S
|
eorang
Guru bersama beberapa anak didiknya, membawa mereka kesebuah perpustakaan.
Maksudnya, memberi tugas untuk meneliti peradaban di dunia dan perbedaannya
(satu sama lainnya ada kelebihannya). Pertanyaannya adalah, “Apa pengaruh
peradaban tersebut bagi dunia modern?” Untuk hal itu, Sang Guru kemudiannya membagi
kelompok diantara muridnya. Satu kelompok yang dipimpin oleh Sarah mencari
peradaban dari Yunani Kuno. Yang lain kelompok peradaban Romawi Kuno yang dipimpin
oleh Rafi. Terakhir kelompok Danny diberikan sedikit tantangan untuk meneliti
peradaban “Masa Pertengahan”, yaitu “Middle Ages”. Sering disebut juga sebagai
“Zaman Gelap” atau “Dark Ages”. Hal ini kurang disukai Sang Murid. Topik ini
kurang popular, dan tidak mengenakkan mereka. Tapi apa boleh buat, walaupun
enggan diterima juga (karena tugas dari Sang Guru sekolah yang tidak bisa
ditolaknya).
Kelompok Sarah dan Rafi berada di ruang
perpustakaannya terletak di lantai pertama, karena studi bidang ini sangat populer
di kalangan kebudayaan- peradaban mereka. Sementara kelompok Danny berada di
ruang lantai atas, karena studi “Zaman Gelap” ini kurang disukai bagi
kebanyakan kebudayaan- peradaban mereka.
Sesampai diatas, kelompok Danny ini menemui
seseorang yang sedang membersihkan suatu perangkat kuno (nantinya akan diketahui
yaitu sebuah mesin mekanik penunjuk waktu, lonceng besar, yang disebut ‘Jam
Gajah’). Kelompok Danny menduga orang ini sebagai Pustakawan. Kemudian
bertanyalah mereka kepada Pustakawan ini, “Apa pengaruh dari ‘Era Kegelapan’ bagi
perkembangan dunia modern?
Pustakawan:
“Aku mendengar seseorang telah memberikan sesuatu di benak pikiran kalian omong
kosong, seperti biasanya kebanyakan orang berkata”. “Ribuan tahun yang
sia-sia belaka.” “Sebuah misteri dalam sejarah. Apakah aku benar?”
Jawab
Sang Murid dalam kelompok Danny: “Ya, sepertinya begitu.”
Pustakawan:
“Kalian selalu beranggapan demikian kan?” “Lumpur, penyakit, kehancurannya.
Dengan penjarahan, ‘bar bar’ dimana-mana melakukan pengrusakan. Seperti peradaban-peradaban sebelumnya.
Pembakaran dan penjarahan, semena-mena, bahkan sama sekali tidak ada penemuan apa pun,”
Pustakawan:
Tidak! Bahkan tidak seperti itu!”
Jawab
Sang Murid kelompok Danny: “Maaf saya potong.” “Apakah ini semua sia-sia saja?”
Lanjutan
Pustakawan mengimbuh pendapatnya: “Semua orang tahu, bahwa peradaban Yunani dan
Romawi Kunolah yang merencanakan segalanya” (sehingga maju seperti adanya
peradaban sekarang di Barat).
Jawab
Sang Murid kelompok Danny: “Oh, benarkah itu?”
Pustakawan:
“Apakah kalian yakin?”
Jawab
Sang Murid kelompok Danny: “Ya, benar itu?”
Pustakawan:
“Apakah yakin, kalian?”
Lanjut Pustakawan
mengimbuhnya: “Mungkin aku punya sesuatu untuk kalian. Kelihatannya kalian
sangat penasaran dengan
tugas kalian (yang dibebankan dari Guru sekolahnya).”
Pustakawan
mengimbuh lagi perkataannya: “Aku pikir, aku dapat.” Mari ikuti aku.”
Pustakawan membawa murid ke ruang perpustakaan lain yang terletak diatas (karena
sirkulasi buku kurang begitu diminati). “Aku punya sebuah buku untuk kalian”. Para
Murid mengikutinya dari belakang.
Murid
bingung karena dibawa keruang atas, ketempat yang agak gelap. Antar sesama
mereka menyoal: “Kemana dia yang akan mengajak kita?”
Seorang darinya menjawab: “Tanyakan kepadanya.” Kemudiannya
seorang bertanya kepada Pustakawan: “Kemana Anda akan membawa kami?”
Jawab
Pustakawan: “Membawa kalian dari ‘Kegelapan’ menuju ‘Cahaya’, sahabat
kecilku”, ucap Sang Pustakawan.
Sambil
semua berjalan ke ruang atas yang agak gelap. Kemudian Pustakawan in berucap
lagi: “Dari dalam samudera ke daratan ada beberapa hal yang seharusnya
kalian tahu”. Lanjutnya lagi Pustakawan berkata: “Dan tentunya seingatku, aku
meninggalkan sesuatu yang berharga disini,” sambil mencari-cari dimana gerangan
diletakkannya. “Nah ini dia”, kata Pustakawan yang telah menemukan buku
literatur yang akan menerangkan hal ikhwal peradaban yang sudah maju itu.
Pustakawan:
“Sekarang lihatlah (dalam buku sudah tua itu), kalau kalian berani”. “Apa yang
terjadi (ketika itu).”
Tiba-tiba
sang Pustakawan berubah menjadi orang dengan berpakaian seperti pakaian “Timur Tengah”. Apa katanya: “Selamat datang di ‘Zaman Kegelapan’ atau
seharusnya disebut ‘Abad Keemasan’ (Golden Ages).” Sang Murid terkesima dengan
kejadian itu. Sehingga bertanya: “Siapa engkau sebenarnya?”
Jawab
Orang Golden Ages: “Namaku Al-Jazari, seorang Insinyur dan seorang penemu.
Seperti tadi engkau (Para Murid) berkata, “Ini adalah Zaman Gelap”
Para Murid
berkata: “Tapi sekarang…tampak tidak terlalu gelap.”
Al-Jazari berkata: “Karena semua tergantung dari sudut pandang kita,
sahabatku.”
Lanjut
Al-Jazari: “Dan tentu saja ada bagian-bagian dari Dunia dimasa itu yang tidak
sepenuhnya Gelap. Tapi dalam peradaban yang membentang dari negeri Spanyol
(Al-Andalus) hingga China. Sinar Emas tersebut menjadi bagian penemuan dan
ciptaan yang bersinar memenuhi bahkan melebihi segalanya.”
Para
Murid bertanya: “Peradaban apakah itu?”
Al-Jazari
menjawab dengan mantap: “Peradaban Orang Islam, sahabat kecilku.”
Lanjut
Al-Jazari lagi: “Melalui Para Sarjana dan Ilmuan dari berbagai macam disiplin
ilmu. Beberapa penemuan penting yang dikenal umat manusia saat ini telah dibuat
pada saat itu. Penemuan yang menggambarkan kearifan dan peradaban dahulu.”
Lanjut
Al-Jazari: “Tapi memiliki banyak hubungan dengan kehidupan modern, bahkan lebih
lagi dari yang dapat kalian bayangkan.”
Pertanyaan
Para Murid: Seperti apa”
Al-Jazari
menjawab: Semuanya.
Kemudian
salah seorang murid berkata: “Aku harus memotretnya (sambil
memegang smartphone (telpon canggih
yang siap untuk mengabadikannya)”. Tiba-tiba datang seseorang yang mengejutkan Para
Murid, sehingga murid ini bertanya kepada orang yang tiba-tiba datang: “Siapakau?”
Dalam
suasana seperti ini Al-Jazari berkata: “Izinkan aku untuk memperkenalkan, dia Ibnu
Al-Haitham. Dia seorang ilmuan besar yang memberikan ide penemuan kamera.”
Kemudian sambil melihat ke arah Ibnu Haitham berakata: “Anda yang
menemukan (teknik) kamera.”
Kemudian
Ibnu Haitham menjelaskan: “Sebenarnya akulah orang yang memberikan ide sebuah
kamera modern dengan cara menjelaskan kinerja mata kita.”
Selanjutnya
Ibnu Haitham menambahkan penjelasannya: “Aku menemukan sebuah cara bagaimana
sebuah proyeksi dapat memberikan gambar pada suatu permukaan melalui sebuah
lubang yang kecil dalam kamera yang gelap. Dikenal dengan nama ‘Camera Obscura’ (Camera bahasa Ibnu Haitham
yang berbahasa Arab menyebutkan ‘Qamara’ artinya kamar atau box. Dalam bahasa
Latin? atau Inggris sebutan lidah dan tulisannya menjadi ‘Camera’).”
Dijelaskan
lagi oleh Ibnu Haitham: “Dapat dibayangkan bahwa teori ini menjadi dasar
penemuan dan cikal bakal alat memotret dengan Kamera, Projektor Filem, dan alat
lainnya yang memiliki prinsip kinerja yang sama, yang serta merta dijawab oleh
Para Murid: “Wah hebat betul.”
Tak
berapa lama muncul seorang diatas balkon perpustakaan dengan merentangkan kedua tangannya yang diselimuti
seperti sayap. Sambil memandang keatas orang yang bersayap itu: “Lihat! Siapa
dia?
Kemudian
Al-Jazari memperkenalkan teman baiknya: “Perkenalkan teman baikku, Abbas Bin
Firnas. Dia adalah orang yang percaya bahwa manusia bisa terbang. Dia berani
bermimpi 1.000 tahun sebelum Wright Bersaudara menemukan kapal terbang.” Kalian
tahu tambahnya: “Ketika kalian berlibur dengan pesawat, maka ingatlah Abbas bin
Firnas ini.”
Tiba-tiba
dari atas terdengar teriakan dari atas balkon, Abbas bin Firnas berucap:
“Bersiaplah menyaksikannya, karena aku akan segera terbang”. Kemudian
terbanglah Abbas bin Firnas, melayang-layang diatas dengan kekaguman para penontonnya.
Namun tiba-tiba jatuh terjerembab ke lantai. Kata Al-Jazari: “Dia lupa
satu hal, yaitu ekor untuk pendaratan tidak ada.
Tiba-tiba
suara Firnas terdengar: “Punggungku sakit, apakah ada dokter disini?”
Tiba-tiba
datang seseorang dengan suara: “Seseorang memanggilku”, kemudian Al-Jazari
berkata: “Ini seorang sahabatku juga.”
Dilanjutkan
oleh Al-Jazari dan berkata kepada Al-Zahrawi: “Mengapa kau tidak mengenalkan
namamu ke tamu kecilku ini?”
Kemudian
orang itu mengenalkan dirinya: “Aku adalah Abu Al-Qasim Al-Zahrawi. Banyak
orang memanggilku ‘Bapak Pembedahan’ (Bapak Dokter Operasi).”
Kemudian
salah satu Murid bertanya: “Apakah engkau benar-benar dapat melakukan operasi
pembedahan zaman itu?”
Dijawab
oleh Al-Zahrawi: “Tentu saja. Pada kenyataannya banyak peralatan operasi modern
yang berhasil aku temukan dan masih digunakan di rumah sakit modern kalian.”
Tiba-tiba Al-Zahrawi berkata: “Maaf, ada pasien yang menungguku”
(Sebelum
berangkat) Al-Zahrawi berkata lagi: “Pisau bedah ada. Sepertinya aku
membutuhkan jahitan. Pada kasus seperti ini aku menggunakan ‘Catgut’. Catgut
berasal dari usus (gut) hewan, sangat cocok untuk panjahitan luka dalam. Dokter
bedah masih menggunakan hingga saat ini. Maaf saya harus cepat pergi.”
Tiba-tiba
muncul seorang wanita. Siapa dia? ujar Para Murid. Kemudian Al-Jazari
menerangkan bahwa: “Dia adalah Maryam Al-Astrolabi. Seorang wanita cerdas
dimasanya. Dia adalah wanita yang membuat Astrologi yang canggih.” Sebelum
selesai Al-Jazari telah ditukas oleh Para Murid: “Astro apa?”
Jawab
Al-Jazuri: "Astrolobe. Alat tersebut mempermudah dalam melihat posisi langit
dan bintang.” Dengan itu: “Kalian dapat menghitung jam berapa dan dimana kalian
berada saat itu. Prinsip alat tersebut digunakan dalam ‘kompas’ dan ‘satelit
navigasi’. Dan membantu banyak orang dalam menjelajahi dunia."
Ilmu
pengetahuan adalah suatu hal yang sangat luar biasa, dan semuanya telah
dikembangkan di ‘Zaman Keemasan Islam’. Dan semuanya baru merupakan awal. Masih
banyak penemuan lainnya mencakupi seluruh kehidupan manusia saat ini. Penemuan
mereka menyebar dan mempengaruhi seluruh Eropa pada ‘Abad Pertengahan’. Lanjut
Al-Jazari kepada Para Murid: “Jadi kalian tahu bahwa tidak seluruhnya gelap, ada di dunia bagian lain telah maju."
Terakhir
Para Murid bertanya kepada Al-Jazari: “Bagaimana tentangmu?”
Jawab
Al-Jazari menegaskan dirinya yang ditanyai oleh Para Murid: “Aku?”
Di
pertegas lagi oleh Para Murid bertanya kepada Al-Jazari tentang dirinya: “Ya,
tentangmu”
Jawab
Al-Jazari: “Baiklah, sebenarnya aku tidak ingin sombong. Tapi aku membuat
terobosan dibidang permesinan. Dan Aku pikir penemuanku yang paling besar
adalah ‘perubahan gerak berputar di dalam gerak linear’. Yaitu menggunakan
engkol dan tersambung dengan batang (yaitu, tabung selinder, batang selinder,
selinder , dan engkol selinder, yang memutar as penggerak untuk berjalannya
putaran mesin sebagai motor penggerak mesin truk, mobil, pembangkit tenaga
kereta api – lokomotif, dan penggunaan lainnya) sebagai dasar yang sangat
penting didalam ‘pompa’ (selinder) dengan bahan bakarnya.”
Lanjut
Al-Jazari: “Pada kenyataannya aku sangat bingung bila ‘Revolusi Industri’
ratusan tahun kemudian dapat dicapai tanpa peralatan yang sesuai (dengan
prinsip mesin yang Al-Jazari temukan). Tidak seperti yang aku duga sebelumnya.
Namun penemuan baruku yang terpenting yang dikenal sebagai “Jam Gajah”,
kemudian ditukas oleh Para Murid dengan bertanya: “Apakah itu Jam Gajah?”
Sambil
mempertunjukkan bagaimana bekerjanya ‘Jam Gajah’ itu, Al-Jazari menjelaskan. “Ya
komponennya dikumpulkan dari beberapa negeri - India, Yunani, Arab, Mesir,
China.”
Kemudian
kata bersambut dari Para Murid sambil memperhatikan kerja mesin ‘Jam Gajah’ dan
penjelasan dari Al-Jazari, berkomentarlah Para Murid: Wow, Jam seperti ini, ‘hebat’.
Kemudian
Para Murid bertanya lagi: “Apakah ‘Jam Gajah’ ini benar tepat menunjukkan
waktunya?”
Jawab
Al-Jazari: “Tentu saja! Jika tidakku temukan ribuan orang akan terlambat untuk
segala urusan mereka.”
Pembicaraan
Al-Jazari dilanjutkan: “Berbicara soal waktu, agar baiknya kalian kembali (ke
kelompok kalian yang lainnya, mungkin mereka telah menunggunya). Dan
ingatlah beritahu yang lain bahwa ini
adalah ‘Zaman Keemasan bagi semua bangsa’. Dan aku baru menunjukkan kepada
kalian bagian terkecil dari sebuah zaman yang menakjubkan. Masih banyak
penemuan yang lainnya yang tak terhitung dan bersambung ke ‘Zaman Modern’
kalian. Kalian harus menemukannya sendiri.” □ AFM
Uraian
diatas dapat diikuti tayangan videonya dengan meng-klik tanda httpsnya. Selamat
menonton dan menyimaknya.
Baiknya
ikuti pula uraian yang berkaitan dengan ini, tulisan blog kami yang bertema
“Islam di Spanyol dan Peninggalannya.” dengan meng-klik tanda httpnya.
Al-Jazari
- Master Engineer and Father of Robotics, untuk melihatkan silahkan meng-klik
tanda https-nya.