PENDAHULUAN
S
|
halat adalah ibadah pokok bagi setiap
muslim. Sebagaimana kebutuhan sehari-hari seperti makan dan minum bagi tubuh
(pisik) manusia. Shalat adalah kebutuhan bathin (spiritual, ruh) yang juga
bermanfaat bagi tubuh manusia. Pada diri manusia terdapat dua unsur, yaitu
unsur biologi (tanah) [1] dan unsur jiwa (ruh). [2] Kedua unsur ini saling
melengkapi. Seperti itulah manusia diciptakan-Nya. Diciptakan untuk beribadah [3]
kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan
memakmurkan [4] kehidupan di bumi bersama manusia-manusia lainnya.
Dengan itu sebenarnya shalat, adalah sebuah pekerjaan penting dalam agama Islam, dalam hal ini khususnya tentang shalat wajib 5 waktu. Semakin bertambah usia, semestinya semakin bertambah pula pemahaman akan pentingnya memahami hakekat dari shalat ini, sehingga dalam menjalankannya benar-benar dapat menjadi sebuah amal ibadah yang tidak sia-sia di sisi Allah Subhana Wa Ta'ala.
Sungguh melakukan shalat ini benar-benar tidak bisa ditinggalkan oleh seluruh umat Islam yang sudah baligh dan berakal. Begitu pentingnya kewajiban shalat ini, bahkan saat kita sakitpun, kewajiban shalat tidak akan pernah gugur karena di Yaumil Akhir sebelum amalan-amal lain diperiksa, terlebih dahulu ditanya shalat ini oleh Allah Subhana Wa Ta'ala.
KETENTUAN MELAKSANAKAN SHALAT
Dalil atau dasar hukum melaksanakan shalat, Allah Subhana Wa Ta'ala menyebutkan dalam firman-Nya: "Laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar." [QS Al-'Ankabū
t ayat 45]
Firman yang lain menyebutkan: "Laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'." [QS Al-Baqarah ayat 43]
Selanjutnya disebutkan lagi dalam firman-Nya yang lain: "Dan Laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan dapat pahala di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan [QS Al-Baqarah ayat 110]
Dalil mengenai shalat berikutnya adalah: "Dan laksanakanlah shalat tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul, agar kamu diberi rahmat." [QS An-Nūr ayat 56]
Berdasarkan dalil-dalil dari firman-Nya tersebut diatas benar-benar dapat membangkitkan kembali kesadaran manusia untuk senantiasa menyempurnakan penghambaan diri kita hanya untuk Allah Subhana Wa Ta'ala semata, salah satunya dengan mendirikan shalat wajib - fardhu 5 waktu secara terus menerus baik dalam keadaan apapun, dimanapun dan kapanpun. Karena sesuatu yang besar yang pasti akan terjadi pada diri kita adalah menghadap kembali kepada-Nya dalam mempertanggung jawabkan apa-apa yang telah kita lakukan semasih hidup atau berada di dunia.
WAKTU-WAKTU SHOLAT WAJIB
Waktu-waktu shalat wajib 5 waktu dimulai dari waktu Maghrib - dimana dalam perhitungan tanggalan Hijriyah dimulai waktu Maghrib tiba, [5] untuk melakukan shalat Maghrib. Selanjutnya datang waktu Isya' untuk shalat Isya'. Berikut datang waktu Subuh untuk shalat Subuh - kadang disebut juga shalat Fajar. Berikutnya lagi datang waktu Zuhur untuk shalat Zuhur. Terakhir datang waktu Ashar untuk shalat Ashar. Dibawah ini terlihat gambar visual waktu-waktu dari shalat 5 waktu tersebut.
Ternyata dibalik wajibnya melaksanakan shalat fardhu secara syar’i dari waktu
shalat yang 5 waktu itu terkandung banyak hikmah yang bisa didapatkan dilihat
dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut
pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu shalat, salah satu
rukun Islam.
Setiap perpindahan-peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan itu terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi-video-film. Juga dalam industri cahaya-lampu, percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu-temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish (kemerah-merahan) - Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.
Waktu
Shalat Maghrib
Waktu Maghrib warna alam kelihatan memerah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis mulai aktif bekerja. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga (powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan shalat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata (penglihatan) kita.
Waktu
Shalat Isya’
Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya’ mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya' akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat.
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus (struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (hipotalamus - bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan shalat malam (tahajud).
Waktu
Shalat Subuh
Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu fisiologi (ilmu faal - salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku' dan sujud.
Waktu Shalat Zuhur
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
Waktu Shalat Ashar
Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga sering juga disebut oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim, ovarium - indung telur (kelenjar kelamin wanita), dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
PENUTUP
Demikianlah ringkasan hubungan antara
waktu shalat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga
alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi,
qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga
alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah
di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah ‘Azza
wa Jalla sehingga jika dilaksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar
kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh
kita sebelumnya.
Inilah hakikat mengapa Allah Ar-Rahmān Ar-Rahīm yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hamba-Nya. Sebagai Pencipta Allah Rabbul ‘Ālamīn mengetahui bahwa hamba-Nya amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.
Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya, dan bersegera ke mesjid bagi laki-laki.
Sebaiknya dapat dibaca pula tajuk yang
terkait sebagaimana yang kami tuliskan dalam blog ini dengan tajuk-tajuk
sebagai berikut ini, Makna Gerakan Shalat Dari Segi
Kesehatan, Adab Dalam Shalat,
Memahami Makna Gerakan Dan
Bacaan Shalat 1, Memahami Makna Gerakan Dan
Bacaan Shalat 2, Memahami Makna Gerakan Dan
Bacaan Shalat 3. Silahkan mengklik tajuk masing-masing, selamat
menyimak. □ AFM
Catatan Kaki:
[1] Dialah Yang menciptakan kamu dari
“tanah” [QS Al-An’am 6:2]. Wahai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menciptakan
kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani (unsur-unsur yang terdapat dari
tanah seperti ‘kimia organik’ yang membentuk building block sel-sel yang menyusun menjadi manusia), kemudian
dari (berproses menjadi) segumpal darah, kemudian dari (berproses menjadi)
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan…” [QS
Al-Hajj 22:5]
[2]Kemudian Dia menyempurnakan (tubuh
biologisnya) dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya…[QS As-Sajdah
32:9]
[3]”Dan Aku tidak
menciptakan Jin dan Manusia, melainkan supaya mereka beribadat (liya’budūn, menyembah) kepada-Ku”. [QS
Adz-Dzāriyat 51:56]
[4]Dia telah menciptakan kamu dari bumi
(tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya. [QS Hūd 11:61]
[5] Tanggalan Hijriyah - Islam, dimulai waktu Maghrib Tiba, karena perhitungannya berdasarkan Bulan. Berlainan dengan tanggalan Gregorian - Masehi dimulai jam 12 tengah malam, karena perhitungannya berdasarkan Matahari. □□□