Monday, June 1, 2015

Islam di Amerika Serikat



Oleh: A. Faisal Marzuki



  • Obama has announced that Islam is part of America. Mothers and daughters are free to wear hujab. Those who deny it will be punished.
~President United States of America, Barack Obama

  • Obama telah mengumumkan bahwa Islam adalah bagian dari Amerika. Para ibu-ibu dan anak-anak perempuan bebas memakai ‘hijab’ (penutup kepala). Mereka yang melarang memakainya akan dihukum.
~Presiden Amerika Serikat, Barack Obama


D
i tengah gelap badai yang semakin menghebat di media masa Amerika (dan Dunia) memberitakan Islam dengan ‘nada sumbang dan negatif’  yang sudah tahunan lamanya ‘terberitakan’, tiba-tiba seperti petir yang menerangi kegelaban dari badai yang berusaha keras meluluh lantakkan nama baik Islam yang dipeluk satu setengah milyar lebih Muslim sedunia terhapuskan oleh adanya pidato Presiden Obama yang dengan tegas dan yakin (menyatakan dua kali sebagai penegasannya) bahwa ‘Islam is part of America’. Para ibu-ibu dan anak-anak perempuan bebas memakai ‘hijab’ (penutup kepala). Mereka yang melarang memakainya akan dihukum.

Bukan itu saja ujarnya bahwa mereka (kaum Muslimin Amerika) tingkatan pendidikan tingginya melebihi rata-rata dari orang Amerika yang lainnya.

●●●

   Penduduk Muslim di Amerika kini telah mencapai l.k. tujuh juta. Bandingkan dengan negara tetangga Indonesia seperti Singapur sebagai contoh saja berjumlah l.k. dua juta jiwa orang. Kini mesjid di Amerika jumlah sekitar seribu dua ratus mesjid, salah satunya adalah Mesjid Indonesia (IMAAM Center) di Washington DC Metropolitan Area. Mesjid IMAAM Center ini bukan saja digunakan Muslim asal Indonesia tapi juga meliputi warga Muslim Amerika lainnya, baik digunakan untuk sholat lima waktu maupun Jum’at. Dan digunakan pula untuk Tabligh Akbar, Tausiyah, Pengajian mingguan dan bulanan serta Perpustakaan Tentang Islam baik alam bahasa Indonesia maupun Inggris.

Disamping itu menjadi tempat kunjungan umat dan organisasi lain untuk melihat sebenarnya Islam dan ibadah dan kegiatannya seperti apa, khususnya Islam Indonesia.




 ●●● 

   Jauh sebelumnya bangsa Amerika lahir, seorang warga penduduk Amerika dibawah pemerintahan Kolonial Kerajaan Inggris Raya, bernama Thomas Jefferson mencita-citakan berdirinya Negara Amerika dimana warganya bukan saja eks keturunan asal Eropah yang berimigrasi ke benua Amerika saja tapi juga disebutkan inklusif (termasuk) Muslim, kendatipun kehadiran Muslim di tanah Amerika ketika itu tidaklah ‘masuk hitungan’ - tidak menentukan.

Hal seperti yang disebut diatas diketahui sebagaimana yang diungkapkan dalam buku Denise A. Spellberg yang berjudul “Thomas Jefferson’s Qur’an – Islam and Founders”, Denise A. Spellberg mengungkapkan sedikit dimensi yang diketahuinya tapi penting dari kisah kebebasan beragama Amerika - sebuah drama di mana Islam memainkan peran yang mengejutkan.

Pada tahun 1765, sebelas tahun sebelum Thomas Jefferson menyusun Deklarasi Kemerdekaan yang kemudiannya menjadi President ke-3 Amerika Serikat, Thomas Jefferson membeli Kitab Suci Al-Qur'an. Ini adalah hanya sebagai tanda awal minatnya yang kemudian seumur hidupnya mendalami (ajaran) Islam. Selanjutnya berusaha untuk mendapatkan buku-buku lainnya yang berbahasa Timur Tengah (bahasa Arab) tentang sejarah dan perjalanannya. Kemudian mencatat banyak tentang Islam yang berkaitan dengan hukum umum Inggris. Jefferson berusaha untuk memahami Islam meskipun dalam hal ini mengabaikan iman-agama yang dipegangnya, sebagaimana layaknya tidak seperti itu di kalangan orang-orang Protestan sezamannya baik di Inggris maupun Amerika. Tapi tidak seperti kebanyakan dari mereka, bagi Jefferson pada tahun 1776 yaitu tahun proklamasi kemerdekaan Amerika  ia membayangkan Muslim sebagai warga masa depan negara barunya yaitu Amerika Serikat. 1

●●●



   Islam adalah agama non-Kristen terbesar di Negara Amerika Serikat, mereka berada dan menyebar di 20 negara-bagian di wilayah bagian Barat Tengah dan bagian selatan. Kemudian menyusul Yudaisme tersebar di 15 negara-bagian yang terletak di bagian Timur Laut. Selanjutnya Buddhisme tersebar di 13 negara bagian. Kemudian Hindu berada di negara-bagian Daleware dan Arizona. Terakhir Baha’I yang berada di Negara-bagian Carolina Selatan. Demikianlah laporan survey yang dibuat oleh Badan Sensus Agama Amerika Serikat pada tahun 2010.

Sumber dari laporan Pew Research Center dari Amerika Serikat memastikan, populasi Muslim Amerika dalam tiga decade mendatang bakal menjadi kelompok agama dengan jumlah 46 juta orang.

   Berikut ini adalah uraian perkembangan Islam di beberapa kota dan negara bagian lainnya di Amerika Serikat. 2

   Penduduk Muslim terbesar di AS tinggal di negara bagian Michigan, seperti di Detroit, Dearborn, dan Lansing. Sebagian mereka mendirikan Islamic Center of East Lansing, salah satu masjid yang tergabung dalam organisasi Islamic Society of Greater Lansing. Selain kegiatan agama, masjid ini juga menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan olahraga. April lalu, masjid ini menghadirkan mantan bintang bola basket NBA Mahmoud Abdul-Rauf, yang dulunya bernama Chris Jackson. Abdul-Rauf mengajarkan anak-anak muda bermain basket, sehingga anak-anak ini rajin datang ke masjid.

   Beaverton, kota kecil di pinggiran Portland, Oregon, dengan penduduk sekitar 90.000 jiwa. Walaupun relatif kecil, warga Muslim di kota ini membentuk organisasi bernama Bilal Mosque Association dengan masjid mereka dan fasilitas lainnya yang tengah dikembangkan. Sejumlah warga Muslim Indonesia juga aktif di masjid ini, bersama-sama dengan berbagai imigran Muslim lainnya dari Pakistan, Bangladesh, Somalia, dan negara-negara Arab. Tidak kurang dari 12 masjid kini berdiri di kota Portland dan sekitarnya dengan umat Islam berjumlah sekitar 20.000-an, yang datang ke Amerika sejak tahun 1970-an. Mereka juga membentuk organisasi bernama Islamic Society of Greater Portland.

   Hagerstown, kota kecil di negara bagian Maryland dengan penduduk hanya sekitar 40.000. Namun, di kota yg agak terpencil ini tinggal sekitar 210 keluarga Muslim yang membentuk Islamic Society of Western Maryland. Organisasi Muslim ini tengah merenovasi sebuah masjid yang cukup megah, lengkap dengan fasilitas kegiatan pendidikan, sosial dan olahraga. Karena sedang direnovasi, shalat Jumat untuk sementara diadakan di Clarion Hotel, tidak jauh dari masjid.

   Pada waktu Islam masuk pertama kali ke kota Reno di Nevada, AS tahun 1980, sejumlah kecil Muslim dari Bangladesh, Pakistan dan India belum memiliki masjid. Namun mereka telah membentuk organisasi bernama Northern Nevada Muslim Community. Untuk shalat Jumat mereka masih harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan akhirnya baru pada tahun 2000 mereka mampu membeli sebuah restoran Cina yang kemudian disulap menjadi sebuah masjid di daerah Sparks. Dan jumlah umat Islam di kota Reno dan sekitarnya kini mencapai lebih dari 2000 orang.

   Masjid Al Huda di Milwaukee, Wisconsin ini adalah salah satu dari sekitar 5 masjid yg ada di kota metropolitan ini. Tidak kurang dari 10.000 umat Islam tinggal di wilayah ini berasal dari sejumlah negara Arab, Pakistan, Albania, Turki, Sudan dan Malaysia. Belakangan sejumlah pengungsi Muslim Burma mendapatkan suaka di Milwaukee dan menjadi bagian dari jamaah masjid yang dibangun pada 2008 lalu.

   Masjid At-Taqwa di Atlantic City, New Jersey ini adalah salah satu dari 4 masjid yang berdiri di kota yang lebih dikenal sebagai kota judi ini. Masjid lainnya adalah Al-Hera, Al-Furqaan, dan Masjid Muhammad. Islam mulai masuk ke Atlantic City sejak 1970-an dengan datangnya imigran dari Pakistan, India, Bangladesh, Timur Tengah dan sebagian Afrika. Jumlah mereka kini mencapai lebih dari 3000 jamaah, sejalan dengan semakin banyaknya masjid.

   Masjid An-Noor atau Islamic Society of Salt Lake City ini adalah masjid pertama di negara bagian Utah yg dibangun oleh sejumlah kecil umat Islam di kota ini pada tahun 1980-an. Kini paling sedikit ada 4 masjid di Salt Lake City dgn sekitar 6000 umat Islam di kota yang menjadi basis kekuatan Gereja Mormon. Yang menarik Januari lalu Islamic Society of Greater Salt Lake memberikan sumbangan bencana angin topan di Filipina sebesar US$ 119.000 melalui LDS Humanitarian Services, lembaga bantuan kemanusiaan Gereja Mormon. What a wonderful world!

   Anggota Muslim Community Center dan Islamic School di Louisville, Kentucky berjumlah tidak kurang dari 5000 umat Islam. Ini menjadi bukti hasil survei Washington Post beberapa tahun 2010 lalu yang menyebutkan Islam sebagai agama terbesar setelah Kristen di AS. Dan tidak kurang dari 2100 masjid kini berdiri di AS.

   Islamic Center of Northern Virginia di Fairfax, Virginia ini bukan sembarang masjid. Selain kegiatan agama, masjid ini juga memiliki kegiatan seperti leadership, politik, computer training (IT), camping, pengobatan gratis, pramuka, sampai bagaimana mencegah kekerasan dgn senjata (gun control). Tidak aneh, salah satu jamaahnya adalah polisi-sherrif di Fairfax county.

   Dixon, Illinois, sebuah kota kecil dengan penduduk hanya 16.000. Kota masa kecil Presiden Ronald Reagan ini mungkin tidak banyak dikenal. Namun tidak disangka, umat Islam di daerah ini telah memiliki sebuah masjid bernama Sauk Valley Islamic Center. Ketika mampir ke masjid ini untuk shalat Jumat, tidak kurang dari 200 jamaah hadir. Tampaknya Islam memang akan berkembang pesat di Barat seperti diramalkan para cendekiawan. ©AFM

Mari kita lihat tayangan video Obama tentang pernyataan bahwa ‘Islam is part of America’.Klik tanda hppsnya:

Mahkamah Agung Amerika Serikat menangkan perkara “bias” (sangkaan buruk, tidak adil) terhadap muslim. Klik tanda htppsnya:



Change of Heart: Anti Islam protester observes prayer service

Para pengunjuk rasa Anti Islam, berobah dari perasaan anti (yang sebelumnya dengan poster dan koas t-shirt yang dipakai dengan kata-kata yang tidak senonoh) menjadi simpati setelah melihat bagaimana cara melihat orang Islam shalat di masjid. Saat dimulai shalat tertib, bershaff rapih. Gerakkan sholatnya kompak mengikuti imam. Selesai dari shalat bersilaturahim dengan ceria, akrab dan rasa penuh persaudaraan. Melihat kesemuanya itu merasa risih sendiri, dan sebenarnya tidak patut mereka lakukan seperti itu. Mereka telah sadar sendiri. Wallahu ‘alam bish-shawab. Klik tanda http:

 Catatan Kaki:
1THOMAS JEFFERSON'S QUR'AN - Islam and  the Founders, Denise A. Spellberg, Alfred A. Knopf, Publisher, New York, 10/2013. ----- IN THIS ORIGINAL AND ILLUMINATING book, Denise A. Spellberg reveals a little-known but crucial dimension of the story of American religious freedom - a drama in which Islam played a surprising role. In 1765, eleven years before composing the Declaration of Independence, Thomas Jefferson bought a Qur’an. This marked only the beginning of his lifelong interest in Islam, and he would go on to acquire numerous books on Middle Eastern languages, history and travel, taking extensive notes on Islam as it relates to English common law. Jefferson sought to understand Islam notwithstanding his personal disdain for the faith, a sentiment prevalent among his Protestant contemporaries in England and America. But unlike most of them, by 1776 Jefferson could imagine Muslims as future citizens of his new country.

Note: About the author, Denise A. Spellberg is an associate professor of history and Middle Eastern studies at the University of Texas at Austin, where she teaches courses on Islamic civilization and Islam in Europe and America.

2Sumber posting Facebook Irawan Nugroho dari kunjungan ke beberapa kota negara-bagian di Amerika Serikat. Irawan Nugroho adalah eks wartawan Jawa Post yang kini menetap di Amerika Serikat.□

Blog Archive