Saturday, May 30, 2015

Bacaan Al-Qur’an Pengaruhi Syaraf Otak



Oleh: A.Faisal Marzuki




A
l-Qur'an merupakan kalam Allah. Lima ayat pertama surat Al-'Alaq diturunkan sebagai wahyu pertama sekali kepada Muhammad shalallahu ‘alayhi wa sallam 1 pada bulan Ramadhan. 2  Ketika itu Muhammad shalallahu ‘alayhi wa sallam sedang bertahannuts di Gua Hira yang berada di atas Jabal Nur. Jabal atau bukit ini terletak di luar kota Makkah.

   Dari saat diturunkannya ayat-ayat tersebut,  Muhammad shalallahu ‘alayhi wa sallam resmi diangkat Allah ‘Azza wa Jalla menjadi seorang Rasul Allah. Menurut catatan sejarah terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 13 tahun sebelum hijrahnya ke Madinah. Atau dalam perhitungan tahun Syamsiah bertepatan dengan 6 Agustus tahun 610 CE.

   Kitab Suci Al-Qur’an ini membawa kabar gembira dan peringatan bagi manusia. 3 Membawa kebahagiaan bagi manusia. 4 Sebagai pedoman, petunjuk dan rahmat bagi manusia. 5  Selain itu kandungan ayat dalam Kitab Suci Al-Qur’an menjawab pula berbagai permasalahan.

Ada fakta bahwa bacaan ayat Al-Qur'an walaupun artinya tidak dimengertinya dan juga karena mereka tidak berbahasa Arab dapat mempengaruhi syaraf otak manusia. Dalam surat ke-10 surat Yunus ayat 57, Allah ‘Azza wa Jalla  menyebutkan:

Wahai Manusia! Sungguh telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi pengakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.


   Berkenaan dari ayat tersebut diatas, Dr. Al-Qadhi 6 yang melakukan eksperimen dengan menggunakan peralatan yang canggih. Terbukti adanya perubahan fisiologis pada sistim syaraf pasien yang mendengarkan pembacaan Al-Qur’an ketika sedang dipantau di klinik Panama City di negara bagian Florida, Amerika serikat.

Dalam eksperimennya itu dilakukan 120 percobaan pada lima relawan dari kedua jenis kelamin. Kelompok usia yang berbeda. Non Muslim dan tidak bisa berbahasa Arab. Eksperimen yang dilakukan melibatkan pembacaan ayat-ayat dari Al-Qur’an bersama teks Arab yang tidak diambil dari ayat Al-Qur’an. Para relawan itu tidak bisa membedakan antara bacaan Al-Qur’an dan teks Arab biasa.


Eksperimen yang dilakukan oleh Dr Al-Qadhi membuktikan bahwa ada pengaruh positif 97 persen pada relawan yang mendengarkan bacaan dari Al-Qur'an dibandingkan dengan relawan yang hanya mendengarkan teks Arab yang tidak ayat Al-Qur'an.

Selanjutnya, Organisasi Islam untuk Ilmu Kedokteran di Kuwait mengumumkan hasil penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa membaca Al-Qur'an untuk non-Muslim yang tidak memahami bahasa Arab memiliki efek terapeutik dan menenangkan.
 
   Dengan demikian kesimpulan Dr Ahmed Al-Qadhi - nama lengkapnya sebagai seorang dokter ahli jiwa yang bekerja di salah suatu Klinik Besar di Florida,  ditemukan bahwa seseorang yang mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an -walaupun tidak dimengerti artinya dapat merasakan adanya perubahan fisiologis positif yang sangat besar. Seperti: Penurunan depresi; Kesedihan; Dan memperoleh ketenangan jiwa. Kemudiannya temuan ini dipublikasikan tahun 1984.

   Dengan fakta Ilmiah diatas terbuktilah bahwa bacaan ayat-ayat Al-Qur’an itu dapat menyembuhkan penyakit yang berkaitan dengan perasaan-jiwa manusia sebagaimana disebutkan dalam surat Yunus ayat 57 di atas. Maha benar firman-Mu Ya Allah! Segala puji dan puji hanya bagi Allah Pencipta langit dan bumi serta di antara keduanya. Tidak ada Tuhan selain hanya Allah; Yang Maha Esa; Tidak bersekutu dengan siapa dan apa pun; Ditangannya Segala Kekuasaan; Segala Maha Puji dan Puja hanya milik Engkau; Dan Allah sangat berkuasa atas segala sesuatu. ©AFM

Catatan Kaki:
1 [QS Al-An’ām 6:19]
2 [QS Al-Baqarah 2:185]
3 [QS Maryam 19:97]
4 [QS Ath-Thalāq 65:11]
5 [QS Al-Jātsiyah 45:20]
6 The Islamic Organization for Medical Sciences in Kuwait announced results of a scientific study which proved that the reading of the Holy Quran to non- Muslims who do not understand Arabic has a therapeutic and calming effect.

Assistant Secretary General Dr Ahmed Rajai Al-Jindi told Kuna that the scientific research was carried out by an Islamic medical sciences researcher, Dr Ahmed Al-Qadhi, who presented the primary results of his study to a special conference organized by the Islamic society in North America.

Dr Al-Jindi said the experiments carried out by Dr Al-Qadhi proved that physiological changes took place on the nervous system of a sample of patients who listened to the reading of the Quran while being monitored by a highly advanced system in a clinic located in Panama City in the US state of Florida.

He pointed out that the researcher carried out 120 experiments on five volunteers from both sexes, different age groups, who were non-Muslims and non-Arabic speakers.

The experiment conducted involved the reading of verses from the Quran along with regular Arabic text.

The volunteers could not differentiate between the Quran readings and Arabic text.

The Islamic medical doctor said the experiments carried out by Dr Al-Qadhi proved that there was a 97 per cent positive effect on the volunteers who listened to readings from the Holy Quran in comparison to the volunteers who were just listening to Arabic text.

Source: http://www.everymuslim.co.za/index.php/articles-menu/

Blog Archive