Saturday, May 26, 2018

Manfaat Puasa


Dari Segi Kejiwaan, Sosial dan Kesehatan





B
ulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Karena pada bulan itu merupakan bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla menyebutkan yang artinya:

“Hai orang - rang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” [QS Al-Baqarah 2: 183]

Perlu diingat bahwa dalam berpuasa pada bulan Ramadhan itu ada keistimewaan berupa hikmah dari Allah yaitu kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu mukjizat.

Dibalik dari melakukan ibadah puasa Ramadhan itu, sebenarnya ada terkandung pula manfaat-manfaat lahiriah ditinjau dari: Perkembangan psikologi-kejiwaan seseorang; Pergaulan atau interaksi seseorang dalam bersosial kemasyarakatan; Kesehatan bagi seseorang dalam melakukan ibadah puasanya itu.

Mari kita telusuri masing-masing manfaat yang insya Allah akan didapat secara tidak disadari oleh mereka yang berpuasa pada bulan Ramadhan ini sebagai berikut.


MANFAAT PUASA DARI SEGI PSIKOLOGIS (KEJIWAAN)

P
uasa bermanfaat untuk melatih kesabaran. Membiasakan diri untuk tidak marah. Juga menguatkan kemauan untuk belajar menguasai diri serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh pada pribadi seorang muslim. Hal yang disebutkan seperti diatas itu termasuk dari hikmah puasa yang paling utama.

Hikmah puasa juga dapat mematahkan nafsu yang berlebihan dalam: Makan maupun minum; Nafsu untuk berbuat kejahatan; Tidak mensyukuri nikmat Allah yang banyak itu; Perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan kelengahan dalam menjalani ketaqwaan kepada-Nya.

Puasa mampu mengosongkan hati dari pikiran hubud-dunya, yaitu cinta dunia yang berlebihan -sehingga dunia dijadikan tujuan akhir dari kehidupan- dengan itu mengakibatkan lupa bahwa sebenarnya ia akan kembali ke kampung akhirat. Perlu kita sadari bersama-sama bahwa dalam ajaran Islam hakekat hidup di dunia itu adalah sebagai ladang ibadah, yaitu membuat amalan-amalan yang sebaik mungkin sebagai makhluk khalifah pemakmur bumi dalam rangka beribadah dan bertaqwa kepada-Nya.

Dengan puasa ia senantiasa berdzikir dan berkesadaran bahwa hidup dan beramalnya manusia hanya untuk Allah semata. Sebaliknya jika nafsu syahwat itu dituruti, maka bisa mengeraskan hati seseorang. Bahkan membutakan fitrah hati sanubarinya sehingga menghalangi untuk berdzikir serta berkesadaran hidup yang mesti bermanfaat bagi diri-keluarga-lingkungan hidupnya. Berbeda keadaanya jika perut kosong dari makanan dan minuman dan dalam kesempatan seperti itu melakukan amalan-amalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, maka dengan jalan itu membuat hati bercahaya dan timbul kesadaran hidup yang mesti bermanfaat seperti yang diajarkan dalam (ajaran) Islam.


MANFAAT PUASA DARI SEGI SOSIAL

S
ecara tidak langsung, puasa membiasakan seseorang untuk berlaku disiplin; bersatu dalam berjamaah; cinta akan keadilan dan kebersamaan. Juga dapat menciptakan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman. Semuanya itu bernilai sebagai amalan sholihan. Kesadaran dari perbuatan shaleh tersebut memotivasi mereka secara bersama (berjamaah) untuk berbuat kebajikan yang terorganisir dengan baik (amar ma’ruf, agent of development) dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Bersamaan dengan itu mencegah perbuatan jahat dan perusakan (nahi munkar, agent of change) dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Dengan berpuasa maka bagi yang mempunyai rezeki yang banyak seperti pengusaha, pegawai lapisan atas bisa menyadari atas kenikmatan Allah yang telah dikaruniakan kepada mereka sungguh tak terhingga, karena dia merasakan ‘penderitaan’ dari puasa itu terasakan oleh mereka sebagaimana keadaan dari ‘penderitaan orang-orang fakir-miskin itu dalam kehidupan sehari-harinya. Pada puncaknya, peranan zakat fitrah dan zakat māl akan benar-benar dijadikan sebagai salah satu alasan kepedulian sosialnya. Sementara bersedekah bisa dijadikan media kebiasaan hidup sebagai bentuk rasa peduli kepada fakir miskin. Intinya puasa mendidik setiap individu untuk lebih peduli terhadap sesama umat manusia. Dengan telah adanya rasa belas kasihan kepada yang tidak mampu, maka akan aktif melakukan infak, sedekah dan zakat sebagaimana yang telah diatur dalam syariat Islam.

Dengan berpuasa bagi yang belum beruntung dalam mendapatkan rezeki yang memadai. Tidak akan terjadi kecemburuan negatif (hasad, dengki, iri - yang bisa menimbulkan perbuatan kriminal) dalam bersosial kemasyarakatan, karena telah terbantu dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya dari orang yang mampu (berada, kaya). Sampai disuatu waktu yang tadinya tidak mampu menjadi mampu, akan berbuat seperti yang telah dilakukan orang mampu.


MANFAAT PUASA DARI SEGI KESEHATAN

S
ecara medis terbukti bahwa dengan berpuasa memberikan dampak positif terutama untuk kesehatan metabolisme tubuh, menurut hasil penelitian pakar kesehatan mengatakan bahwa dalam berpuasa ditemui kemanfatan dalam kesehatan bagi para pelakunya yaitu: Membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.

Demikianlah uraian manfaat-manfaat dari melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadhan ditinjau dari manfaat puasa dalam segi psikologi (kejiwaan) seseorang; dan dalam segi hidup seseorang sebagai bagian dari bersosial kemasyarakatan; serta dalam segi bermanfaatnya menjalankan ibadah puasa bagi kesehatan tubuh seseorang. Semoga tulisan ini bermanfaat. Billahit Taufiq wal-Hidayah. □ AFM




Blog Archive