Saturday, April 13, 2019

Rambu Rambu Ramadhan





“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama  Ar-Royyān. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Dimana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”. (HR Bukhari dan Muslim)



RAIH PAHALA SEBANYAK MUNGKIN
DENGAN MENGIKUTI RAMBU RAMADHAN


D
alam berpuasa di bulan Ramadhan Puasawan yang ingin berhasil baik dan sukses  mesti cerdik bathin. [1] Kalau tidak maka ia hanya mendapatkan rasa haus dan lapar saja. Bila berhasil ‘emblim’ taqwa-nya langsung Allah ‘Azza wa Jalla sendiri yang akan menyematkannya. [2]

Berpuasa Ramadhan itu kan bukan sehari penuh. Melainkan sebulan penuh. Karena sebulannya ini disebut ‘mengembara’. ‘Pengembara Puasa’ ini akan sukses dalam menempuh perjalannya itu bila mematuhi Rambu-Rambu Ramadhan yang berada di setiap jalan dalam menapaki ‘long march’ Ramadhan bagi para Puasawan. Inilah fumgsi dan makna dari ‘Rambu-Rambu Ramadhan’ atau ‘The Signs of Ramadhan’ yang dimaksud, yaitu rambu-rambu yang mesti dipatuhi, lihat gambar.


Gambar Rambu-Rambu Ramadhan


Tanda lingkaran merah beserta tanda gambarnya sebanyak tujuh itu sebagai rambu-rambu jalan. Jika bertemu dengan rambu seperti itu hindarilah. Karena jalan itu adalah jalan yang terlarang, yaitu:
 
  1. Tidak Makan dan Tidak Minum selagi berpuasa 
  2. Jaga Mata dari melihat yang maksiat 
  3. Jauhi Pertengkaran, Perkelahian dan Dosa 
  4. Jauhi Umpatan, Dusta, Bergunjing dan Fitnah 
  5. Tidak Merokok dan berusaha berhenti merokok 
  6. Jangan Melakukan kegiatan yang tidak ada manfaatnya 
  7. Jauhi dari mendengarkan yang tak bermanfaat

Tanda lingkaran biru beserta tanda gambarnya sebanyak enam itu sebagai rambu-rambu jalan. Jika bertemu dengan rambu seperti itu maka ikutilah. Karena jalan itu jalan yang membawa Puasawan sukses, yaitu:

  1. Lakukan Sholat lima waktu tepat waktu, Sholat Taraweh dan Sholat sunnah lainnya 
  2. Pelajari ilmu-ilmu Islam dengan baik 
  3. Baca dan tadabburi Kitab Suci Al-Qur’an 
  4. Perbanyak Dzikir 
  5. Perbanyak Do’a 
  6. Berinfak Sadakah dan menolong orang miskin


Insya Allah kalau dipatuhi rambu-rambu puasa Ramadhan ini, menjadilah orang yang sukses [3], karena diberkati-Nya. Āmīn Yā Rabb Al-‘Alamīn. □ AFM



Catatan Kaki:

[1] Terdapat malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan.

Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah, yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan saat diturunkannya Al-Qur’an Al-Karim.
Allah ta’ala berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ – وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ – لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” [QS Al Qadr 97:1-3]

Dan Allah ta’ala juga berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” [QS Ad-Dukhan 44:3]

Ibnu Abbas, Qatadah dan  Mujahid mengatakan bahwa malam yang diberkahi tersebut adalah malam lailatul qadar. (Lihat Ruhul Ma’ani, 18/423, Syihabuddin Al Alusi)

[2] Bagi orang yang berpuasa akan disediakan Ar-Rayyan

Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama  Ar-Royyān. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”. (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ . وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ . وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

Allah berfirman,’Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi maka katakanlah,’Saya sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk (kasturi). Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya’. (HR Bukhari dan Muslim)

[3] Bulan Ramadhan adalah salah satu waktu dikabulkannya do’a

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR Al-Bazaar sebagaimana dalam Mujma’ul Zawaid dan Al Haytsami mengatakan periwayatnya tsiqoh/terpercaya. Lihat Jami’ul Ahadits, Imam Suyuthi)

Orang yang berpuasa akan mendapatkan pengampunan dosa

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR Bukhari dan Muslim)

Puasa adalah Perisai

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

“Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)

Puasa akan memberikan syafaat bagi orang yang menjalankannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata: ‘Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata: ‘Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda: ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’ (HR Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalam Mujma’ul Zawaid) □□

Blog Archive