariInsinyur Jenius dan Bapak Robotik 1
Sumber Bacaan:
● Muslim Heritage ● Republika ● Sumber lainnya. □□□