Dari Segi Kejiwaan, Sosial dan Kesehatan
B
|
ulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti
oleh umat muslim. Karena pada bulan itu merupakan
bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil
balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla menyebutkan yang artinya:
“Hai orang - rang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” [QS
Al-Baqarah 2: 183]
Perlu diingat bahwa dalam berpuasa pada bulan
Ramadhan itu ada keistimewaan berupa hikmah dari Allah yaitu kebahagian, pahala
berlipat, dan bahkan suatu mukjizat.
Dibalik dari melakukan ibadah puasa Ramadhan itu,
sebenarnya ada terkandung pula manfaat-manfaat lahiriah ditinjau dari: ● Perkembangan psikologi-kejiwaan seseorang; ● Pergaulan atau interaksi seseorang dalam
bersosial kemasyarakatan; ● Kesehatan bagi
seseorang dalam melakukan ibadah puasanya itu.
Mari kita telusuri masing-masing manfaat yang insya
Allah akan didapat secara tidak disadari oleh mereka yang berpuasa pada bulan Ramadhan
ini sebagai berikut.
MANFAAT PUASA DARI SEGI PSIKOLOGIS (KEJIWAAN)
P
|
uasa bermanfaat untuk melatih kesabaran.
Membiasakan diri untuk tidak marah. Juga menguatkan kemauan untuk belajar
menguasai diri serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh pada pribadi
seorang muslim. Hal yang disebutkan seperti diatas itu termasuk dari hikmah
puasa yang paling utama.
Hikmah puasa juga dapat mematahkan nafsu yang
berlebihan dalam: Makan maupun minum; Nafsu untuk berbuat kejahatan; Tidak
mensyukuri nikmat Allah yang banyak itu; Perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan
kelengahan dalam menjalani ketaqwaan kepada-Nya.
Puasa mampu mengosongkan hati dari pikiran
hubud-dunya, yaitu cinta dunia yang berlebihan -sehingga dunia dijadikan tujuan
akhir dari kehidupan- dengan itu mengakibatkan lupa bahwa sebenarnya ia akan
kembali ke kampung akhirat. Perlu kita sadari bersama-sama bahwa dalam ajaran
Islam hakekat hidup di dunia itu adalah sebagai ladang ibadah, yaitu membuat
amalan-amalan yang sebaik mungkin sebagai makhluk khalifah pemakmur bumi dalam
rangka beribadah dan bertaqwa kepada-Nya.
Dengan puasa ia senantiasa berdzikir dan
berkesadaran bahwa hidup dan beramalnya manusia hanya untuk Allah semata.
Sebaliknya jika nafsu syahwat itu dituruti, maka bisa mengeraskan hati
seseorang. Bahkan membutakan fitrah hati sanubarinya sehingga menghalangi untuk
berdzikir serta berkesadaran hidup yang mesti bermanfaat bagi diri-keluarga-lingkungan
hidupnya. Berbeda keadaanya jika perut kosong dari makanan dan minuman dan
dalam kesempatan seperti itu melakukan amalan-amalan yang mendekatkan diri
kepada-Nya, maka dengan jalan itu membuat hati bercahaya dan timbul kesadaran
hidup yang mesti bermanfaat seperti yang diajarkan dalam (ajaran) Islam.
MANFAAT PUASA DARI SEGI SOSIAL
S
|
ecara tidak langsung, puasa membiasakan
seseorang untuk berlaku disiplin; bersatu dalam berjamaah; cinta akan keadilan
dan kebersamaan. Juga dapat menciptakan perasaan kasih sayang dalam diri
orang-orang beriman. Semuanya itu bernilai sebagai amalan sholihan. Kesadaran
dari perbuatan shaleh tersebut memotivasi mereka secara bersama (berjamaah)
untuk berbuat kebajikan yang terorganisir dengan baik (amar ma’ruf, agent of development) dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan. Bersamaan dengan itu mencegah perbuatan jahat dan
perusakan (nahi munkar, agent of change)
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Dengan berpuasa maka bagi yang mempunyai rezeki
yang banyak seperti pengusaha, pegawai lapisan atas bisa menyadari atas
kenikmatan Allah yang telah dikaruniakan kepada mereka sungguh tak terhingga,
karena dia merasakan ‘penderitaan’ dari puasa itu terasakan oleh mereka
sebagaimana keadaan dari ‘penderitaan orang-orang fakir-miskin itu dalam
kehidupan sehari-harinya. Pada puncaknya, peranan zakat fitrah dan zakat māl
akan benar-benar dijadikan sebagai salah satu alasan kepedulian sosialnya.
Sementara bersedekah bisa dijadikan media kebiasaan hidup sebagai bentuk rasa
peduli kepada fakir miskin. Intinya puasa mendidik setiap individu untuk lebih
peduli terhadap sesama umat manusia. Dengan telah adanya rasa belas kasihan
kepada yang tidak mampu, maka akan aktif melakukan infak, sedekah dan zakat
sebagaimana yang telah diatur dalam syariat Islam.
Dengan berpuasa bagi yang belum beruntung dalam
mendapatkan rezeki yang memadai. Tidak akan terjadi kecemburuan negatif (hasad,
dengki, iri - yang bisa menimbulkan perbuatan kriminal) dalam bersosial
kemasyarakatan, karena telah terbantu dalam mencukupi kebutuhan hidup
sehari-harinya dari orang yang mampu (berada, kaya). Sampai disuatu waktu yang
tadinya tidak mampu menjadi mampu, akan berbuat seperti yang telah dilakukan
orang mampu.
MANFAAT PUASA DARI SEGI KESEHATAN
S
|
ecara medis terbukti bahwa dengan berpuasa
memberikan dampak positif terutama untuk kesehatan metabolisme tubuh, menurut
hasil penelitian pakar kesehatan mengatakan bahwa dalam berpuasa ditemui
kemanfatan dalam kesehatan bagi para pelakunya yaitu: Membersihkan usus-usus,
memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan
makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.
Demikianlah uraian manfaat-manfaat dari
melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadhan ditinjau dari manfaat puasa dalam
segi psikologi (kejiwaan) seseorang; dan dalam segi hidup seseorang sebagai
bagian dari bersosial kemasyarakatan; serta dalam segi bermanfaatnya
menjalankan ibadah puasa bagi kesehatan tubuh seseorang. Semoga tulisan ini
bermanfaat. Billahit Taufiq wal-Hidayah. □ AFM