- “Innā nahnu nazalnadz dzikrõ wa innā lahū lahāfizhūna”
- "Sesungguh Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) pula yang memeliharanya." [QS Al-Hijr 15:9]
- “Wakazālika anzalnāhu hukman ‘Arabiyyān”
- “Dan demikianlah Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab…” [QS Ar-Ra’d 13:37]
Baru-baru ini ada penemuan lembaran naskah tertua dari Al-Qur’an di Universitas Birmingham, Inggris telah menjadi berita
utama di seluruh dunia karena dianggap salah satu lembaran naskah yang tertua di dunia.
P
|
engujian radiokarbon
dari fragmen naskah yang ditulis dalam naskah Hijazi ini dibuat antara tahun 568 dan 645 Masehi atau sekitar tahun 24 Hijriyah dan di duga (menurut mereka) kemungkinan ditulis
oleh seorang sahabat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alayhi Wasalam. Meskipun Al-Qur'an itu diajarkan secara lisan dan kemudian dihafal, namun Nabi memerintahkan juga beberapa sahabat untuk menuliskannya di
perkamen (lembaran) daun, kulit binatang, batang kayu, dan lainnya.
Selanjutnya dimasa Kekhalifahan Islam Ketiga yaitu Utsman bin Affan Radhiallahu Anhu ayat-ayat Al-Qur’an mulai dikompilasi dari para sahabat Nabi yang bertugas
menuliskannya dalam corpus kanonik yakni
lembaran-lembaran mushaf yang terpisah-pisah disatukan menjadi Kitab sesuai
dengan urutannya sebagaimana yang dibaca dan dihafal sebelumnya semenjak Nabi
Muhammad Shalallahu ‘Alayhi Wasalam masih hidup.
Di bawah ini dapat dilihat perbandingan bagian
dari naskah awal beberapa ayat dari Surah Thāhā dengan ayat dan surat yang sama dari naskah Kitab Suci Al-Qur’an
seperti sekarang ini:
Terjemah Surat Thaha Ayat 1-13
1. Thāhā.
2. Kami tidak menurunkan Al Quran ini
kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah.
3. Melainkan sebagai peringatan bagi orang
yang takut (kepada Allah),
4. diturunkan dari Allah yang menciptakan
bumi dan langit yang tinggi,
5. (yaitu) Yang Maha Pengasih, yang
bersemayam di atas ‘Arsy.
6. Milik-Nya-lah apa yang ada di langit, apa
yang di bumi, apa yang ada di antara keduanya dan apa yang ada di bawah tanah.
7. Dan jika engkau mengeraskan ucapanmu,
sungguh, Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.
8. (Dialah) Allah, tidak ada tuhan yang
berhak disembah selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik.
9. Dan apakah telah sampai kepadamu kisah
Musa?
10. Ketika dia (Musa) melihat api, lalu dia
berkata kepada keluarganya, “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku
melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu atau
aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.”
11. Maka ketika dia mendatanginya (ke tempat
api) itu dia dipanggil, “Wahai Musa!
12.Sungguh, Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan
kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Thuwa.
13. Dan Aku telah memilih engkau, maka
dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).
Dari imej grafik naskah tertua (lama) seperti di atas terlihat dengan jelas sekali bahwa naskah lama ini identik dengan naskah Kitab Suci sekarang ini. Tidak ada kata-kata
atau huruf yang keluar dari tempatnya antara naskah lama dan naskah Al-Qur’an sekarang ini.
Umat Islam mempercayai bahwa Al-Qur'an sebagai firman
Allah ini akan terjaga keasliannya. Jaminan pelestarian Al-Qur’an oleh Allah ‘Azza wa Jalla dapat
dilihat pada surat kelima belas ayat sembilan berikut ini:
"Sesungguh Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami
(pula) pula yang
memeliharanya." [QS Al-Hijr 15:9]
“Dan demikianlah Kami telah menurunkannya
(Al-Qur’an) sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab…” [QS Ar-Ra’d 13:37]
Dengan demikian ayat-ayat firman Allah Subhana Wa Ta'ala yang tercantum pada tulisan mushaf lama dan mushaf sekarang seperti terlihat diatas telah membuktikan kebenaran jaminan atas kesucian, kemurnian dan
keaslian Al-Qur’an untuk selama-lamanya.
Pada mushaf lama para sahabat belum memberikan tanda-tanda baca fatah (a), dhommah (u) dan kasrah (i) pada huruf hijaiyahnya. Kemudiannya untuk generasi mendatang perlu memberikan tanda-tanda baca itu agar orang yang tidak berbahasa Arab sebagai bahasa sehari-harinya (bahasa ibunya) tidak akan keliru membacanya. Malah tanda-tanda huruf hijaiyah ha tidak bertitik, jim bertitik dibawah sedangkan kha diberi titik diatasnya dan seterusnya serta tanda-tanda lainnya diberikan dalam mushaf Al-Qur'an sekarang ini. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam membaca secara tepat (mendekati) ucapan atau lidah bahasa Arab aslinya.
Pada mushaf lama para sahabat belum memberikan tanda-tanda baca fatah (a), dhommah (u) dan kasrah (i) pada huruf hijaiyahnya. Kemudiannya untuk generasi mendatang perlu memberikan tanda-tanda baca itu agar orang yang tidak berbahasa Arab sebagai bahasa sehari-harinya (bahasa ibunya) tidak akan keliru membacanya. Malah tanda-tanda huruf hijaiyah ha tidak bertitik, jim bertitik dibawah sedangkan kha diberi titik diatasnya dan seterusnya serta tanda-tanda lainnya diberikan dalam mushaf Al-Qur'an sekarang ini. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam membaca secara tepat (mendekati) ucapan atau lidah bahasa Arab aslinya.
Seluruh Umat Muslimin di seluruh dunia
membaca dan mempercayai firman Allah Subhana Wa Ta’ala dalam Kitab Suci Al-Quran,
Kitab mana diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alayhi Wasalam melalui
malaikat Jibril lebih dari 22 tahun dari mulai tahun 610 dimasa kenabian
Beliau. Dan kemudiannya baru ditahun 1734 di Inggris dilakukan terjemahan Al
Qur’an kedalam bahasa Inggris, namun
belum begitu baik. Salinan dan terjemahan teks dari Kitab Suci tersebut dikeluarkan
untuk tentara Inggris yang berasal dari India yang ikut berperang pada Perang
Dunia Pertama saat itu. Pada tanggal 6 Oktober 1930, kata-kata dari Al-Quran
disiarkan di radio Inggris untuk pertama kalinya, dalam program BBC yang
disebut “The Sphinx”.
Komunitas Muslim lokal di Birmingham sebagai kota yang berpenduduk terbanyak Muslimnya (dibandingkan dengan kota-kota lain di Inggris) telah
mengungkapkan kegembiraannya atas penemuan naskah Al-Qur’an di kota mereka,
Birmingham, Inggris.
●●●
Awalnya
lembaran-lembaran Al-Qur’an tersebut telah berada diperpustakan Universitas
Birmingham selama hampir satu abad. Namun, lembaran itu hanya disimpan bersama
dengan koleksi buku dan dokumen Timur Tengah lainnya. Kemudiannya setelah
diteliti kembali oleh para ahlinya, maka berdasarkan hasil uji penanggalan
dengan radiokarbon, diketahui lembaran Al-Quran yang ditemukan tersebut telah berusia
sekitar 14 abad. Hal ini membuat mereka terkejut,
karena tidak disangka-sangka.
Sebagaimana ‘pers release’ yang disiarkan
oleh kantor berita BBC dari Universitas Birmingham ini menyatakan bahwa penemuan
fragmen-fragmen dari salah satu ayat atau halaman dalam Al-Qur’an ini adalah yang
tertua, yaitu berusia sekitar 1370 tahun menurut klaim mereka, setelah mereka
melakukan pengujian usia dengan menggunakan radiocarbon untuk mengetahui masa
usia suatu temuan atau benda yang memiliki kemungkinan akurasi pengukurannya
dari usia benda atau fragmen tersebut adalah 95%. Jadi menurut mereka halaman
ayat Al-Qur’an ini yang ditulis diatas lembaran kulit Domba atau Kambing telah
dibuat diantara tahun 568 sampai 645, “Ini adalah diluar perkiraan kami kalau usia
fragmen-fragmen ini ternyata telah mencapai sebegitu tua nya” ujar Susan Worall
sebagai Direktur yang menangani benda-benda koleksi khusus dari Universitas
Birmingham ini.
Demikianlah
hingga Dewan Pakar Pusat Studi Quran (PSQ) Mukhlis Hanafi menyambut dengan suka
cita penemuan salah satu naskah Mushaf Al-Qur'an tertua di Universitas
Birmingham, Inggris. Penemuan ini menunjukkan kejayaan peradaban Islam hingga
ke Eropa.
Mukhlis menganggap lembaran naskah tua Al-Qur’an
yang ditulis tangan tersebut menjadi bukti bahwa penyebaran Islam begitu kuat
di Eropa. Bahkan tentu patut diakui kontribusi Islam dalam pengetahuan
dunia moderen.
"Tentu penemuan itu harus disambut
dengan suka cita karena akan menjadi bukti kejayaan Islam. Tidak disangsikan
lagi Islam menguasai intelektual dan berkontribusi pada dunia pengetahuan
modern hingga Eropa," katanya kepada ROL,
Kamis (23/7).
Menurutnya, ini memberikan kesaksian bahwa
intelektual Muslim berkontribusi dalam pengetahuan yang banyak diklaim berasal
dari negara Barat. Misalnya astronomi, kedokteran ataupun filsafat.
Ia mengatakan, penemuan itu merupakan kabar
baik yang menggembirakan Muslim. Sebab lembaran tersebut memberikan keyakinan
bahwa sejak zaman Nabi Muhammad SAW, keaslian Al-Qur’an tetap terjaga hingga
saat ini. □AFM
Ikuti pula tayangan video youtube dibawah ini
yang mengisahkan peristiwa fenomenal yang menggemparkan dunia ini dengan mengklik tanda QURAN:
QURAN Fragments, Said to DateFrom Time of MUHAMMAD
QURAN Fragments, Said to DateFrom Time of MUHAMMAD
Sumber:
●BBC News ● IlmFeed.com
● University of Birmingham Homepage ● Republika.Co.Id. □□□