Tuesday, December 23, 2014

Pelajaran dari Roma (I)



oleh A. Faisal Marzuki



Memperkenalkan kepada kalangan pembaca blog ini akan esensi dan kearifan, keindahan dan keagungan daripada kitab suci al-Qur’an surat ke-30 yaitu ar-Rūm ayat 2 sampai dengan ayat 7.


PENGANTAR

   Roma atau Rome (bahasa Arab Rūm) sekarang adalah nama kota di Italia yang terletak di benua Eropah, bagian selatan. Dibatasi laut Mediterranean terdapatlah benua Afrika. Negara yang terdekat dari Italy dengan Afrika Utara adalah Lybia. Sempat Lybia ini diduduki Italia tahun 1911 sampai 1943. Sebenarnya Eropah bukanlah sebuah benua melainkan (bagian atau melekat dengan) benua Asia. Boleh juga disebut Eurasia yang artinya Eropah (Europe) dan Asia. Wilayah benua (yang disebut) Eropah ini besar 9,938,000 km persegi. Dibandingkan dengan luas permukaan bumi besarnya 2%. Sedangkan dibandingkan dengan luas permukaan tanah bumi besarnya 6,8 %.

   Penduduknya benua Eropah kini berjumlah lk 0.35 milyard diatas penduduk Amerika Serikat tidak termasuk Eropah Timur. Eropah termasuk Eropah Timur dan Rusia serta Turki  lk 0.74 milyard. Benua Eropah (Barat, Timur dan Rusia, serta Turki) jumlah penduduknya nomor 4 di dunia. Sedang nomor pertama adalah benua Asia dengan jumlah 4.30 milyard. Nomor kedua adalah benua Afrika dengan jumlah 1.11 milyard. Nomor ketiganya adalah benua Amerika dengan jumlah 0.97 milyard. Sedangkan jumlah total penduduk dunia seluruhnya sebanyak 7.16 milyard. Semua berdasarkan sensus 2013. 1
    
   Roma menjadi  sesuatu yang penting, masyhur dan menggoda orang untuk pergi kesana, terutama bagi yang suka dengan kesejarahan. Dewasa ini namanya tetap diabadikan menjadi sebuah nama kota di negara Italia. Jarang orang yang tidak singgah ke sana jika pergi ke Eropah. Kenapa? Karena di daerah sekitarnya terdapat reruntuhan dan puing-puing peninggalan sejarah kemasyhuran Kerajaan Romawi (The Roman Empire dalam bahasa Inggris; Imperium Romanum dalam bahasa Latin; Ar-Rūm dalam bahasa ‘Arab dalam al-Qur’an) yang menegakkan bulu roma, tanda kekaguman manusia kini atas kejayaannya dulu. Gedung Thomas Jefferson Memorial bergaya bangunan asli yang bersesuaian dengan neoclassical arsitektural Pantheon yang terdapat di Roma sewaktu Kerajaan Romawi berjaya 2000 tahun yang lalu. Didirikan gedung memorial itu sebagai penghargaan kepada Jefferson selaku Presiden Amerika ke-3 yang berkualifiaksi: Negarawan; Penulis Rancangan dari Deklarasi Kemerdekaan; Penasehat konstitusi; serta Visioner.

   Kerajaan Romawi atau Ar-Rūm ini ada, setelah Yunani runtuh. Namun peninggalan  khasanah intelektual (filsafat) Yunani seperti Aristoteles, Plato dan mitologi-mitologi Yunani seperti Apollo, Venus dan sebagainya tetap dipelihara dan kemudiannya diterjemahkan dari bahasa Greek ke Latin dari Latin ke Arab. Kemudian oleh bangsa Arab ini diambil manfaatnya dari hal-hal yang yang tidak bertentangan dengan aqidah Islam oleh kaum Muslimin (Arab) ketika berjaya di Spanyol, Eropah. Ketika itu sama sekali khasanah ilmu Yunani ini diabaikan oleh bangsa Barat, kecuali kemudiannya bangsa Barat belajar ke universitas-universitas Islam di Spanyol pada abad tengah.

   Kemasyhuran Kerajaan Romawi itu tidak begitu saja dilewatkan oleh al-Qur’an al-Karīm (baca al-Qur’anul-Karīm), suatu kitab suci bukan saja untuk umat Islam melainkan untuk seluruh umat manusia. Thomas Clearly dalam bukunya The Essential Koran, The Heart of Islam dalam kata pengantarnya 2 menyebutkan:

“…to introduce the non-Muslim reader to the essential wisdom, beauty, and majesty of the sacred book.”

…memperkenalkan kalangan pembaca yang bukan Muslim akan esensi kearifan, keindahan dan keagungan dari pada kitab suci (al-Qur’an).

Bagi kita kaum muslimin al-Qur’an tentunya lebih dari itu. Al-Qur’an merupakan petunjuk jalan kehidupan agar selamat dan sejahtera di dunia serta selamat dan sejahtera di akhirat. Untuk itu patut kita ketahui, terutama menangkap isi pesan dari ayat-ayat al-Qur’an yang terdapat di dalamnya. Khususnya mengenai surat ar-Rūm seperti yang dikaji disini yang kelak setelah anda ikuti paparan penulis ini akan menangkap maksud yang sesungguhnya dari surat itu, kemudiannya.


S
ekarang bukalah kita suci al-Qur’an itu. Disana ada surat ke-30 dari 114 surat yang ada, namanya Ar-Rūm. Kata ar-Rūm terambil dari bahasa Arab (al-Qur’an) artinya adalah bangsa Roma atau bangsa Romawi dengan pemerintahannya bernama ‘The Roman Empire’, bahasa Inggris atau Imperium Romanum, bahasa Latin yang selanjutnya kita sebut saja sebagai Kerajaan Romawi. Kerajaan ini sangat dikenal dalam sejarah. Berdiri tahun 27 SM ( sebelum nabi Isa as lahir). Berakhir pada tahun 1453 M ketika ‘Ottoman Empire’ (Turki) berhasil menaklukkannya. Jadi The Roman Empire berkuasa selama hampir 15 abad lamanya atau 1 ½ milennium. Termasuk yang terlama dan terluas menguasai dunia diluar wilayahnya yang asli Roma, Italia.

   Sebab apa surat ini bernama Ar-Rūm? Tidak lain adalah pada ayat 2 setelah ayat 1 Alif Lam Mim, diceritakan kisah Kerajaan Romawi seperti yang difirmankan (katakan) Allah pada ayat 2, 3, dan 4 dalam surat ke -30. Bertalian dengan ayat itu adalah 5, 6 dan 7 yang merupakan ayat-ayat kunci dari hikmah ayat-ayat sebelumnya yang berisi pengajaran Allah Azza wa Jalla kepada kita. Allah memberikan ilmu hikmah-Nya bagi kita, berupa pemberian harapan kepada kaum Muslimin ketika itu sebagai masyarakat Islam yang sangat minoritas dan baru berumur lk 6 tahun, ditengah kaum musyrikin yang sangat solid. Mereka tidak suka dan menentang ajaran (baru) Islam yang sama sekali berbeda dengan ajaran dan praktek ‘way of life’ nenek moyang mereka. Untuk itu tidak segan-segan melakukan kekerasan bukan saja dengan kata-kata atau berita (terror mental) tapi juga melakukan penganiayaan phisik. Selanjutnya kaum Muslimin Makah ketika itu mengharapkan (hope atau dream) akan dapat ditegakkannya cita-cita Islam mengganti ajaran jahiliyah. Yaitu harapan yang menjadi kenyataan atau mimpi yang terwujud senyata-nyatanya dalam realitas (dream come true), sebagaimana janji-Nya. Memang kalau Allah Azza wa Jalla berjanji itu pasti akan berlaku. Baik pada masa lalu, kini dan mendatang, dan seterusnya. Bagaimana asalnya bisa terjadi? Asalnya terjadi bila ayat-ayat ajaran-Nya (perintah-Nya dilakukan, larangan-Nya ditinggalkan, memahami ‘sunatullah’ dan akhlak kehidupan, serta nilai moral mana yang baik dan mana yang buruk). Maka dari itu galilah, kajilah isi maksudnya, pahamilah dan selanjutnya tentunya  diamalkan (dikerjakan) dalam kehidupan kita sehari-hari.

   Kita sekarang sudah sangat jauh ketinggalan kereta dalam ber-‘fastabiqul khairat’ dengan umat lain dalam kehidupan di dunia, 3 dalam hal ini maksudnya berlomba-lomba dalam membuat kebaikan kebutuhan sarana  hidup dunia yang akan mempengaruhi kehidupan akhirat (sebagai manusia bashar disamping ruh). 4  Sementara Ukhuwah Islamiyah sesama umat masih dalam pencarian sendiri-sendiri (belum terbentuk dalam kesatuan koordinasi yang solid dalam merumuskan arti) bagi kebaikan semua manusia yang hidup di bumi, disamping sebagai sesama umat Muslim. Dunia atau Bumi planet biru yang mempesona ini sebenarnya pada hakekatnya sebagai ladang ibadah yang menentukan kehidupan kita di akhirat kelak dan di bumi sebagai jembatan ke akhirat (as a bridging from world of earth to go to the world of hereafter). 5 ©AFM


Bersambung ke: Pelajaran dari Roma (II)


Catatan kaki:
1Sebagai koreksi atas tulisan penulis yang menyebutkan penduduk dunia 6 milyard atau 6 milyard lebih, yang sebenarnya menurut sensus penduduk 2013 berjumlah 7.16 milyard.
2The Essential KORAN, The Heart of Islam, Thomas Clearly, Published by Castle Books, New Jersey, USA 1993.
3Kehidupan ekonomi rumah tangga; Pendidikan dan keseimbangan ajaran hidup agama dan dunia sebagai (sarana) ladang ibadah; Rasa persaudaraan dan semangat ukhuwah islamiyah; Keahlian organisasi-manajemen; Kesadaran berimamah (berkepemimpinan); Imamah yang berorientasi dalam memprioritaskan kepentingan hidup anggota dibawah sebagai ‘batu bata’ kokoh dari bangunan jamaah islamiyah; Serta nilai moral kepemimpinan yang berakhlak tinggi; Juga menguasai Ilmu dan Teknologi yang terbaik.
4●Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia hadapkan kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungan jawab amalan siapa-siapa saja yang benar-benar baik semasih di dunia). [QS al-Baqarah 2:148]
●Yang menjadikan mati (tidak bisa beramal lagi) dan hidup (ada kesempatan untuk berbuat amal kebajikan sebaik dan sebanyak mungkin), supaya Dia (Allah) menguji (melihat kesempatan perbuatan amal yang ada), (untuk melihat dan mengetahui) siapa diantara kamu (manusia) yang lebih baik amalannya. Dia Maha ‘Azīz (Maha Perkasa, All-Mighty) lagi Al-Ghofūr (Maha Pengampun, Oft-Forgiving). [QS al-Mulk 67:2]
5●Dan carilah negeri akhirat [dengan melakukan amalan ibadah semasih di dunia] dengan apa yang telah dianugerahkan [iman, kemauan, waktu, tangan, akal, harta rezeki, ilmu, keahlian, jamaah (organisasi dan manajemen), akal dan kesadaran] Allah kepadamu. Tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu (hidup selamat dan sejahtera) di dunia. [QS al-Qashash 28:77]
●…kecuali orang-orang yang BERIMAN dan MENGERJAKAN AMAL SHALEH (BAIK), maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. [QS at-Tīn 95:6]

Blog Archive