Oleh: A .Faisal Marzuki
Karya
Bersyukur Meraih Damai
♥ Alam
maghrib, nan memukau.
♥ Karya
manusia, jembatan penghubung.
♥ Manfaat
alam, kreasi Tuhan Pencipta.
♥ Dan
karya manusia, ciptaan-Nya.
- Tetapi jika mereka condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS Al-Anfal 8:61)
B
|
oleh jadi
gambar poster ini dapat menggambarkan bagaimana interaksi dan cara manusia
menyikapi peristiwa dari lingkungan alam sekitarnya. Bermula boleh jadi mungkin
dikiranya tidak menguntungkan bagi kehidupannya. Dari segi lain boleh jadi manusia
mau belajar bagaimana makhluk lain hidup dalam lingkungan alam sekitarnya. Dari
keadaannya itu semua boleh jadi pula dapat ditarik pelajaran dari para makhluk
itu. Sebagai contoh nyata terpisahnya dua kelompok manusia karena ada daratan
yang dipisahkan oleh kondisi alam yang tidak dapat menyatukannya. Bagi mereka
yang berfikir kreatif yang membangun tidak menjadikannya pesimis (dari ulah kondisi
alam atau kondisi-kondisi lain yang ada memang telah terpisah senyatanya),
malah optimis (artinya tidak menyerah dengan keadaan begitu saja, melainkan dicari jalan keluarnya).
Sebenarnya segala kondisi (karena) alam
(maupun manusia) tidak menjadi hambatan. Seperti letak dua daratan yang
terpisah (terlihat dalam gambar yang ada pada poster itu) apakah karena laut
(air) atau tanah (jurang, lembah yang dalam). Kesudahannya, oleh manusia yang berfikir kreatif
positif, dua lingkungan masyarakat yang letaknya berseberangan yang dipisahkan
oleh kondisi ‘kejadian alam’ tadi bisa bertemu dan dipertemukan oleh adanya usaha
membangun ‘jembatan’. Dengan dibangunnya jembatan manusia dengan kendaraan atau
berjalan kaki bisa lalu lalang dengan bebasnya. Saling mengunjungi dan bertemu
satu sama lainnya.
Demikianlah,
sebenarnya kalaulah manusia mengerti dan mau berfikir lebih dalam lagi tentang
kehidupan dan hikmah dari hidup ini semua. Kondisi seburuk apapun bisa diatasi
dengan baik. Pandai bagaimana menyikapinya, yaitu bersyukur (berfikir positif
yang membangun) dalam mengatasinya sebagaimana firman-Nya:
- Dia (Allah) telah menciptakan kamu (manusia) dari bumi dan menjadikan kamu (manusia) pemakmurnya. [QS Hūd 11:61]
Makmur
yaitu sejahtera bukan saja lahir tapi batinnya juga. Artinya hidup itu dibuat sejahtera
oleh masyarakat itu sendiri bersama-sama di (masih) Dunia ini, dan sejahtera
(kelak) di Akhirat bagi mereka yang beriman dan melakukan amal perbuatan baik
disegala bidang kehidupan. Menjadi pemegang mandat-Nya (amanah-Nya). artinya menjalankan
mandat sesuai dengan ketentuan-ketentuan-Nya yaitu bekerja dan mengatasi setiap
persoalan yang ada dengan positif, bersama memberikan sharing kelebihan
masing-masing atau apa yang ada dimasing-masing anggota masyarakat untuk
berpartisipasi bersama memakmurkan kehidupan bersama untuk keluarganya
masing-masing.
Allah
berfirman dalam surat An-Nahl surat ke-16 ayat ke-66: “wa
inna lakum fil an’āmi la’ibrah” artinya: “Dan sungguh, pada binatang (khewan) itu benar-benar terdapat pelajaran
bagimu.” Dengan firman ini boleh
sangat jadi inilah yang dimaksudkan Allah Maha Pencipta Nan Agung Lagi Mulia
menjadikan manusia dengan jabatan dan gelar Khalifah (manusia Khalifah) itu
sebagai Pemakmurnya di Bumi ini. Manusia khalifah berkemampuan ●
seperti semut, kerja gotong royong tanpa lelah dalam ‘team’. ● Seperti
lebah, yang menghasilkan manis dan lezatnya madu dan berguna bagi kesehatan
hidup. ● Seperti
bunga rose, yang indah dan cantik yang menyejukkan mata dalam memandangnya serta
harum semerbak yang membuai kehidupan itu indah yang sebenarnya bagi mereka
yang mengerti. ● Seperti
burung merpati, yang romantis dan damai.
Demikianlah
burung merpati sudah menjadi lambang perdamaian dalam bahasa manusia yang suka
dan ingin berdamai. Untuk itu mari tegakkan perdamaian di Dunia. ♥ Berdamai, seperti hidup damainya burung
merpati. ♥ Bekerja,
seperti semut yang bergotong royong dan ber-’fastabikul khairat’ dengan masyarakat
yang lain. ♥ Berproduksi, atau menghasilkan sesuatu seperti lebah yang manis, lezat dan
menyehatkan. ♥ Berpergaulan,
seperti bunga rose yang indah, cantik, anggun dan harum baunya. SubhanalLõh,
walhamdulilLāh, walā ilāha ilalLõh, huwalLõhu Akbar. Allõh Karīm. ©AFM
Bersambung ke: Kedudukan
Manusia di Bumi 6