Tuesday, November 10, 2015

Al-Jazari Insinyur Jenius dan Bapak Robotik 2





Karena sejarah adalah susunan catatan dari fakta-fakta, dan kumpulan-kumpulan fakta itulah yang disusun oleh ahli sejarah menjadi buku sejarah. Tak pelak lagi sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak sarjana dan ilmuwan dari berbagai ilmu dan penemuannya. Temuan-temuan mereka sangat brilian dan memukau, untuk masa itu sampai kini. Ilmu mereka dapat dikatakan telah melampaui batas zamannya, sampai kini buahnya dapat dirasakan.


Rancangan Jam Gajah dipamerkan di London

Di tahun 1206, al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang.



Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya. Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air, [lihat Gambar 8].

Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974. Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain. Tidak halnya dengan Al-Jazali.

Mesin Pompa Air Pertama di Dunia

Al-Jazari memberikan kontribusi yang penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.

Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumber airnya.

Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi.

Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma. Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin mekanik temuannya yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin menggunakan tenaga binatang yang pernah ada sebelumnya.

Merancang Lima Jenis Mesin Mekanik

Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas. Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf.



Mesin ketiganya adalah pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang, [lihat Gambar 9]. Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai tersebut.

Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol, [lihat Gambar 10].



Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus.

Pada masa sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhubung dengan sistem rod disebuah mesin yang berputar ceritanya lain dan berbeda. Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya.

Pada 1206M engkol mesin yang terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-Jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya.

Sedangkan mesin kelima, adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan peralatan yang memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan roda air yang ada dalam mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan.



Kemudian, silinder piston tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot selanjutnya menyedot air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air. Pompa ini merupakan contoh awal dari double-acting principle. [lihat Gambar 11].

Pada masa keemasan dan kejayaan Islam (Islamic Golden Age) sekitar 750 M – 1258 M adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan, dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri. Karena di dalam agama Islam seperti yang dianut Al-Jazari, ada tiga pilar yang harus dikerjakan untuk menjadi manusia yang selalu bertaqwa dan berbudaya dengan baik. Yaitu, percaya kepada Allah, menggali ilmu (ilm), dan mencintai sesama manusia.

Penutup

Al-Jazari telah mengguncang jagad teknologi dunia lewat kitabnya yang fenomenal bertajuk Al-Jami” Bayn al-‘Ilm wa Al-Amal Al-Nafi’ fi Sina’at Al-Hiya - Ikhtisar dan Panduan Membuat Berbagai Mesin Mekanik. Inilah risalah paling penting dalam tradisi teknik mesin Islam, juga dunia. Lewat karyanya itu, Al-Jazari juga telah meletakan dasar kerja dalam sejarah teknologi. Tak heran, jika buku teknologi yang ditulisnya itu mampu ‘menyihir’ dan membetot perhatian para ahli sejarah teknologi dan sejarawan seni dunia. Selain dikenal sebagai seorang penemu dan insinyur besar, dunia juga mengenalnya sebagai seorang seniman hebat. Betapa tidak, dalam risalah fenomenal yang diciptakannya, secara gamblang dan lugas Al-Jazari melukiskan penemuannya dengan lukisan khas bergaya Islami era kekhalifahan. Lukisan miniatur dari karya-karya yang diciptakannya itu berisi petunjuk dan tata cara untuk membuat peralatan atau teknologi yang diciptakannya. Sehingga memungkinkan setiap pembaca risalahnya untuk merangkai dan menbuat beragam penemuannya itu.

Tak pelak, risalah yang berisi 50 penemuan yang diciptakannya itu mengundang decak kagum para sejarawan teknologi dunia. ''Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, dia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin,'' ungkap Sejarawan Inggris, Donald R Hill, dalam tulisannya berjudul Studies in Medieval Islamic Technology.

Tulisan ini dilengkapi pula dengan dua video sesuai dengan tajuk dibawah:




Karena sejarah adalah susunan catatan dari fakta-fakta, dan kumpulan-kumpulan fakta itulah yang disusun oleh ahli sejarah menjadi buku sejarah. Tak pelak lagi sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak sarjana dan ilmuwan dari berbagai ilmu dan penemuannya. Temuan-temuan mereka sangat brilian dan memukau, untuk masa itu sampai kini. Ilmu mereka dapat dikatakan telah melampaui batas zamannya, sampai kini buahnya dapat dirasakan. □ AFM


 
Sumber Bacaan:
Muslim Heritage Republika Sumber lainnya. □□□

Blog Archive