Kata Pengantar
Tajuk di bawah ini bab ‘Dialog antara Malaikat dengan Penghuni Surga dan
Neraka’ yang akan digambar disini adalah: Pendahuluan; Bercakap-cakap dengan
Malaikat; Malaikat Dengan Penduduk Surga; Malaikat Dengan Penduduk Neraka; Penutup.
□
DIALOG ANTARA MALAIKAT DENGAN PENGHUNI SURGA DAN NERAKA
Pendahuluan
K
|
ita akan membahas tentang percakapan yang berlangsung di dalam surga
dan neraka. Diharapkan, bahwa dengan apa yang telah dijelaskan kepada kita
tentang surga dan neraka, kita dapat membayangkan peristiwa yang akan terjadi
ketika kita mendatangi tempat tinggal kita di akhirat .
Quran tidak hanya menjelaskan tentang surga dan neraka, melainkan
juga tentang percakapan dan dialog di antara penghuninya. Dan percakapan di
dalam surga dan neraka dijelaskan berulang-ulang dalam Quran. Hal ini merupakan
indikasi bahwa Allah ingin agar kita memperhatikan. Oleh karena itu, tugas kita
adalah memperhatikannya, dengan harapan untuk mendapatkan surga dan berusaha
untuk melindungi diri dari api neraka. Penjelasan ini diulang-ulang dalam Quran
untuk membuat kita berpikir panjang dan merenunginya.
Dalam artikel berikut kita akan melihat beberapa jenis percakapan di
dalam surga dan neraka. Mari kita mulai dengan percakapan antara malaikat
dengan penduduk akhirat.
Bercakap-cakap dengan Malaikat
Malaikat hidup di antara manusia mulai dari kita lahir sampai akhir hidup
kita. Mereka bertanggung jawab untuk memasukkan ruh ke dalam janin, mereka
mencatat perbuatan baik dan buruk kita, dan mereka mencabut ruh dari tubuh kita
pada saat kematian. Ketika kita memasuki tempat tinggal yang kekal, negeri
akhirat, mereka pun bersama kita dan kita akan dapat berkomunikasi dengan
mereka.
Malaikat Dengan Penduduk Surga
Tempat tinggal abadi bagi mereka yang telah menjalani kehidupan di
dunia dengan sabar dalam menghadapi kesulitan, dan berusaha untuk menjadi orang
shaleh di waktu mengalami kesulitan dan kemudahan, yang bersifat kekal, ialah
tempat yang dikenal sebagai Jannah
(Surga). Ketika para penduduknya baru memasukinya, para malaikat akan menyambut
mereka. Para malaikat ini adalah penjaga gerbang Surga dan mereka akan berkata,
"Masuklah ke dalam sini dengan damai karena kesabaran kalian!" Surga
adalah tempat ketenangan abadi dan kebahagiaan utuh.
“Dan orang-orang yang bertakwa
kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga
apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan
berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan)
atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di
dalamnya." (Quran 39:73)
Semua rasa kepedihan dan rasa sakit akan dihapuskan dari hati mereka.
Mereka akan menjawab sambutan para malaikat dengan memuji Allah, dan
percakapannya berlanjut:
"...mereka berkata:
"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan
kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami
petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa
kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang
diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (Quran
7:43)
Malaikat Dengan Penduduk Neraka
Percakapan yang berlangsung antara penduduk neraka dengan para
malaikat sepenuhnya berbeda. Penghuni neraka akan merasakan pengalaman yang
sangat berbeda dengan penduduk surga. Berbeda dengan penduduk surga yang
menunggu dengan penuh semangat untuk dimasukkan ke dalam tempat tinggal abadi
mereka, orang-orang yang ditakdirkan masuk Neraka harus digiring dan
diseret-seret oleh para malaikat penjaga neraka untuk memasukinya. Seiring
mereka dilemparkan ke dalamnya, para malaikat akan berkata, "Bukankah
seorang pemberi peringatan sudah datang kepada kalian?"
“hampir-hampir (neraka) itu
terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan
(orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka:
"Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi
peringatan? Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau
memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni
neraka yang menyala-nyala." (Quran 67: 8-10)
Namun ini bukan pertama kalinya para penghuni neraka bercakap-cakap
dengan para malaikat. Ketika malaikat maut dan malaikat-malaikat yang
membantunya berkumpul untuk mencabut ruh mereka, para malaikat itu bertanya
dengan tegas, “Di mana orang-orang yang
kamu sembah selain Allah?” Dan tentunya tidak ada yang dapat menolongnya,
termasuk orang-orang yang mereka sembah.
“...hingga bila datang kepada
mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu)
utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah
selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu
semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka
bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (Quran 7:37)
Setelah dibakar sekian lama di dalamnya, maka penghuni neraka mulai
kehilangan harapan. Mereka telah berseru kepada Allah tetapi tidak ditanggapi,
sehingga mereka mulai memohon-mohon kepada para malaikat penjaga neraka. “Kami
mohon panggilkanlah Tuhanmu” kata mereka, “mintalah pada-Nya untuk meringankan
hukuman kami.” Para malaikat menjawabnya dengan jawaban yang meningkatkan
kekecewaan mereka.
“Dan orang-orang yang berada
dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: "Mohonkanlah
kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari."
Penjaga Jahannam berkata: "Dan apakah belum datang kepada kamu
rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?" Mereka menjawab:
"Benar, sudah datang". Penjaga-penjaga Jahannam berkata: "Berdo'alah
kamu." Dan do'a orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (Quran
40: 49-50)
Penutup
Demikianlah bagaimana gambaran Surga dan Neraka dalam Qur’an dan
Hadits, khususnya mengenai ‘Dialog antara
Malaikat dengan Penghuni Surga dan Neraka’ yang kini dapat Anda bayangkan dan
rasakan dalam alam pikiran dan alam bathin hati yang paling dalam setelah
mengikuti paparan diatas.
Diberitahukannya dengan perantaraan firman-Nya dalam ayat
Al-Qur’an dan Hadits Rasul-Nya, hal itu
sebagai peringatan dan pengetahuan kita bersama bahwa hidup di Dunia mempunyai
konsekuensi-konsekuensi tertentu yaitu sebagai akibat pekerjaan yang kita
lakukan dan kemudian dibalasi-Nya terhadap pekerjaan-pekerjaan itu berupa kepercayaan
(paham dan iman yang dipegang), niat (tujuan dari melakukan sesuatu pekerjaan),
amalan-amalan ibadah kepada-Nya dan terhadap sesama manusia dan lingkungan alam
dan pekerjaan-pekerjaan lain yang kita lakukan di Dunia.
Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama bahwa Surga dan Neraka itu
sungguh benar adanya. Surga dapat diperoleh bagi yang beriman kepada-Nya dan
disertai berbuat kebaikan yang diridhai-Nya selagi berada di Dunia ini. Neraka
diperoleh bagi mereka yang tidak mempercayai-Nya bahkan ingkar atau masabodoh
terhadap peringatan, ajaran, dan perintah-Nya dan pekerjaan-pekerjaan lain yang
buruk (yang tidak diridhai-Nya). Billahit Taufiq wal-Hidayah. □ AFM
Bersambung
ke: Bagaimana Gambaran Surga dan Neraka Dalam Quran dan Hadits 5
Sumber:
islamreligion.com; lampuislam.org