KATA PENGANTAR
G
|
arry Wills telah
menghabiskan seumur hidup berpikir dan menulis tentang agama Kristen. Dalam bukunya
“What the Qur’an Meant: And
Why It Matters”, Wills mengundang pembaca
untuk bergabung dengannya ketika ia memulai peninjauan kembali makna Al-Qur'an yang sekarang tepat waktunya menjelaskannya dan perlu.
Ia
membimbing pembaca bukunya, bahkan para hadirin yang menghadiri
pertemuan kolosal dengannya. Ia menjelaskan dari bagian-bagian yang membingungkan publik
mengenai Islam dan al-Qur’an dengan kemampuan
pengetahuannya yang berwawasan, seperti antara lain tentang Apa yang sebenarnya dikatakan Al-Qur'an tentang wanita
berjilbab? Apakah Islam
membenarkan perang agama? dan seterusnya.
Disamping itu, Garry Wills adalah sebagai komentator terkemuka tentang kehidupan politik dan agama
di Amerika selama beberapa dekade. Ia juga seorang pemenang Pulitzer untuk "Lincoln at
Gettysburg", dan dua National Circle Critics Circle Awards for Criticism.
Pembahasan selanjutnya dari tema kali ini adalah
Gerry Wills and the Qur’an dapat diikuti paparannya tertulis sebagai berikut
dibawah ini.
GARY WILL
AND THE QUR’AN
AND THE QUR’AN
Oleh: A. Faisal Marzuki
A
|
da masa ketika orang
Amerika yang biasa tidak tahu banyak tentang Islam. Sekarang
tidak lagi demikian. Kami
(selanjutnya
dibaca: orang Amerika yang non-Muslim) gagal dalam perang terpanjang dalam sejarah kami tanpa
mengetahui fakta-fakta dasar tentang peradaban Islam yang kami hadapi.
Kami terus-menerus
diberi informasi palsu tentang Islam - mengklaim bahwa itu pada dasarnya adalah agama
kekerasan, bahwa buku sakralnya adalah buku pegangan bagi para teroris. Tidak
ada cara untuk menilai klaim-klaim ini kecuali kita memiliki setidaknya
beberapa pengetahuan tentang Al-Qur'an.
Dalam buku ini, Wills,
sebagai seorang non-Muslim dengan pikiran terbuka, membaca teks Al-Qur'an dengan
penuh kesungguhan dan simpati tetapi keras dalam menelaahnya, dan berusaha menemukan mengapa orang-orang non-Muslim
lainnya - seperti Paus Francis (Paus, Pemimpin Gereja Katolik di Vatican) - menemukannya buku (al-Qur’an) yang menginspirasi, layak untuk membimbing manusia
selama berabad-abad. Dalam penelaahannya ditemukan banyak tradisi yang menambah dan
mendistorsi serta menumpulkan kata-kata sebenarnya dari teks
(ayat-ayat al-Qur’an). Apa yang Wills
lakukan menyerupai karya tulisan sebagai seni pemulih yang membersihkan lapisan debu yang terkumpul guna menemukan makna asli al-Qur’an yang sebenarnya.
Dia membandingkan
Al-Qur'an dengan buku-buku suci lainnya, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,
untuk menunjukkan bahwa pada intinya banyak kesamaan di antaranya. Ada juga
kesulitan-kesulitan penafsiran yang paralel, yang menuntut kesabaran
dalam mengeksplorasinya - dan yang
menawarkan beberapa penemuan yang sensasi (dari hasil interaksinya
dalam mempelajari teks al-Qur’an). Apa yang
dimaksud dengan al-Qur'an
adalah pembukaan percakapan tentang salah satu agama yaitu
Islam dan al-Qur’an - yang paling
dipraktikkan di dunia.
Dalam bukunya yang
baru, “What the Qur'an Meant - And Why It Matters”, dimana dalam bukunya itu ia menawarkan - kepada pembaca di Amerika
yang mayoritasnya non muslim - meninjauan
kembali apa yang mereka ketahui atas teks suci tersebut yang selama ini mereka menduga
sangat ‘negatif’ seperti yang disebutkan diatas - Islam adalah agama kekerasan, buku sakralnya adalah buku
pegangan bagi para teroris, terutama
setelah terjadi peristiwa ‘9 eleven’ tahun 2001.
Seperti banyak buku-buku
suci
lainnya, Al-Qur'an telah mengalami
interpretasi dan pernyataan-pernyataan hasil interpretasinya selama berabad-abad. Untuk menemukan apa yang dikatakannya, maka langkah pertama adalah membaca teks
ayat-ayat Al-Qur’an dengan cermat. Wills telah melakukan hal itu, dan menganalisisnya dengan teliti yang dengan itu menghapus distorsi (penyimpangan) yang ada dan menumpuk. Yaitu telah menyebabkan kesalahpahaman tentang berbagai
pertanyaan mulai dari berdirinya Islam,
perang agama, hingga persyaratan
bahwa perempuan mengenakan kerudung.
PENUTUP
D
|
engan membandingkan
Al-Qur'an dengan Alkitab, Wills yang sebelumnya telah belajar keimaman Kristiani
menjadi sejarawan dan penulis pemenang Hadiah Pulitzer
tentang politik dan agama, dimana dalam studinya menemukan banyak persamaan di antara teks-teks itu,
termasuk kaya akan bagian-bagian
yang menawarkan banyak makna yang sangat baik, sebagai contoh - tambahan dari penulis - adalah:
Allah does not forbid you from those who do not fight you
because of religion and do not expel you from your home - from being righteous
toward them and acting justly toward them. Indeed, Allah loves those who act
justly. [Nobel Qur'an 60:8]
Artinya: Allah tidak melarang
kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu
dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. [QS Al-Mumtahanah 60:8]
You are not a believer, until you love your neighbor,
like you love yourself. [Hadits]
Artinya: Kamu bukanlah orang
yang beriman, sampai kamu mencintai tetanggamu, seperti kamu mencintai dirimu
sendiri. [Hadits]
Allah's Messenger (may peace be upon him) said: "The
best of men is the most beneficial to others human beings." [Hadits]
Artinya: Bahwa Rasulullah
(shalallahu ‘alaihi wassalam) bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia lainnya.” [Hadits]
"But seek, through that which Allah has given you, the home of Hereafter; and
(yet), do not forget your share of the world. And do good as Allah has done
good to you..." [Noble Qur'an 28:77]
Artinya: Dan carilah (pahala)
negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi
janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia, dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu…” [QS Al-Qashash 28:77]
Pendekatannya ilmiah dan berpikiran terbuka dalam mempelajari teks al-Qur’an, ia mengajak manusia dari semua agama untuk terlibat mempelajari teks al-Qur’an yang kaya dengan pengajaran yang menginspirasi hati dan pikiran manusia.
Mari kita membaca teks (al-Qur’an) dengan semangat yang simpati dan teliti, Wills membawa kita kembali ke
kata-kata al-Qur’an itu
sendiri untuk menemukan bagaimana mereka telah membimbing manusia selama berabad-abad serta apa yang ditemukan oleh non-Muslim lainnya seperti halnya Paus Francis - setelah membacanya dan dengan
itu mengetahuinya - mengatakannya al-Qur’an ini begitu menginspirasi. Garry Wills sendiri mengatakan keyakinan
Kristianinya adalah bahwa: “Yesus sendiri adalah Prophet (Rasul) dan Tuhannya adalah Allah.
Untuk menangkap penjelasnya tentang Islam dan al-Qur’an,
mari ikuti uraian Mr. Garry Wills seorang
cendekiawan agama dan intelektual publik
terkemuka Amerika memperkenalkan pembaca yang awam tentang Islam
dan al-Qur'an dengan penjelasanan yang tegas
terhadap teks ‘kuno’ (al-Qur’an) yang diturunkan pada abad ke-7 ini baik
melalui bukunya maupun melalui video ini dengan mengklik panahnya yang terdapat
dalam imej video yang berdurasi 50 menit 58 detik dalam bahasa Inggris. Mari
terlebih dulu klik (--->) “Garry Mills and the Qur’an”. Selamat menyimak.
Semoga bermanfaat. Billāhit Taufiq wal-Hidāyah. □ AFM
SUMBER PENULISAN:
https://www.youtube.com/embed/h6NWfVWxqSM
https://www.barnesandnoble.com/w/what-the-quran-meant-garry-wills/1125817074#/
https://www.amazon.com/What-Quran-Meant-Why-Matters/dp/1101981040
Terjemahan ayat Al-Qur'an diambil dari: ALFATIH: Al-Qur'an Tafsir Per Kata Di Sarikan Dari Tafsir Ibnu Katsir. □□
Terjemahan ayat Al-Qur'an diambil dari: ALFATIH: Al-Qur'an Tafsir Per Kata Di Sarikan Dari Tafsir Ibnu Katsir. □□