Thursday, February 13, 2020

Pesona Masjid Raya Roma




PESONA MASJID RAYA ROMA
Oleh: A. Fasial Marzuki

R
oma atau Romawi, dalam bahasa Arab Rūm, tidak asing lagi bagi umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad shalallāhu ‘alaihi wasallam dengan kaisarnya bernama Heraclius (575-641). Kisahnya bangsa Rūm ini tertulis pula dalam Al-Qur’an dalam Surah ke-30, Al-Rūm (baca: ar-rūm), baca juga (klik--->) Mengambil Pelajaran dari Romawi

Masjid Raya Roma adalah masjid terbesar di Eropa, terletak di kota Roma, Italia. Masjid ini dapat menampung sekitar 12 ribu jamaah. Jumlah Umat Muslim di Italia sebanyak 1,5 juta orang diantaranya 100 ribu penduduk asli Italia selebih para pendatang yang berasal dari Maroko, Albania, Senegal, Mesir, Tunisia, Aljazair, Indonesia. Imam Masjidnya sebahagian besar berasal dari Al-Azhar Mesir.

Dalam sejarahnya, perlu waktu yang panjang untuk sampai berdirinya Masjid Raya di Roma, Italia ini. Benito Amilcare Andrea Mussolini, Perdana Menteri Italia yang berkuasa dalam periode 1922-1943 sempat menentang pembangunan masjid di kota yang mayoritas beragama Katolik, namun 50 tahun setelah kematian Mussolini, rencana pembangunan masjid di Roma kemudiannya terwujud juga.

Pada tahun 1974 sebanyak 23 negara mayoritas Islam Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Indonesia, Irak, Kuwait, Libya, Malaysia, Maroko, Mauritania, Mesir, Oman, Pakistan, Qatar, Senegal, Sudan, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Yaman, dan Yordania bekerjasama membangun masjid di Roma.

Sempat Faisal bin 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurrahman as-Saud, Raja Faisal - menduduki tahtanya pada tahun 1964-1975, dari Arab Saudi melakukan komunikasi dengan Giovanni Leone, Presiden Italia tahun 1971-1978, untuk memberitahukan rencana pembangunan masjid ini. Dewan Kota Roma kemudian memberikan izin untuk membangun masjid di atas lahan seluas 30 ribu meter persegi, tepatnya di kaki Bukit Parioli (Monte Parioli) di kawasan Acqua Acetosa. Dalam kompleks Masjid Agung Roma ini terdapat pula - sekaligus berfungsi sebagai - Pusat Kebudayaan Islam Italia.

Pada tahun 1975 pembangunan Masjid Raya Roma di mulai. Bangunan masjid didesain empat orang arsitek yakni: Paolo Portoghesi, Vittorio Gigliotti, Sami Mousawi, dan Nino Tozzo, dengan gaya perpaduan Romawi dan Islam. Bangunan masjid dan pelataran sekelilingnya nampak megah. Untuk memasuki ruang utama masjid, jamaah akan melewati serambi sepanjang 15 meter dari tangga yang menghubungkan pelataran luar dan masuk ke dalam masjid.

Melalui tangga dengan tinggi kurang lebih 2,5 meter itu - sepertihalnya Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru Jakarta, akan dirasakan detail kemegahan bangunan-bangunan ala Romawi kuno yang dipadukan dengan 16 kubah dan kubah besar di tengahnya. Bagian atas kubah besar itu dihiasi dengan bulan sabit. Tinggi menara masjid ini sekitar 40 meter yang berbentuk pohon palem. Dengan itu  pemandangan eksterior (dari luar masjid) terlihat Masjid Raya Roma begitu megah, begitu pula interior masjid (ruang dalam masjid), lihat imej gambarnya diantaranya pemandangan eksterior yang diambil dari sudut atas, eksterior yang menghadap depan dengan pelatarannya. Lainnya interior dan ruang utama masjid.






Demikianlah pesona salah satu masjid yang berada di daratan Eropa sebagai informasi bahwa agama Rahmatan Lil ‘Alamīn ini sudah menyebar ke seluruh dunia. Salam takzim kami,  Germantown, MD. 19 Jumādī Tsāni 1441 / 13 Februari 2020 M. □ AFM



Blog Archive