Tuesday, November 10, 2015

Al-Jazari Insinyur Jenius dan Bapak Robotik 1






Dunia mungkin belum tahu betapa berharganya warisan ilmu-ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh Kaum Muslimin. Bahkan agaknya banyak yang tak menyangka bahwa prinsip-prinsip pengetahuan modern itu ditemukan lewat kecemerlangan pemikiran Ilmuwan Muslim. Untuk masa itu, ilmu mereka dapat dikatakan telah melampaui batas zamannya. Berikut adalah kontribusi ilmuwan dan penemu Muslim bagi dunia, “Al-Jazari Insinyur Jenius dan Bapak Robotik”.


PENDAHULUAN


N
ama lengkap Al-Jazari (1136M-1206M) adalah, Abū al-’Iz Ibn Ismā’īl ibn al-Razāz al-Jazarī (أَبُو اَلْعِزِ بْنُ إسْماعِيلِ بْنُ الرِّزاز الجزري). Ia dipanggil Al-Jazari. Kata ‘Al-Jazari' yang melekat pada nama lengkapnya itu menunjukkan amsalnya. Keluarga Al-Jazari berasal dari Jazirah Ibnu Umar di Diyar Bakr, Turki. Namun, hipotesis lainnya menyebutkan bahwa Al-Jazari terlahir di Al-Jazira, sebuah kawasan yang terletak di sebelah utara Mesopotamia, yakni kawasan di utara Irak dan timur laut Suriah. Tepatnya antara Tigris dan Eufrat.  Ia adalah Ilmuan Enjinering Muslim yang jenius. Juga penemu konsep Robotik Moderen. Oleh Karena itu ia disebut juga sebagai Bapak Robotik.


Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik. Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku, Al-Jami’ Bayn al-‘Ilm wa al-Amal al-Nafi’ fi Sina’at al-Hiya (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices) - Ikhtisar dan Panduan Membuat Berbagai Mesin Mekanik. [Lihat Gambar 1]. Bukunya ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal yang terkait dengan mekanika dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik. [Lihat Gambar 2], yang menerangkan tentang Mesin Pompa Air Al-Jazari.


“Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin”, begitulah pendapat Donald Hill seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari.

Seperti ayahnya (Ismā’īl ibn al-Razāk al-Jazarī) ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174M sampai 1200M sebagai ahli teknik. Semasa hidupnya, Al-Jazari mengalami tiga kali suksesi kepemimpinan di Dinasti Artukid, yakni; Nur Al-Din Muhammad ibn Arslan (570 H-581 H/1174 M-1185 M); Qutb Al-Din Sukman ibn Muhammad (681 H-697 H/1185 M-1200 M); dan Nasir Al-Din Mahmud ibn Muhammad (597 H-619 H/1200 M-1222 M).

Dalam pembukaan risalah penemuan yang ditulisnya, Al-Jazari menyebut secara lengkap identitas dirinya sebagai Al-Shaykh Ra'is Al-A’mal Badi`Al-Zaman Abu Al-Izz ibn Ismail ibn Al-Razzaz Al-Jazari. Gelar Ra'is Al-A`mal yang melekat pada namanya menunjukkan bahwa Al-Jazari adalah seorang pemimpin para insinyur kala itu. Sedangkan titel Badi’ Al-Zaman dan Al-Shaykh yang disandangnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang ilmuwan yang unik, tak tertandingi kehebatannya, menguasai ilmu yang tinggi, serta bermartabat.

Konsep rancangan paling lengkap dan detail

Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad-12. Ia mendapat julukan sebagai Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, pembangkit tenaga listrik air dan banyak lagi.

Donald Routledge dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin sebagaimana yang pernah disusun oleh Al-Jazari.

Peradaban Islam di era keemasan telah menguasai teknologi yang sangat tinggi. Pada abad ke-13 M, dunia Islam sudah menggenggam teknologi robot. Insinyur Muslim di zaman kekhalifahan sudah mampu menciptakan robot mirip manusia. Pencapaian itu sekaligus mematahkahkan klaim Barat yang kerap menyebut Leonardo da Vinci sebagai perintis teknologi robot.

Da Vinci baru merancang pembuatan robot pada 1478, abda ke-15, itu pun baru berbentuk desain di atas kertas. Sedangkan, insinyur Muslim yang sangat brilian, Al-Jazari, sudah berhasil merancang dan menciptakan aneka bentuk robot pada awal abad ke-13 M. Atas dasar itulah, masyarakat sains modern menjulukinya sebagai “Bapak Robot”. Peradaban Islam lebih maju tiga abad dalam teknologi robot dibanding Barat.

Peradaban Islam adalah perintis dalam bidang teknologi automata (otomaton, automatic) yakni sebuah mesin yang dapat berjalan sendiri (self operating). Automata sering digunakan untuk menggambarkan sebuah robot atau lebih khusus robot autonomous. Kata automata berasal dari bahasa Yunani automatos, yakni berlaku atas kehendak sendiri, bergerak sendiri. Kata itu digunakan untuk menggambarkan mesin-mesin mechanical (non elektronic), khususnya yang dirancang untuk menyerupai gerakan manusia atau hewan.


Mesin robot yang diciptakan Al-Jazari berbentuk sebuah perahu yang terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik. [Lihat Gambar 3] Robot yang terdiri atas dua penabuh drum, seorang peniup harpa, dan pemain suling logam itu diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam acara jamuan minum. Al-Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang di kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. ”Itu adalah automata pertama yang bisa diprogram,” ungkap Prof Noel Sharkey. Robot penabuh drum yang dirakit Al-Jazari dapat memainkan beragam irama yang berbeda-beda.

Robot yang ditemukan Al-Jazari itu juga mengundang kekaguman Charles B Fowler. Menurut dia, temuan insinyur Muslim itu bisa disebut ‘robot band. Sebuah pencapaian penting yang belum pernah ditemukan peradaban lain sebelumnya dan kebudayaan lain di zaman itu. Secara khusus Mark E Rosheim menyimpulkan, kemajuan yang dicapai dunia Islam di era kejayaan dalam bidang robotika sebagai sebuah penemuan lebih maju dibandingkan zaman Yunani. ”Tak seperti desain Yunani, contoh robot yang diciptakan dunia Islam (Arab) mampu mengundang daya tarik. Tak hanya dalam ilusi dramatis, tetapi mampu menghadirkan lingkungan yang bisa membuat manusia lebih nyaman,” ungkap Rosheim. Menurut Rosheim, robot ciptaan Al-Jazari itu merupakan salah satu kontribusi peradaban Islam yang sangat penting bagi teknologi. Menurut dia, robot yang diciptakan peradaban Islam di awal abad ke-13 M sudah berbentuk manusia robot dan mampu membantu manusia untuk tujuan praktis. Sayangnya, kata dia, (ketika itu) robot itu tidak diciptakan untuk kepentingan industri - diproduksi massa seperti sekarang dalam subuah industri produk robotik.



Selain ”robot band”, Al-Jazari juga berhasil menciptakan sebuah Robot Pramusaji (semacam Vending Machine, Self Service) berbentuk manusia yang bertugas untuk menghidangkan air, teh, atau minuman lainnya, [lihat Gambar 4]. Minuman disimpan dalam sebuah tank dengan reservoir (penampung air). Dari penampung itu, air dialirkan ke dalam sebuah ember dan setelah tujuh menit mengalir ke sebuah cangkir. Setelah itu, robot itu mengeluarkan minumannya. Konsep ini di abad post modern ini digunakan yang disebut Vending Machine - Pramusaji. Memilih minimuan teh, kopi, atau cappachino dan lainnya.

Penemuan penting lainnya di era kejayaan Islam yang tak kalah menarik adalah pencuci tangan otomatis dengan mekanisme pengurasan. Mekanisme yang dikembangkan Al-Jazari itu, kini digunakan dalam sistem kerja toilet modern. Robot pencuci tangan otomatis itu berbentuk seorang wanita yang berdiri dengan sebuah baskom berisi air.


Ketika seorang pengguna menahan tuas, air akan mengering dan robot wanita itu akan kembali mengisi baskom dengan air. Robot lainnya yang dikembangkan Al-Jazari adalah air mancur burung merak. Robot ini berfungsi sebagai pengganti pembantu atau pelayan. Robot ini memudahkan orang saat membersihkan tangan, karena robot burung merak itu akan menawarkan sabut dan handuk secara otomatis. [Lihat Gambar 5].

 
Robot lainnya yang diciptakan insinyur Muslim adalah berbentuk burung merak untuk memberitahukan waktu shalat telah tiba, [lihat Gambar 6]. Al-Jazari menggerakkan robot burung merak itu dengan tenaga air yang waktunya terprogram. Teknologi robot lainnya yang ditemukan Al-Jazari dengan kegunaan yang sama adalah berbentuk sebuah vakum kendi yang otomatis memberi tanda waktu jam shalat, [lihat Gambar 7]. Teknologi automata yang dikembangkan Al-Jazari mencapai 50 jenis dan semuanya ditulis dan digambarkan dalam kitabnya yang sangat legendaris, Al-Jami Bain al-Ilm wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices).


Semua robot yang ditemukan peradaban Islam lewat Al-Jazari sungguh sangat mencengangkan. ”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin,” ungkap sejarawan Inggris, Donald R Hill, dalam tulisannya berjudul, Studies in Medieval Islamic Technology.

Sejarawan lainnya yang terpesona dengan risalah penemuan Al-Jazari adalah Lynn White. Jelas sudah bahwa penemu roda gigi pertama adalah Al-Jazari. Barat baru menemukannya pada 1364 M”. Menurut Lynn, kata gear (roda gigi) baru menjadi perbendaharaan kata atau istilah dalam desain mesin Eropa pada abad ke-16 M.

Dalam pandangan Donald Hill, tak ada satu pun dokumen yang mampu menandingi karya Al-Jazari sampai abad modern ini. Menurut dia, risalah penemuan Al-Jazari begitu kaya akan instruksi mengenai desain, pembuatan, dan perakitan mesin-mesin.

“Al-Jazari tak hanya mampu memadukan teknik-teknik para pendahulunya dari Arab dan non-Arab, tapi juga dia benar-benar seorang insinyur yang kreatif”, papar Donald Hill yang begitu mengagumi Al-Jazari. Ketertarikannya atas karya sang insinyur Muslim itu, Donal Hill pun terpacu dan terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974.

Tulisan ini dilengkapi pula dengan video Al-Jazari Insinyur Jenius dan Bapak Robotik Selamat menyaksikan. □ AFM

Sumber Bacaan:
Muslim Heritage Republika Sumber lainnya. □□□

Blog Archive