Sunday, December 20, 2015

Islam dan Perdamaian Dunia 2






2. Adanya Persamaan Derajat


P
ersamaan derajat di antara manusia merupakan salah satu hal yang ditekankan dalam Islam. Tidak ada perbedaan antara satu gologan dengan golongan lain, semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Kaya, miskin, pejabat, pegawai, perbedaan kulit, etnis dan bahasa bukanlah alasan untuk mengistimewakan kelompok atas kelompok lainnya. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti [QS Al-Hujurāt 49:13]

Rasulsullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk kalian ataupun kepada harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan perbuatan kalian” [9]

Jadi yang membedakan derajat seseorang atas yang lainnya hanyalah ketakwaan. Yang paling bertakwa dialah yang paling mulia.

Dengan adanya persamaan derajat itu, maka semakin meminimalisir timbulnya benih-benih kebencian dan permusuhan di antara manusia, sehingga semuanya dapat hidup rukun dan damai.

3. Menjunjung Tinggi Keadilan

Islam sangat menekankan perdamaian dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat, keadilan harus diterapkan bagi siapa saja walau dengan musuh sekalipun. Karena dengan ditegakkannya keadilan, maka tidak ada seorang pun yang merasa dikecewakan dan didiskriminasikan sehingga dapat meredam rasa permusuhan, dengan demikian konflik tidak akan terjadi. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur’an:

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan  karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah  kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. [QS Al-Mā’idah 5:8]

Ayat ini adalah indikasi kuat bahwa risalah Nabi Muhammad saw sangat mulia karena ajarannya itu dapat menyelamatkan manusia dari kebinasaan yang disebabkan oleh hawa nafsu dan bisikan syetan yang menyebabkan tidak bisa berlaku adil.

4. Memberikan Kebebasan

Islam menjunjung tinggi kebebasan, terbukti dengan tidak adanya paksaan bagi siapa saja dalam beragama, setiap orang bebas menentukan pilihannya. Firman-Nya:

Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. [QS Al-Baqarah 2:256]

Dalam ayat lain Allah berfirman:

Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah semua orang yang di bumi seluruhnya beriman. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman? [QS Yūnus 10:99]

Dengan adanya kebebasaan itu maka setiap orang puas untuk menentukan pilihannya, tidak ada yang merasa terkekang hingga berujung pada munculnya kebencian. Dengan kebebasan ini, jalan menuju kehidupan damai semakin terbuka lebar.

5. Menyeru Hidup Rukun dan Saling Tolong Menolong.

Islam juga menyeru kepada umat manusia untuk hidup rukun saling tolong menolong dalam melakukan perbuatan mulia dan mengajak mereka untuk saling bahu membahu menumpas kedzaliman di muka bumi ini, dengan harapan kehidupan yang damai dan sejahtera dapat terwujud. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.  Bertaqwalah kamu kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-Nya. [QS Al-Mā’idah 5:2]

6. Menganjurkan Toleransi

Islam menganjurkan kepada umatnya saling toleransi atas segala perbedaan yang ada, dalam rangka mencegah terjadinya pertikaian yang dapat merugikan semua pihak. Dalam firman-Nya:

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.

Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. [QS Fushshilat 41:34-35]

7. Meningkatkan Solidaritas Sosial.

Solidaritas sosial juga ditekankan oleh agama mulia ini untuk ditanamkan kepada setiap individu dalam masyarakat, agar dapat memposisikan manusia pada tempatnya serta dapat mengentaskan kefakiran, kebodohan dan kehidupan yang tidak menentu. Maka Islam mewajibkan kepada orang yang mampu untuk menyisihkan hartanya guna diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

Dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak meminta”. [QS Al-Ma’ārij 70:24-25]

Dalam surat lain Allah berfirman:

Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’amu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka”. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. [QS Al-Taubah 9:103]

Maha Suci Allah yang telah mewajibkan zakat bagi hambanya yang mampu guna meringankan beban orang-orang miskin. Firman-Nya:

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus (amil) zakat, yang dilunakkan hatinya  (mu’allaf), untuk (memerdekaan) hamba sahaya (budak), untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS Al-Taubah 9:60]

Dengan adanya kewajiban membayar zakat tersebut, maka menunjukkan bahwa ajaran Islam membentuk kehidupan sejahtera bagi masyarakat. Dengan adanya kehidupan sejahtera itu mencerminkan bahwa perdamaian sudah terwujud.

Aksi terorisme yang kerap terjadi di beberapa belahan dunia telah menciptakan ketakutan yang menghantui setiap orang, semuanya hidup dalam kecemasan, saling mencurigai bahkan menuduh dan menuding atas aksi tersebut. Islam sebagai agama cinta kasih yang menjunjung tinggi perdamaian sangat mengutuk aksi terorisme itu. Oleh karenanya sangat naif sekali jika Islam “didakwa” sebagai sumber tindakan biadab tersebut yang telah banyak menelan korban jiwa. Perlu diingat bahwa perdamaian adalah suatu anugerah yang harus dipertahankan oleh setiap Muslim, Rasulullah saw bersabda:

Sesungguhnya Allah menjadikan perdamaian sebagai tanda penghormatan bagi umat kami dan keamanan bagi ahli Dzimmah kami. [10]

Paparan diatas telah memberikan konsep, dasar-dasar atau pondasi, dan paradigma bagaimana seharusnya perdamaian dapat ditegakkan dengan baik, tuntas dan menyeluruh. Perihal tersebut bersumberkan dari Tuhan Pencipta Alam Semesta Yang Mahakasih lagi Mahasayang agar semua warga dunia yang sudah mencapai 7 milyar lebih ini dapat hidup rukun, aman dan damai. Dengan itu memungkinkan warga dunia hidup dalam keadaan sejahtera yang berkemanusian yang adil dan beradab. Mari kita tegakkan kedamaian dunia. Peace on Earth, God Bless You All. □ AFM


Catatan kaki:
[9] Musnad Imām Ahmad Jilid 2 hal 285 dan 539
[10] Lihat Fiqih Sunnah Jilid 3 hal 340


Bahan Bacaan:
The Truth About Islam www.twf.org
https://rachman007.wordpress.com/perdamaian-dalam-perspektif-islam/□□□

Blog Archive