Oleh: A.Faisal Marzuki
A
|
l-Qur'an
merupakan kalam Allah. Lima ayat pertama surat Al-'Alaq diturunkan sebagai wahyu
pertama sekali kepada Muhammad shalallahu ‘alayhi wa
sallam 1 pada bulan Ramadhan. 2 Ketika itu Muhammad shalallahu ‘alayhi wa
sallam sedang bertahannuts di Gua Hira yang berada di atas Jabal Nur. Jabal atau bukit
ini terletak di luar kota Makkah.
Dari saat diturunkannya ayat-ayat tersebut, Muhammad shalallahu ‘alayhi wa sallam resmi diangkat
Allah ‘Azza wa Jalla menjadi seorang Rasul Allah. Menurut catatan sejarah
terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 13 tahun sebelum hijrahnya ke Madinah. Atau
dalam perhitungan tahun Syamsiah bertepatan dengan 6 Agustus tahun 610 CE.
Kitab Suci Al-Qur’an ini membawa kabar
gembira dan peringatan bagi manusia. 3 Membawa kebahagiaan bagi
manusia. 4 Sebagai pedoman, petunjuk dan rahmat bagi manusia. 5
Selain itu kandungan ayat dalam Kitab
Suci Al-Qur’an menjawab pula berbagai permasalahan.
Ada
fakta bahwa
bacaan ayat Al-Qur'an walaupun artinya tidak dimengertinya dan juga karena
mereka tidak berbahasa Arab dapat mempengaruhi syaraf otak manusia. Dalam surat
ke-10 surat Yunus ayat 57, Allah ‘Azza wa Jalla menyebutkan:
Wahai
Manusia! Sungguh telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi pengakit-penyakit (yang
berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman.
Berkenaan dari ayat tersebut diatas, Dr.
Al-Qadhi 6 yang melakukan eksperimen dengan menggunakan peralatan yang canggih.
Terbukti adanya perubahan fisiologis pada sistim syaraf pasien yang mendengarkan
pembacaan Al-Qur’an ketika sedang dipantau di klinik Panama City di negara bagian
Florida, Amerika serikat.
Dalam eksperimennya itu dilakukan 120
percobaan pada lima relawan dari kedua jenis kelamin. Kelompok usia yang
berbeda. Non Muslim dan tidak bisa berbahasa Arab. Eksperimen yang dilakukan
melibatkan pembacaan ayat-ayat dari Al-Qur’an bersama teks Arab yang tidak
diambil dari ayat Al-Qur’an. Para relawan itu tidak bisa membedakan antara
bacaan Al-Qur’an dan teks Arab biasa.
Eksperimen yang dilakukan oleh Dr Al-Qadhi membuktikan bahwa ada pengaruh positif 97
persen pada relawan yang mendengarkan bacaan dari Al-Qur'an dibandingkan dengan
relawan yang hanya mendengarkan teks Arab yang tidak ayat Al-Qur'an.
Selanjutnya,
Organisasi Islam untuk Ilmu
Kedokteran di Kuwait mengumumkan hasil penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa
membaca Al-Qur'an untuk non-Muslim yang tidak memahami bahasa Arab memiliki efek
terapeutik dan menenangkan.
Dengan demikian kesimpulan Dr Ahmed Al-Qadhi
- nama lengkapnya sebagai seorang dokter ahli jiwa yang bekerja di salah suatu
Klinik Besar di Florida, ditemukan bahwa
seseorang yang mendengarkan ayat-ayat
Al-Qur'an -walaupun tidak dimengerti artinya dapat merasakan adanya perubahan
fisiologis positif yang sangat besar. Seperti: Penurunan depresi; Kesedihan; Dan
memperoleh ketenangan jiwa. Kemudiannya temuan ini dipublikasikan tahun
1984.
Dengan fakta Ilmiah diatas terbuktilah bahwa
bacaan ayat-ayat Al-Qur’an itu dapat menyembuhkan penyakit yang berkaitan
dengan perasaan-jiwa manusia sebagaimana disebutkan dalam surat Yunus ayat 57 di atas. Maha
benar firman-Mu Ya Allah! Segala puji dan puji hanya bagi Allah Pencipta langit
dan bumi serta di antara keduanya. Tidak ada Tuhan selain hanya Allah; Yang
Maha Esa; Tidak bersekutu dengan siapa dan apa pun; Ditangannya Segala Kekuasaan;
Segala Maha Puji dan Puja hanya milik Engkau; Dan Allah sangat berkuasa atas segala
sesuatu. ©AFM
Catatan
Kaki:
1
[QS Al-An’ām
6:19]
2
[QS Al-Baqarah 2:185]
3 [QS Maryam 19:97]
4
[QS Ath-Thalāq
65:11]
5
[QS Al-Jātsiyah 45:20]
6 The Islamic Organization for Medical Sciences
in Kuwait announced results of a scientific study which proved that the reading
of the Holy Quran to non- Muslims who do not understand Arabic has a therapeutic
and calming effect.
Assistant Secretary General Dr Ahmed Rajai
Al-Jindi told Kuna that the scientific research was carried out by an Islamic
medical sciences researcher, Dr Ahmed Al-Qadhi, who presented the primary
results of his study to a special conference organized by the Islamic society
in North America.
Dr
Al-Jindi said the experiments carried out by Dr Al-Qadhi proved that
physiological changes took place on the nervous system of a sample of patients
who listened to the reading of the Quran while being monitored by a highly
advanced system in a clinic located in Panama City in the US state of Florida.
He
pointed out that the researcher carried out 120 experiments on five volunteers
from both sexes, different age groups, who were non-Muslims and non-Arabic
speakers.
The
experiment conducted involved the reading of verses from the Quran along with
regular Arabic text.
The
volunteers could not differentiate between the Quran readings and Arabic text.
The
Islamic medical doctor said the experiments carried out by Dr Al-Qadhi proved
that there was a 97 per cent positive effect on the volunteers who listened to
readings from the Holy Quran in comparison to the volunteers who were just
listening to Arabic text.
Source: http://www.everymuslim.co.za/index.php/articles-menu/