oleh A. Faisal Marzuki
ukaddimah pengantar
kepada World Views of Islam selanjutnya. Kekuatiran Malaikat akan adanya manusia
‘khalifah’ yang akan diciptakan Allah swt mula pertama kali itu, dan
selanjutnya keturunannya “akan merusak
dan menumpahkan darah?” Dijawab oleh Allah Azza wa Jalla “Sesungguhnya Aku (Allah swt) mengetahui apa yang tidak kamu (Malaikat) ketahui seperti dugaan malaikat akan terjadi worst scenario", dimana hal itu telah digambarkan pada World Views of Islam (II). 1
|
Kalau akal sehat seperti common
sense. Atau akal budi ‘consciousness’ seperti kesadaran,
perasaan hati yang lebih dalam yaitu berfikir sebab-akibat, manfaat dan mudarat,
jangankan Malaikat, manusia pun sangat sangat luar biasa takutnya dalam
menghadapi ‘worst scenario’ itu. Ini terlihat dalam masa ‘perang dingin’ antara super power
Amerika Serikat berhadapan dengan super power Uni Sovyet. Kedua super power bersaing
keras untuk mempengaruhi dunia agar berpihak ke bloknya masing-masing.
Persaingan itu mulai terjadi semenjak usai perang dunia kedua. Kedua super
power ini bermain adu kuatnya seperti film cartoon Tom and Jerry – Kucing vs
Tikus. Suatu ketika tahun 60-an, saat genting terjadi. Uni Sovyet secara rahasia
mengirimkan dengan kapal laut sipil perangkat peluru kendali dalam paket semi knock down berkepala bom nuklir ke
Kuba. Jaraknya daratan Amerika dengan Kuba seperti ujung barat pulau Jawa dan ujung
tenggara pulau Sumatera. Kalau diluncurkan saja peluru kendali berkepala bom
nuklir dari Kuba ke daratan Amerika Serikat hanya dalam bilangan menit maka
malapetaka dahsyat akan menimpa Amerika. Tentunya dalam situasi ini Amerika
tidak membiarkan dirinya menjadi luluh lantak di makan radiasi nuklir yang sangat
sangat berbahaya itu, sekali tekan tombol maka Amerika dibuatnya sengsara.
Singkat cerita Uni Sovyetpun sadar bahwa pengiriman barang ‘haram’ itu telah
diketahui lebih dulu sebelum di instal komplit di tempat tujuan, di suatu
tempat di Kuba. Negara Kuba tidak menyenangi Amerika sejak Castro berhasil memegang
tampuk pemerintahan. Kuba dan Uni Sovyet adalah sahabat, karena Uni Sovyet
membantu dan mendukung Fidel Castro. Sedangkan Amerika, tidak. Baik pesawat
tempur Amerika dan rudal darat sudah siap akan menggempur dengan peluru kendali
berkepala nuklir yang akan di tembakkan ke daratan Uni Sovyet kalau Uni Sovyet
tidak menarik kembali kiriman paket peluncur dan roket peluru kendali berkepala
bom nuklir itu. Uni Sovyet sadar dan gentar menghadapi perang nuklir ini,
begitu pula (sebenarnya) Amerika. Karena menggunakan perang tanding menggunakan
kepala nuklir itu, dua-duanya akan mendapat akibat catastrophic colossal yang
sama. Perang nuklir adalah perang konyol. Tapi kenapa ya, masih juga di pelihara
dan di produksi? Dulunya hanya dimiliki Amerika Serikat, Uni Sovyet (sekarang
Rusia), Inggris, Perancis. Kini India, Pakistan, China, Korea Utara, Israel?
dan Iran? memilikinya.
Demikianlah manusia dibilang inteligen ya
memang inteligen (pintar), tapi juga bisa dibilang paling ‘jahiliyah’ dari sekian
banyak ciptaan-ciptaan-Nya. Kecuali manusia yang bertaqwa kepada-Nya. Sebagaimana
firman Allah dalam surat At-Tīn yang
dibuka dengan kalimat yang sangat indah sekali (puistis) dan bermakna yang
dalam seperti ‘Wat-Tīn waz Zaytūn’-
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun. ‘Wa thuri
Sīnīna’ – dan demi bukit Sinai. ‘Wa
hāzal baladil amīn’
– dan demi kota (Mekah) ini yang aman’. Kemudian perhatikan bait ayat berikut
ini menyebutkan: “Sesunggungguhnya Kami
(Allah swt) telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Maksudnya punya kemampuan yang lebih
dari makhluk-makhluk yang lain seperti, mata untuk melihat yaitu berpandangan
kedepan, vision), telinga untuk mendengar yaitu menyimak berita ‘what’s
going on’ and what’s next and then what’s happen after that. Hati yaitu
intellect,
consciousness,
kesadaran, untuk memikir dan mempertimbangkan yang mana yang membuat mudarat
dan mana yang bermanfaat bagi diri dan selain dari diri. Selanjutnya: “Kemudian Kami kembalikan dia (manusia) ke lembah (tempat dan hidup) yang serendah-rendahnya”. Arti
serendah-rendahnya adalah ‘no intellect’, ‘no feel of mercy’, ‘no
value as human being’”. Selanjutnya: “Kecuali, orang-orang (manusia, humankind) yang beriman dan mengerjakan amal kebaikan, maka bagi mereka pahala
yang tiada putus-putusnya”. Yang beriman adalah yang percaya dan menjalankan
ajaran dari Allah Pencipta. Beramal baik artinya adalah perbuatan, pekerjaan,
pemikiran yang berperasaan dan berpandangan hidup berdasarkan amar ma’ruf yaitu sebagai agent of development (manusia yang
membangun) dan nahi munkar yaitu sebagai agent of change manusia yang merubah
kearah yang lebih baik dan lebih maju, serta menghindari perbuatan merusak
tatanan hidup sesame manusia plus ekosistim. Sedangkan pahala artinya mendapat pahala akhirat dan kebaikan-kebaikan hidup di
dunia yaitu tegaknya peradaban (civilization) “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafūr’ 3 – (negerimu)
adalah negeri yang baik (aman; adil; damai; sejahtera) dan (Tuhanmu) adalah
Tuhan Yang Maha Pengampun (penuh keberkatan dan ampunan dari-Nya), berdasarkan peace, love, safe, justice for everyone as a
member of family, of community, of society, and of national and last but not lease of international. 2
Saksikan beberapa tayangan video pengaruh dari radiasi tenaga nuklir terhadap manusia akibat insiden (bukan untuk perang). Chernobyl, Rusia terhadapa manusia. “Tumor, Cancer” dan “Petaka Lainnya” serta “Akibat Bagi Anak-anak” karena insiden reaktor nuklir Chernobyl. ©AFM
Saksikan beberapa tayangan video pengaruh dari radiasi tenaga nuklir terhadap manusia akibat insiden (bukan untuk perang). Chernobyl, Rusia terhadapa manusia. “Tumor, Cancer” dan “Petaka Lainnya” serta “Akibat Bagi Anak-anak” karena insiden reaktor nuklir Chernobyl. ©AFM
Bersambung
ke: World
Views of Islam (IV)
Catatan kaki:
1Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malak (Malaikat): “Sesungguhnya Aku (Allah swt) hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka (Malaikat) berkata
(bertanya): “Mengapa Engkau (Allah
swt) hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami (Malaikat) senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
(Allah swt) dan mensucikan Engkau
(Allah swt)?” Tuhan berfirman (menjawab): Sesungguhnya
Aku (Allah swt lebih) mengetahui apa
yang tidak kamu (Malaikat) ketahui”.
[QS al-Baqarah 2:30, bunyi lengkap
dari pada ayat 30 surat al-Baqarah]
2●Demi
(buah) Tin dan (buah) Zaitun, ●dan demi bukit Sinai, ●dan demi kota (Mekah) ini
yang aman, ●sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. ●Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang
serendah-rendahnya, ●kecuali aorang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. ●Maka apakah yang menyebabkan
kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? ●Bukankah
Allah Hakim yang seadil-adilnya? [QS at-Tīn 95:1 s/d 8, bunyi lengkap dari pada
ayat 1 s/d 8 surat at-Tīn]
3Sesungguhnya
bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua
buah kebun di sebelah kanan dan disebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah
olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuahnmu) adalah Tuhan Yang
Maha Pengampun”. [QS Saba’ 34:15, bunyi lengkapnya]