Thursday, June 18, 2015

Gambaran Makna Khalifah







GAMBARAN
MAKNA KHALIFAH
Oleh: A. Faisal Marzuki


M
anusia adalah sebagai species makhluk unggulan dari Sang Pencipta Alam Raya di Raya - universe. Dimana manusia khalifah ini diserahi tugas untuk mengelola kehidupan manusia dalam lingkungan alam sekitarnya. Untuk apa? Untuk berperang sesamanya? Untuk saling membenci? Untuk saling menguasai? Tidak! Kalau ya, namanya manusia hawa-nafsu. Bukan itu sifat manusia dalam fitrah yang sebenarnya. Melainkan untuk selalu berusaha mendapati hidupnya aman, damai, sejahtera dan harmonis serta lestari keadaannya di bumi selaku pemakmurnya. [1]

  • Wa idz qōla Robbuka lil-malāikati innī jā-‘ilun fil ardhi khalīfah [2] Artinya, Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya Aku - Allah Subhāna wa Ta’ālā hendak menjadikan seorang khalīfah”.


Kata Arab khalīfah sering diartikan saja dalam bahasa Indonesia sebagaimana juga bunyinya dalam bahasa aslinya yaitu khalifah. Maknanya kalau dibiarkan begitu saja kurang menggigit. Sementara Abdullah Yusuf Ali mencoba untuk menukik agak dalam maknanya sebagaimana yang diuraikan dalam bukunya “The Qur’an, Text, Translation and commentary” menyebutkan khalifah dalam bahasa Inggris sebagai visegerent. Visegerent bentuk kata benda yang artinya adalah, a person appointed by another especially by ruler. Yaitu orang yang mendapat tugas yang biasanya diberikan oleh seorang penguasa  (yang kekuasaannya lebih tinggi daripada yang mendapat tugas). Untuk apa? Untuk to exercise the latter’s power and authority.

Demikianlah manusia khalifah diciptakan dan diberi tugas untuk melaksanakan kekuasaan dan otoritas dari-Nya. Manusia khalifah tersebut sebagai deputy atau wakil-Nya selaku mandataris untuk mengelola kehidupan manusia di bumi. Latter bentuk kata sifat yang artinya it represent the original. [3] Yaitu melakukannya sesuai dengan apa-apa yang di perintahkan-Nya.

Dari keterangan Ali tersebut, dapat ditangkap artinya disini adalah kalaupun dia manusia berkuasa dan mempunyai otoritas itu dalam melakukan tugasnya mesti dan sepantasnya sesuai dengan isi perintah dan ketentuan-ketentuan dalam (cara) pelaksanaan dari pemberi mandatnya. Sebagaimana seorang Jendral memerintah Prajuritnya. Yaitu ada disiplin aturan yang mesti dipatuhinya. Begitu pula seorang menejer terhadap Boss-nya. Jadi kalau pemegang amanah sewenang-wenang dalam menjalankan ‘power’ yang ada padanya itu tidak sesuai dengan pemberi mandat. Maka dapat dibayangkan akibatnya adalah akan terjadi worst (malapetaka) dan chaos (kekacauan) bagi manusia itu sendiri, karena akan mengacaukan keseimbangan terhadap ‘induk master plan’ yang sudah ada, dimana khalifah menjalankan ‘sub master plan’ yang sudah dibuat oleh atasan-Nya untuk dilaksanakan.

Ada amanah yaitu perintah sekaligus diberi kuasa (power) dan melaksanakan wewenangnya (authority), maka disitu timbul tanggung jawab dalam melaksanakan tugas kewajibannya. Jadi disini mesti ada nilai moral-akhlak-integritas yang harus dimiliki khalifah dalam melaksanakan tugas kewajibannya yang mau dipikulnya.

Kaitannya dengan bulan Ramadhan adalah, ‘tempat dan medan’ untuk men-tune up kembali mesin ‘power & authority’ manusia agar ‘fit’ sebagai khalifah dimuka bumi yang sesuai dengan perintah pemberi mandat yaitu, beriman dan melakukan perbuatan baik (āmanū wa ‘amilush shōlihāti). [4] Lebih tegasnya selaku agen pembangunan di bumi (agent of development, amar ma’ruf).  [5] Serta selaku agen perubahan di bumi (agent of change, nahi munkar) [6] Kalau keduanya tugas itu dapat dilaksanakan dengan baik, maka sungguh Allah ‘azza wa jalla memberikan kehormatan (honour) yaitu "sebagai ummat yang terbaik untuk kepentingan (hidup) manusia." [7] Inilah kemurahan dan kerahiman Allah kepada umat manusia agar mengerti akan adanya bulan Ramadhan sebagai rangkaian schedule maintenance program agar  ‘mesin iman’ [8] dapat bekerja baik seperti dalam keadaan baru kembali. □ AFM


Catatan kaki:
[1] QS Hūd 11:61.
[2] QS al-Baqarah 2:30.
[3] Yusuf Ali, The Qur’an, Text, Translation and Comentary, Published by Tahrike Tarsile Qur’an Inc. P.O. Box 1115 Corona-Elmhurst Station, Elmhurst, New York 11373-1115. hal. 24.
[4] QS At-Tīn 95:6.
[5] Ta’murūna bil ma’rūfi (menyuruh berbuat yang makruf, agent of development). [QS Āli ‘Imrān 3:110]
[6] wa tanhawna ‘anil munkari (dan mencegah dari berbuat yang mungkar, agent of change). [QS Āli ‘Imrān 3:110]
[7] Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnāsi (Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (karena kamu [5] dan [6]). [QS Āli ‘Imrān 3:110]
[8]Wa tu’ minūna bilLāhi (serta BERIMAN kepada ALLAH). [QS Āli ‘Imrān 3:110]  □□

Blog Archive