Wednesday, December 9, 2015

Mengatasi Kemelut Dunia 3



Oleh: A. Faisal Marzuki


Perbuatan dan Tanggung Jawab

Kemudian surat An-Nahl ujung ayat 93 itu dilanjutkan: wa latus-alunna ‘ammā kuntum ta’malūna. Terjemahannya yang penulis ambil dari Buya Hamka“Dan sesungguhnya kamu (Wahai manusia! Wahai kaum beriman!) akan ditanya atas barang sesuatu yang kamu telah kerjakan.”
 


K
amu, Wahai Manusia! Wahai kaum beriman! Apakah engkau laksanakan petunjuk seperti yang Aku berikan pada penggal ayat sebelumnya yaitu barangsiapa yang menuruti petunjuk-Ku berbahagialah engkau, wahai manusia! Jika engkau ingkar dari petunjuk-Ku, sesatlah engkau, wahai manusia! Terserah pilihanmu sendiri. Namun yang jelas setiap apa saja yang kamu lakukan itu akan ditanya-Nya. Satupun tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya. Ingatlah! Allah ‘Azza wa Jalla telah memberikan nikmat-nikmatnya bagi manusia agar dipergunakan dengan sebaik-baiknya sebagai alat untuk memudahkan mencapai tujuan yang dimaksud sebagai berikut:


Allah beri hati, mata dan telinga bagi manusia.

“Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki “hati”  tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka memiliki “mata” tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai “telinga” tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” [QS Al-A’rāf 7:179]


Hati dipergunakan untuk memahami; Mata dipergunakan untu melihat;  Telinga dipergunakan untuk mendengar.

“Dia yang mengadakan pendengaran, penglihatan dan hati untuk kamu (agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya)”. [QS Al-Mu’minun 23:78]


Dengan bekal tersebut diatas, manusia akan mampu menangani apa yang menjadi keperluan hidupnya di dunia dengan baik. Karena Allah telah menyediakan alam bagi keberlangsungan hidup manusia.

“Kami lebihkan mereka (manusia) dari kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna” [QS AL-Isrā’ 17:70]

Allah berikan akal bagi manusia.

“Allah menganugrahkan al-hikmah (kepahaman yang dalam tentang Al-Qur’an dan As-Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugerahi al-hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang “berakal”-lah yang dapat mengambil pelajaran.” [QS Al-Baqarah 2:269]

Allah telah angkat manusia sebagai khalifah-khalifah (mandataris-mandaris)-Nya.

“Dan Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi” [QS Al-An’am 6:165]

Khalifah-khalifah bermakna: Para Mandataris yang diserahi tugas oleh Tuhan Sekalian Alam dalam mengelola kehidupan di bumi bersama manusia-manusia lainnya agar manusia dan alam lestari dan sejahtera (Khalifah sebagai pemakmur bumi). Tentunya para Mandataris ini selaku ‘mandatory” wajib melaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Pemberi Mandat (yakni Allah swt)

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak melaksanakan (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia.” [QS Al-Ahzāb 33:72]


Allah turunkan Al-Kitab sebagai “buku pintar manusia”.

“Kami turunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk ● menjelaskan segala sesuatu ● dan petunjuk ● serta rahmat ● dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. [QS An-Nahl 16:89]

“Inilah (Al-Qur’an) suatu ● keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi ● petunjuk serta ● pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa [QS Āli ‘Imrān 3:138]


Allah utus Muhammad saw sebagai Rasul yang menjadi pembimbing dan suri tauladan bagi manusia.

“Sungguh, telah ada pada (diri) RasululLah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan banyak mengingat Allah.” [QS Al-Ahzāb 33:21]

Allah serahkan langit dan bumi ini untuk manusia manfaatkan
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala sesuatu yang ada di bumi untuk kamu (olah, gunakan, manfaatkan) [QS Al-Baqarah 2:29]

“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang ada di langit dan apa yang di bumi” . [QS Luqmān 31:20]

Manusia  dapat mempelajari tabiat alam yang selalu tepat dan konstan berulang. Seperti matahari yang selalu terbit dan terbenam pada waktunya. Demikian pula Bumi berputar pada sumbunya. Dengan tabiat alam seperti itu manusia dapat mempelajarinya, mengukurnya dan merumuskannya. Sebagai salah satu contoh manfaat alam bagi manusia yaitu hubungan interaksi matahari dan bumi dan pengaruhnya bagi manusia, yaitu menghasilkan waktu terang (siang, untuk 'bekerja'), waktu gelap (malam, untuk 'istirahat'). Dengan itu bilangan waktu 24 jam sehari dapat dirumuskan. Peredaran bumi (dari titik awal ke titiknya kembalinya) dalam mengelilingi matahari dapat dihitung. Satu edaran lamanya 1 tahun. Jumlah hari dalam setahun sama yaitu 365 (+1/4) hari. Pada negeri-negeri yang terletak di dan dekat garis katulistiwa ada 2 musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Pada negeri-negeri yang terletak di sub tropic ada 4 musim, yaitu musim panas (summer), musim rontok (fall, autum), musim dingin (winter, snow, salju), dan musim bunga (spring). Peristiwa 'alam musim' itu selalu berurutan dan selalu berulang kembali dengan 'pasti'. Demikianlah kekuasaan Allah mempergilirkannya. Dan dengan kebiasaan alam seperti itu maka dapat pula manusia menghitung-tentukan bila mulai bercocok tanam, bila memetik (mengetam) buah (hasilnya). Dengan itu engkau dapat merasakan adanya manfaat dari alam yang sangat banyak untuk kepentinganmu sendiri, wahai manusia!


Penutup

Dalam Al-Qur'an terdapat dua kategori sebagaimana umumnya mengenal nilai-nilai yang berkaitan dengan kategori peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang disebut "menyembah" dan konsep teologi aqidah ketuhanan. Dalam hal ini bagi Muslim yang tunduk kepada perintah-Nya menjalankan dengan aturan-aturannya sendiri yang tidak sama dengan peribadatan non-Muslim. Bagi Muslim punya kaidah yang disebut lakum dīnukum waliya dīn” – Untukmu agama-peribadatanmu, dan untukku agama-peribadatanku. Namun dalam kategori hubungan antar manusia sifatnya universal. Siapa saja dapat menggunakannya. Sebagai contoh dalam hubungan bagaimana cara bernegara dan hubungannya antar warga dalam hubungan beragama sebagaimana Thomas Jefferson mempelajarinya dan mengambilnya. Begitu juga hukum peradilan diambil dari ajaran Islam. Dengan itu banyak butir-butir ajaran Islam yang tersebut diatas telah menjadi pedoman dalam menyusun dalam soal keadilan, ikatan perjanjian yang sudah disepakati wajib dijalankan. Hukum perdagangan. Hukum bertetangga dalam artian sempit dan luas dijabarkan disana. Begitu pula hubungan hak dan kewajiban warga dalam negara, dalam mejalankan kewajiban agama masing-masing. Begitu pula tentang bantuan kepada orang yang lemah dalam kehidupan ekonominya, dan seterusnya dan seterusnya, yang pantas digunakan dalam mengatasi kemelut dunia yang ada sekarang ini.  Mari kita kawal hidup dikampung global ini agar aman, damai, dan sejahtera bagi penduduk bumi yang sudah milyaran ini.

Demikianlah pemaparan tajuk "Mengatasi Kemelut Dunia".  Semoga bermanfaat jualah bagi kepentingan kita bersama dalam mengelola kebersamaan manusia dalam suatu masyarakat  dalam berbangsa dan berantar bangsa. Semuanya itu berkat anugrah dan rahmat yang datang dari Master of Mind dari Alam Semesta. Bagaimana indah dan jitunya firman-firman Allah itu bagi kemanfaatan hidup ummat manusia di abad di mellinnium ke-3 ini yang serba kompleks.

Petunjuk Al-Qur’an ini membuat hidup serasa mudah, senyaman dalam kasih sayang-Nya, sesedap menghirup udara pagi yang segar, dan segairah-gairah semangat dalam memperjuangkannya, karena disitu ada kepastian bersama-Nya untuk mencapai tujuan hidup aman, damai, selamat dan sejahtera bagi seluruh manusia. Lahir (material) dan Batin (spiritual). Dalam alam hidup di Dunia, maupun kelak dalam alam hidup di Akhirat - bagi yang mempercayainya. Insya Allah. Amīn, Ya Rabbil ‘Ālamīn! □ AFM




Baca juga: Masa Depan Hidup Manusia  □□□

Blog Archive