PENGERTIAN POLITIK
SECARA UMUM
PENDAHULUAN
S
|
ebelum membahas tajuk diatas, mari pelajari dulu
apa definisi dan pengertian politik yang diambilkan sumbernya dari buku Dasar
Dasar Ilmu Politik oleh Prof. Dr. Miriam Budiardjo. Penerbit PT. Gramedia,
1982, Jakarta. Istilah Politik berasal dari bahasa Yunani 'polis' yang
artinya negara-kota. Dalam negara-kota di zaman Yunani, orang saling
berinteraksi guna mencapai kesejahteraan (kebaikan, menurut Aristoteles) dalam
hidupnya. Ketika manusia mencoba untuk untuk menentukan posisinya dalam
masyarakat, ketika mereka berusaha meraih kesejahteraan pribadi melalui sumber
daya yang ada, atau ketika mereka berupaya mempengaruhi orang lain agar
menerima pandangannya, maka mereka sibuk dengan suatu kegiatan yang kita semua
namai sebagai 'politik'. Hal itulah yang mendasari terbentuknya pengertian
politik.
PENGERTIAN POLITIK
M
|
enurut buku A New Handbook of Political
Science bahwa pengertian politik adalah penggunaan kekuasaan sosial yang
dipaksakan. Kata kekuasaan sosial ditekankan unuk membedakannya dengan
kekuasaan individual. Ini akibat politik berkenaan dengan pengaturan hidup
suatu masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat yang mengesahkan sekelompok individu
untuk memiliki kekuasaan sosial yang aplikasinya dapat dipaksakan atas setiap
individu untuk menjamin keteraturan di dalam masyarakat itu sendiri.
Definisi atau pengertian politik menurut Gabriel
A. Almond, sebagaimana ia mengatakannya:
“Politic are all the activites aossociated
with the control of public decisions among a given people and ini a given
territory, where this control may backed u by authoritative and coercive means.
Politics refers to the use of these authoritative and coercive means-who gets
to employ them and for what purposes.” - “Politik adalah semua kegiatan yang terkait dengan kontrol
keputusan publik di antara orang-orang tertentu dan di wilayah tertentu, di
mana kontrol ini dapat didukung oleh Anda dengan cara yang otoritatif dan
koersif. Politik mengacu pada penggunaan cara yang otoritatif dan koersif ini -
siapa yang akan mempekerjakan mereka dan untuk tujuan apa.”
Bahwa politik adalah kegiatan yang berhubungan
dengan kendali pembuatan keputusan publik dalam masyarakat tertentu di wilayah
tertentu, di mana kendali ini disokong lewat instrumen yang sifatnya otoritatif (berwenang secara sah) dan koersif (bersifat memaksa). Politik
mengacu pada penggunaan instrumen otoritatif
dan koersif ini - siapa yang berhak
menggunakannya dan dengan tujuan apa.
Definisi lain politik di masa modern juga
dicatat oleh Hamid yaitu politik di masa modern mencakup pemerintah suatu
negara dan pula organisasi yang didirikan manusia lainnya, di mana “pemerintah”
adalah otoritas yang teroganisir dan menekankan pelembagaan kepemimpinan serta
pengalokasian nilai secara otoritatif.
Pengertian politik dalam kata “otoritatif” merupakan
konsep yang ditekankan dalam masalah politik. Otoritatif adalah kewenangan yang
absah, diakui oleh seluruh masyarakat yang ada di suatu wilayah untuk
menyelenggarakan kekuasaan. Otoritas tersebut ada di suatu lembaga bernama
“pemerintah”. Bukan suatu kekuasaan politik jika lembaga yang melaksanakannya
tidak memiliki otoritas. Pemerintah juga dapat kehilangan otoritasnya tatkala
mereka sudah tidak memiliki kekuasaan atas masyarakatnya.
Pengertian politik “dalam lembaga adalah pemerintahlah”.
Pemerintahlah yang mengalokasikan nilai-nilai seperti kesejahteraan, keadilan,
keamanan, kebudayaan, dan sejenisnya ke tengah masyarakat. Dengan kekuasaan
politik, pemerintah dapat memaksakan tindakannya kepada setiap individu.
Menurut Andrew Heywood, membagi pengertian
politik menjadi asumsi yaitu:
Politik
sebagai seni pemerintahan: Pengertian politik sebagai seni pemerintahan
penerapan kendali di dalam masyarakat lewat pembuatan dan pemberdayaan
keputusan kolektif. Asumsi ini adalah yang paling tua dan berkembangan sejak
masa Yunani Kuno.
Pengertian politik sebagai hubungan publik:
Menurut Aristoteles dalam bukunya Politics bahwa manusia adalah binatang
politik (a political animal - homo politicus). Maknanya secara
kodrati manusia hanya dapat memperoleh kehidupan yang baik lewat suatu komunitas
politik. Lalu, dilakukan pembedaan antara lingkup ‘publik’ dan ‘privat’. Kedua
lingkup tersebut diperbesar menjadi ‘state’
terletak institusi seperti pengadilan, aparat pemerintah, polisi, tentara,
sistem kesejahteraan sosial, dan sejenisnya. Sementara dalam ‘civil society’ terletak institusi
seperti keluarga, kekerabatan, bisnis swasta, serikat kerja, klub-klub,
komunitas dan sejenisnya.
Pengertian Politik sebagai komponen kompromi dan
konsensus: Sharing atau pembagian
kekuasaan adalah asumsi politik sebagai kompromi dan konsensus. Kompromi dan
konsensus dilawankan dengan brutalitas, pertumpahan darah dan kekerasan. Dalam
politik, tidak ada pihak yang kepentingannya terselenggarakan 100%. Masing
masing memoderasi tuntutan agar tercapai persetujuan dengan pihak lain. Baiknya
politik suatu negara adalah ketika masalah pergesekan kepentingan diselesaikan
lewat kompromi dan konsensus di atas meja dan bukan dengan pertumpahan darah.
Pengertian Politik sebagai kekuasaan. Politik
dalam pengertiannya sebagai kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu
kelompok untuk mempengaruhi orang atau kelompok lain guna menuruti kehendaknya.
Dalam konteks politik, distribusi dan penggunaan sumber daya suatu masyarakat.
Dalam asumsi ini, politik dilihat sebagai penggunaan kapital (yaitu kekuasaan)
dalam konteks produksi, distribusi, dan penggunaan sumber daya tersebut.
KESIMPULAN
D
|
alam pembahasan pengertian dan definisi politik
adalah: Bahwa Pengertian Politik pada umumnya politik (politics) adalah bermacam macam kegiatan dalam suatu sistem atau
negara yang menyangkut proses menentukan tujuan tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan (decisions making) mengenai apakah yang terjadi menadi tujuan dari
sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan
skala prioritas dari tujuan tujuan yang telah dipilih itu.
Pengertian politik adalah Untuk melaksanakan
tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan umum yang menyangkut peraturan
dan pembagian atau alokasi dari sumber sumber yang ada.
Untuk melaksanakan kebijakan itu perlu dimiliki
kekuasaan (power) dan kewenangan (authority), yang akan dipakai baik untuk
membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam
proses ini. Cara cara yang dipakainya dapat bersifat persuasi (meyakinkan) dan
jika perlu bersifat paksaan (coercion). Tanpa unsur paksaan
kebijaksanaan ini hanya merupakan perumusan keinginan (statement of
intent) belaka.
Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari
seluruh masyarakat (public goals) dan
bukan tujuan pribadi seseorang (private
goals). Lagipula politik menyangkut kegiatan berbagai-bagai kelompok
termasuk partai politik dan kegiatan orang seorang (individu).
Walaupun dalam pengertian dan definisi politik
terdapat perbedaan - walaupun hanya hal kecil, terdapat persamaan dalam konsep
konsep pokok politik yaitu negara, kekuasaan, pengambilan keputusan,
kebijaksanaan, dan pembagian atau alokasi.
Dalam berbicara mengenai masalah dalam politik,
kita tidak berbicara mengenai brutal atau tidak. Justru politik berlawanan
dengan brutalisme, kekerasan, bahkan penggunaan cara cara militeristik untuk
memecahkan masalah. Bicara mengenai politik berarti membicarakan perilaku kita
dalam hidup bermasyarakat, khususnya cara kita mengatasi sejumlah perbedaan
yang ada lewat pembuatan kebijakan (undang-undang) yang mengikat kita dan
mereka. Caranya bergantung pada siapa yang menggunakan. Subjektivitas kitalah
yang menyebut cara yang dilakukan si A atau si B, atau pemerintah A atau B
sebagai kejam atau tidak kejam. Satu bidang tersendiri di Ilmu Politik
membicarakan persoalan ini adalah bidang “Etika Politik”.
Dalam politik kita berbicara mengenai bagaimana
masyarakat di suatu wilayah menegosiasikan kepentingan masing masing untuk
melahirkan kesepakatan agar kepentingan-kepentingan tersebut dapat
terselenggara tanpa merugikan pihak lain. Saat dimulai, politik selalu
bertujuan untuk mencapai kebahagiaan bersama. Tujuan awal politik sebenarnya
tidaklah kejam atau brutal, namun sebaliknya belumlah demikian di negara negara
mulai berkembang seperti sering dibaca dalam media cetak dan sosial media
lainnya. [Bersambung ke 2]□ AFM
Bersambung ke Pengertian Politik Dalam Islam
2
Referensi dan Sumber:
Dasar Dasar Ilmu Politik Oleh Prof. Dr. Miriam
Budiardjo. Penerbit PT. Gramedia, 1982, Jakarta.
http://www.apapengertianahli.com/2014/09/politik-definisi-dan-pengertian-politik.html#□□□