2. Adanya Persamaan Derajat
P
|
ersamaan derajat di antara manusia
merupakan salah satu hal yang ditekankan dalam Islam. Tidak ada perbedaan
antara satu gologan dengan golongan lain, semua memiliki hak dan kewajiban yang
sama. Kaya, miskin, pejabat, pegawai, perbedaan kulit, etnis dan bahasa
bukanlah alasan untuk mengistimewakan kelompok atas kelompok lainnya. Allah ‘Azza
wa Jalla berfirman:
Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui lagi Mahateliti [QS Al-Hujurāt
49:13]
Rasulsullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk kalian ataupun kepada
harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan perbuatan kalian” [9]
Jadi yang membedakan derajat seseorang
atas yang lainnya hanyalah ketakwaan. Yang paling bertakwa dialah yang paling
mulia.
Dengan adanya persamaan derajat itu,
maka semakin meminimalisir timbulnya benih-benih kebencian dan permusuhan di
antara manusia, sehingga semuanya dapat hidup rukun dan damai.
3.
Menjunjung Tinggi Keadilan
Islam sangat menekankan perdamaian
dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat, keadilan harus diterapkan bagi
siapa saja walau dengan musuh sekalipun. Karena dengan ditegakkannya keadilan,
maka tidak ada seorang pun yang merasa dikecewakan dan didiskriminasikan
sehingga dapat meredam rasa permusuhan, dengan demikian konflik tidak akan
terjadi. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman dalam
Al-Qur’an:
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan
adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap
suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil)
itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh Allah Mahateliti
apa yang kamu kerjakan. [QS Al-Mā’idah 5:8]
Ayat ini adalah indikasi kuat bahwa
risalah Nabi Muhammad saw sangat
mulia karena ajarannya itu dapat menyelamatkan manusia dari kebinasaan yang
disebabkan oleh hawa nafsu dan bisikan syetan yang menyebabkan tidak bisa
berlaku adil.
4.
Memberikan Kebebasan
Islam menjunjung tinggi kebebasan,
terbukti dengan tidak adanya paksaan bagi siapa saja dalam beragama, setiap
orang bebas menentukan pilihannya. Firman-Nya:
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah
jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat.
[QS Al-Baqarah 2:256]
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Dan jika
Tuhanmu menghendaki, tentulah semua orang yang di bumi seluruhnya beriman. Tetapi
apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang
beriman? [QS Yūnus 10:99]
Dengan adanya kebebasaan itu maka
setiap orang puas untuk menentukan pilihannya, tidak ada yang merasa terkekang
hingga berujung pada munculnya kebencian. Dengan kebebasan ini, jalan menuju
kehidupan damai semakin terbuka lebar.
5.
Menyeru Hidup Rukun dan Saling Tolong Menolong.
Islam juga menyeru kepada umat manusia
untuk hidup rukun saling tolong menolong dalam melakukan perbuatan mulia dan
mengajak mereka untuk saling bahu membahu menumpas kedzaliman di muka bumi ini,
dengan harapan kehidupan yang damai dan sejahtera dapat terwujud. Allah ‘Azza
wa Jalla berfirman:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertaqwalah kamu kepada Allah, sungguh Allah sangat
berat siksa-Nya. [QS Al-Mā’idah 5:2]
6.
Menganjurkan Toleransi
Islam menganjurkan kepada umatnya
saling toleransi atas segala perbedaan yang ada, dalam rangka mencegah
terjadinya pertikaian yang dapat merugikan semua pihak. Dalam firman-Nya:
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu)
dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara
kamu dan dia akan seperti teman yang setia.
Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada
orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang
mempunyai keberuntungan yang besar. [QS Fushshilat 41:34-35]
7.
Meningkatkan Solidaritas Sosial.
Solidaritas sosial juga ditekankan oleh
agama mulia ini untuk ditanamkan kepada setiap individu dalam masyarakat, agar
dapat memposisikan manusia pada tempatnya serta dapat mengentaskan kefakiran,
kebodohan dan kehidupan yang tidak menentu. Maka Islam mewajibkan kepada orang
yang mampu untuk menyisihkan hartanya guna diberikan kepada mereka yang
membutuhkan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan
bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak meminta”.
[QS Al-Ma’ārij 70:24-25]
Dalam surat lain Allah berfirman:
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna
membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya
do’amu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka”. Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui”. [QS Al-Taubah 9:103]
Maha Suci Allah yang telah mewajibkan
zakat bagi hambanya yang mampu guna meringankan beban orang-orang miskin.
Firman-Nya:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus (amil) zakat, yang dilunakkan hatinya (mu’allaf), untuk (memerdekaan) hamba sahaya (budak),
untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang
yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS Al-Taubah 9:60]
Dengan adanya kewajiban membayar zakat
tersebut, maka menunjukkan bahwa ajaran Islam membentuk kehidupan sejahtera
bagi masyarakat. Dengan adanya kehidupan sejahtera itu mencerminkan bahwa
perdamaian sudah terwujud.
Aksi terorisme yang kerap terjadi di beberapa
belahan dunia telah menciptakan ketakutan yang menghantui setiap orang,
semuanya hidup dalam kecemasan, saling mencurigai bahkan menuduh dan menuding
atas aksi tersebut. Islam sebagai agama cinta kasih yang menjunjung tinggi
perdamaian sangat mengutuk aksi terorisme itu. Oleh karenanya sangat naif
sekali jika Islam “didakwa” sebagai sumber tindakan biadab tersebut yang telah
banyak menelan korban jiwa. Perlu diingat bahwa perdamaian adalah suatu
anugerah yang harus dipertahankan oleh setiap Muslim, Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya Allah menjadikan perdamaian sebagai tanda penghormatan
bagi umat kami dan keamanan bagi ahli Dzimmah kami. [10]
Paparan diatas telah memberikan konsep,
dasar-dasar atau pondasi, dan paradigma bagaimana seharusnya perdamaian dapat
ditegakkan dengan baik, tuntas dan menyeluruh. Perihal tersebut bersumberkan dari
Tuhan Pencipta Alam Semesta Yang Mahakasih lagi Mahasayang agar semua warga
dunia yang sudah mencapai 7 milyar lebih ini dapat hidup rukun, aman dan damai.
Dengan itu memungkinkan warga dunia hidup dalam keadaan sejahtera yang
berkemanusian yang adil dan beradab. Mari kita tegakkan kedamaian dunia. Peace on Earth, God Bless You All. □ AFM
Kembali
ke: Islam dan Perdamaian Dunia 1
Catatan kaki:
[9] Musnad Imām Ahmad Jilid 2 hal 285 dan 539
[10] Lihat Fiqih Sunnah Jilid 3 hal 340
Bahan Bacaan:
●The Truth About Islam www.twf.org
●https://rachman007.wordpress.com/perdamaian-dalam-perspektif-islam/□□□