Sunday, August 20, 2017

Enam Amalan Berpahala Haji




S
etiap Muslim pasti berobsesi dapat menunaikan ibadah haji. Namun, tidak semuanya dikabulkan oleh Allah swt untuk menjadi tamu-Nya di Tanah Suci. Bagi yang belum ditakdirkan beribadah haji tahun ini, tidak perlu kecewa dan putus asa. Sebab, ternyata masih ada peluang besar untuk mendapatkan pahala haji.

Rasulullah saw telah memberikan berita gembira tentang beberapa amal saleh yang berpahala haji dan tentu saja tidak menggugurkan kewajiban haji, di antaranya:


Pertama, melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid.

   Dari Abi Umamah ra, sesungguhnya Nabi saw bersabda yang artinya:

Barang siapa yang berjalan menuju shalat fardhu berjamaah, maka ia seperti haji. Dan barang siapa yang berjalan menuju shalat sunah, maka ia seperti umrah sunah. [HR Ath Thabrani dalam Al Mu'jam Al Kabir no 7578].
 

Kedua, birru'l walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua).

   Dari Anas bin Malik ra, ia berkata, seorang laki-laki pernah datang menemui Rasulullah saw, lalu ia mengatakan yang artinya:

Sesungguhnya aku ingin sekali berjihad, tetapi aku tidak memiliki kemampuan untuk itu.” Rasulullah saw lalu bertanya kepadanya, “Apakah masih ada yang hidup di antara kedua orang tuamu?” Lelaki itu menjawab, “Ibuku.” Rasul pun kemudian mengatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah dengan berbuat baik kepada ibumu. Sebab, jika engkau melakukan itu, engkau adalah jamaah haji, umrah, dan mujahid (orang yang berjihad). [HR Ath Thabrani dalam Al Mu'jam Al Ausath no 2915].


Ketiga, menghadiri majelis ilmu di masjid

   Menghadiri majelis ilmu di masjid, sebagaimana sabda Nabi saw yang artinya:

Barang siapa yang pergi ke masjid, ia tidak menginginkan hal itu kecuali untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya. Maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang menunaikan ibadah haji, sempurna hajinya. [HR Ath Thabrani dalam Al Mu'jam Al Kabir no 7473].
 

Keempat, menunaikan umrah di bulan Ramadhan.

   Dari Ibnu Abbas ra, sesungguhnya Nabi saw bersabda yang artinya:

Melaksanakan umrah di bulan Ramadhan itu (berpahala) seperti haji atau (seperti) haji bersamaku. [Muttafaqun 'Alaihi; Bukhari no 1782, 1863, Muslim no 3097].
 

Kelima, duduk di masjid setelah shalat Subuh berjamaah

   Duduk di masjid setelah shalat Subuh berjamaah untuk berzikir lalu shalat dua rakaat setelah matahari terbit, yakni waktu syuruk. Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda yang artinya:

Barang siapa shalat Subuh berjamaah, kemudian ia duduk (menunggu) sambil berzikir hingga terbit matahari, lalu ia melaksanakan shalat dua rakaat, maka baginya pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna. [HR Tirmidzi no 589].


Keenam, berzikir setelah shalat

   Dari Abu Hurairah ra, ia bercerita bahwasanya orang-orang fakir dari kaum Muhajirin pernah mendatangi Rasulullah saw, lalu mengadu yang artinya:

Orang-orang kaya pergi membawa derajat yang tinggi dan tempat yang bergelimang nikmat. Nabi bertanya, “Apa itu?” Mereka berkata; Mereka shalat sama seperti kami shalat dan mereka berpuasa sama seperti kami berpuasa. Hanya saja, (bedanya) mereka memiliki kelebihan harta sehingga mereka bisa menunaikan ibadah haji, umrah, berjihad, dan bersedekah (dengan hartanya, sementara kami tidak bisa karena miskin).

Lalu beliau bersabda yang artinya: Apakah kalian ingin aku ajari sesuatu yang (jika kalian amalkan) kalian dapat mengungguli orang-orang yang mendahului kalian dan mengalahkan orang-orang setelah generasi kalian? Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama dari kalian, kecuali orang yang mengamalkan hal yang sama seperti yang kalian amalkan?

Mereka menjawab: Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat (masing-masing) sebanyak 33 kali. [Muttafaqun 'Alaihi].

   Semoga kesungguhan kita mengamalkan amalan-amalan di atas bisa menjadi pembuka jalan menuju Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji yang hakiki. Allahumma amin. □ [Dr Ahmad Kusyairi Suhail, REPUBLIKA.CO.ID]

Blog Archive